Tidak terasa banget ya, sebentar lagi akan UAS. Januari akhir Lita akan UAS. Masih ada waktu beberapa minggu sih, erm.. Hanya sebulan lagi tepatnya. Tapi Lita rasa itu akan cepat sekali.
Lita kepikiran dengan supris untuk Ethan. Hah, biji ketumbar! Apa yang akan dia lakukan untuk membuat Ethan terkejut?
Kalau dia ngaku hamil, terus Ethan mengajaknya ke dokter untuk periksa, Bagaimana ya?
"Lagi ngelamun jorok ya?" Kepala Lita tertoyor ke samping. Pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah sang suami gendeng yang tiba-tiba nongol padahal kemarin masih di Solo ngurus hotel.
Lita menghela napas, hari ini Ethan ultah. Tapi mama Dina jahat banget, tidak mau merayakan ultah anak bontotnya karena Ethan belum kasih cucu. Kalau begitu cuma Lita ini yang bisa kasih supris.
"Kak.." tiba-tiba Lita bersuara sambil menatap kosong ke depan.
"Hah? Apaan?" Ethan mencomot satu buah anggur milik Lita. Tapi Lita tidak menyadarinya.
"Aku hamil." Ethan hampir menelan sebiji anggur ke tenggorokannya. Dia tersedak hebat lalu anggur itu meluncur terbang dari dalam mulutnya.
"Kakak, kayaknya cebong kakak udah berevolusi deh." tidak ada raut senang dan bahagia, adanya hanya wajah datar Lita yang terus memandang ke depan dengan tatapan kosong.
"Serius nggak kamu?" Lita mengangguk kaku.
"Iya, ini nih.." kata Lita sambil menyentuh perutnya. Pokoknya Lita harus ngeprank Ethan, lalu ia akan menyuruh bi Yati membeli kue dan nanti dia akan memberikan kue itu pada Ethan.
"Pantes ya, dari kemarin aku mual-mual terus."
Paling kamu masuk angin kak.
"Nafsu makanku juga naik."
Itumah rakus.
"Pusing juga sampe tadi nggak yakin mau nyetir sendiri."
Sini aku kerokin.
"Kayaknya aku morning sickness deh."
Lita langsung menatap Ethan dengan tatapan horor. Ini kan cuma prank, apa Ethan tahu ya kalau ia mau ngeprank, jadi Ethan ikut pura-pura.
"Ehm, gini deh kak.. Kakak istirahat aja ya. Aku mau ikut bi Yati beli sabun." kata Lita. Ia hendak melipir untuk meminta bi Yati membelikan kue. Karena Lita suka rainbow cake, makanya ia meminta bi Yati beli yang rainbow cake saja. Toh nanti yang makan juga dirinya.
"Non Lita mau kemana sekarang?" tanya bi Yati.
"Ke rumah mama Arumi, bi. Jangan bilang-bilang ya. Nanti langsung bawa kuenya ke rumah mama Arumi aja pokoknya." kata Lita.
"Siap non. Bibi berangkat dulu."
"Oke."
Lita masuk ke dalam rumah mama dan papanya. Ia melihat rumahnya kosong. Bibi yang bantu-bantu juga tidak terlihat. Lita menggembungkan pipinya, lantas pergi ke ruang makan.
"Ehhh, mbak Lita."
"Yoo, Bi Atun. Darimana Bi?" tanya Lita.
"Habis ngasih makan ikan di belakang. Mbak Lita mau makan?" Lita mengangguk. Padahal niat awal bukan untuk makan, eh giliran ditawarin jadi berubah pikiran. Dasar Lita bahlulnya awet banget.
"Wah, kebetulan ini bibi masak kesukaan mbak Lita."
Bi Atun mengajak Lita ke ruang makan. Ish, Lita menutup hidungnya. Ini bau apa ya? Kok menyengat sekali. Lita menatap ke arah meja makan. Mukanya berubah pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Heart [the END]
RomanceSEQUEL ALL MY FAULT {*Disarankan untuk baca cerita yang pertama (All My Fault) supaya kalian paham jalan ceritanya. Dan untuk mengobrak-abrik perasaan kalian, hehe.*) *** Tiba-tiba saja Lita terbangun di sebuah kamar seorang pria yang akan menikah d...