*
*
*
*
*
*
*"kurang ngajar kau sasuke, dasar adik durhaka, akan ku balas kau lain kali" heram itachi dalam hati.
.
.
.
.
.Fugaku menatap Itachi dengan tajam, sedangkan Itachi yang di tatap seperti itu hanya menggeleng kecil sebagai isyarat 'semua itu bohong'
" WAAAAHHHHH......!!! " tiba tiba suara jeritan Mikoto menggelegar di seluruh penjuru mansion, membuat para maid di sana merasa heran, beda lagi dengan ketiga pentolan Uciha di sana, mereka syok dengan tingkah absurt Mikoto.
" ITACHI.... Apa benar yang di katakan Sasuke-kun tadi ! " ucap Mikoto masih dengan sikap antusias nya.
" k ka kaa-san yang di katakan Sa-" belum selesai Itachi bicara, Mikoto dengan cepat memotong ucapan nya.
" kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal Itachi-kun, wahh..... Kaa-san sangat senang mendengarnya, siap gadis itu, cepat katakan pada kaa-san, kaa-san tidak sabar ingin bertemu dengan nya"
Ucap Mikoto menggebu-gebu, Itachi yang mendengar nya hanya bungkam karena bingung dan tidak tau ingin bicara apa, rasanya itachi ingin menghantamkan kepalanya ke tembok, semua pertanyaan dari kaa-san nya membuat kepalanya pusing.
Fugaku yang melihat gelagat putra sulungnya itu pun berusaha mengakhiri pembicaraan, jujur ia merasa kasihan melihat wajah tertekan putranya itu.
" Mikoto sudahlah, kita bisa membicarakan masalah ini nanti saja, Itachi mungkin masih lelah"
" tidak Fugaku- kun aku ingin tau sekarang juga, kau tau selama 26 tahun, baru kali ini aku mendengar Itachi berkencan dengan seseorang, terimakasih kami-sama kau telah mendengar dan mengabulkan doa ku" Mikoto berujar dengan menangkup kan kedua tangan nya sebagai ucapan terima kasih nya kepada sang kami-sama.
Itachi hanya duduk menyandarkan badannya dengan tangannya yang memijat keningnya, sedangkan sasuke, ia diam-diam memberikan seringai mengejek menatap Itachi yang terlihat frustasi.
" Itachi kenapa kau malah diam saja, kau tidak mau mengatakannya pada kaa-san mu ini, hah.. " ucapnya dengan memasang wajah kecewa.
" Yang ku tahu, Itachi-nii sedang dekat dengan Saratobi Izumi, sekretaris mu di kantor, benar kan Itachi-nii" ujar Sasuke sambil menatap Itachi yang seketika menegang.
"UHUK" mendengar ucapan Sasuke seketika Itachi tersedak saking syok-nya, iya memberikan tatapan membunuh pada adik nya,yang berbicara se enak jidatnya, ingin sekali Itachi memukul kepala adiknya yang berbicara tanpa berpikir dulu itu,
kemana otak jenius Sasuke, inner Itachi kesal.
Setelah berbicara se enaknya dan membuat Itachi hampir terkena serangan jantung mendadak, Sasuke langsung pergi ke kamarnya, dengan wajah tanpa dosa dan tanpa perasaan bersalah sedikit pun terhadap Itachi yang terzolimi.disusul dengan Fugaku yang pergi beralasan ingin membersihkan diri, menyisakan Itachi dengan Mikoto di sana, hanya kami-sama lah yang tau bagai mana yang dirasakan Itachi, mendengar pertanyaan demi pertanyaan yang di lontarkan sang ibu tercinta.
*****
.
.Pagi ini Hinata sudah bersiap-siap untuk pergi, iya menduduk kan badannya di pinggir ranjang nya, memperhatikan keseluruhan isi dikamar yang ia tempati selama 21 tahun ini,
banyak kenangan-kenangan yang terukir di rumah ini entah itu kenangan manis atau pun pahit, iya cukup berat meninggal kan rumah ini, walau bagai mana pun dia dilahirkan dan dibesarkan di sini,
Di negara Suna ia hanya memiliki satu sampai dua orang saja yang mau berteman dengannya, tidak banyak yang mau berteman dengannya entah kenapa, atau mungkin setatus nya yang menyandang anak haram, Hinata pun juga tidak mengerti.
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunanya.
" masuk " pintu pun terbuka, menampilkan sosok yang ternyata bibi Aiko.
" Hinata-sama kenapa" tanya Aiko dan hanya di balas dengan gelengan kepala.
" Hinata-sama jangan bersedih, di sana pasti akan terasa menyenangkan juga, disana juga Hinata-sama akan memiliki teman baru yang baik, baa-san yakin sekali, jadi jangan bersedih lagi ya, kita kan masih bisa memberi kabar lewat telfon iya kan" ujar Aiko menghibur, Hinata pun memeluk aiko.
" aku pasti akan sangat merindukan baa-san, jaga diri baa-san baik-baik ya disini"
" iya pasti, Hinata-sama juga jaga diri baik-baik ya di sana." mengelus telapak tangan Hinata.
" HINATA!!! " terdengar suara teriakan dari luar, membuat Hinata dan Aiko beranjak dari kamar, terlihat kaguya dengan wajah kesalnya memandang Hinata.
" hehhh...!! Sudah hampir siang dan kamu masih enak-enak kan dikamar, apa kau ingin tertinggal pesawat hah... " bentak Kaguya sambil menuding jam tangan di lengannya.
" go gomen kaa-san aku sedang bersiap tadi" jawab Hinata dengan wajah bersalah.
" cepat bawa barang-barangmu ke mobil, menyusahkan saja" gerutu Kaguya sambil melangkah pergi.
Saat ini barang-barang Hinata sedang di masuk kan kedalam bagasi mobil oleh sopir.
" baa-san, selamat tinggal, aku akan sangat merindukan baa-san" ujar Hinata sambil memeluk tubuh Aiko.
" baa-san juga Hinata sama, baa-san berdoa semoga Hinata-sama bertemu orang-orang yang baik disana" dan dijawab anggukan kepala oleh Hinata air mata menetes di kedua mata indah Hinata begitupun dengan Aiko, Kaguya yang melihat adegan itu pun hanya memutar mata jengah.
" Hinata ayo cepat masuk, dan hentikan drama kalian , membuat ku muak saja" ucapnya sambil memasuk kedalam mobil.
" sampai jumpa baa-san"
" sampai jumpa Hinata-sama" Hinata pun memasuk kedalam mobil, dan mobil pun melaju pergi meninggal kan halaman rumah,.
"selamat tinggal, aku berharap di sana aku akan menemukan kebahagiaan yang baru, memiliki teman-teman yang tulus menyayangiku, dan merubah kehidupan ku menjadi lebih baik lagi, aku hanya ingin itu kami-sama" doa hinata didalam hati.
Bersambung
.
'Pesawat itu pun melandas di negara konoha,'
' inilah pertama kalinya aku mengijakan kaki di konoha'
' ada apa dengan ku, kenapa tiba-tiba jantungku bergemuruh sangat kencang '
Maaf ya kalo cerita ku gaje, maklum ini cerita pertama ku, 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
she is my lost daughter ( Tamat )
RomanceKenapa kau tak menyayangi ku okaa-san aku juga ingin seperti anak yang lainya merasakan kasih sayang dri kaa-san nya tapi kenapa kau membenciku apa kesalahan ku...