30. Love U Daddy Panda..

4.7K 245 12
                                    

Lita mendengus melihat ada dua orang perempuan mendekati Ethan. Satu perempuan dengan tanktop warna hijau neon, nampak menggoda dan seksi juga, lalu perempuan yang lain mengenakan kaos berlengan pendek warna oranye. Semuanya mencolok, mencolok mata Lita lebih tepatnya. Tapi Lita tahan saja. Lagipula pasti Ethan juga tidak akan tergoda dengan pepesan seperti itu. Meskipun sekarang Lita tidak menyingkirkan dua wanita itu, Ethan pasti akan menyingkirkannya lebih dulu.

Lita duduk diam. Ia meminum jus jambunya sambil terus mengamati adegan orang-orang itu. Terlihat wanita-wanita itu gencar melemparkan kata-kata pada Ethan, dan Ethan juga menanggapinya sekali-sekali.

Lita meraih camilan yang ada di toples. Ia masukkan secaruk camilan itu ke dalam mulutnya sekaligus. Ia kesal kenapa Ethan malah senyum-senyum, membuat dua wanita itu makin kegeeran saja.

Inget ya, bini lo lagi bunting!

Lita meremat bajunya. Ah, dia ingat. Tadi cuma pakai kaos kedodoran dan rok tutu ke gym. Emang ya Lita ini bukan fashionista, setiap penampilannya bikin para ahli mode sakit mata.

"Hih, pake ketawa-ketawa lagi. Kak, kalo sampe mereka minta dinikahin gara-gara baper sama kamu, mending kita cereee! Aku nggak sudi dimadu sama dua cewek sekaligus!" geram Lita.

Sampai-sampai adek-adek yang sedang menunggu di tempat duduk yang tak jauh dari Lita pun turut menatap Lita dengan tatapan aneh.

"Mama, kakak itu kenapa ya?"

"Itu kakaknya mungkin abis liat pacarnya sama perempuan lain sayang."

"Oh, gitu."

Lita menatap ibu-ibu muda yang sedang duduk dengan adek kecil tadi.

Ini lagi, ngapain ngemong anak di gym?

Lita mendengus sebal. Ia mengalihkan perhatiannya ke ponselnya. Ia sengaja, biar matanya tidak semakin pedih karena Ethan dan dua wanita penggoda itu.

Sabar ya baby, nanti mommy cincang halus daddy kamu. Biar jadi makanan ikan piranha.

Ngeri betul ini calon ibu-ibu.

***

Lita jatuh tertidur karena terlalu lama menunggu Ethan. Katanya hanya satu jam, tapi nyatanya sampai dua jam Ethan masih belum selesai. Sebenarnya Ethan sekalian konsul ke personal trainernya itu, jadi agak lama.

Ethan yang baru selesai ganti baju kemudian langsung menghampiri Lita. Ia tersenyum melihat istrinya itu sampai ketiduran di sofa ruang tunggu karena menunggunya.

Pria itu berjongkok di depan Lita, ia menepuk pelan pipi Lita, tapi tidak jua membuat Lita bangun. Akhirnya Ethan memilih untuk langsung menggendong istrinya ke mobil.

"Hmh... " Lita membuka matanya setelah mobil berjalan beberapa saat.

"Loh, udah pulang?" Lita mengecek matanya dan duduk tegak.

"Iya, maaf ya tadi lama." kata Ethan.

"Bilangnya cuma sejam." sindir Lita. Ethan meringis, ia mengusap kepala Lita dengan ekspresi wajah penuh sesal. Lita lalu membawa tangan Ethan ke wajahnya. Minta dielus pipinya si ibu. Hm...

"Mau kemana kita?" tanya Lita.

Seingat Lita juga jalan pulang tidak ke arah sini. Jadi ia bertanya, mungkin saja Ethan mau mengajaknya kemana gitu. Tapi Ethan tidak menjawab, ia malah membawa Lita pergi entah kemana. Berputar-putar keliling kota.

"Loh, ngapain ke sini?" tanya Lita.

Mereka berhenti di depan sebuah toko tas merk ternama. Ethan turun duluan, dan Lita tidak langsung turun, dia masih menuntut jawaban Ethan. Bahkan ketika Ethan sudah membuka pintu mobilpun Lita masih diam di tempat dengan sabuk pengaman melintang di depan tubuhnya. Ethan menatap Lita sembari memegang pintu mobil, membuat Lita risih karena Ethan terlihat keren di matanya.

All My Heart [the END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang