.
.
.
.
" apa kau terluka nona " tanya sang pengemudi.
Hinata yang mendengar suara yang di kenal nya pun mendongakkan wajahnya, saat itu pun hinata terlihat terkejut begitu pun dengan orang itu.
*
*
*
*
*" Hinata " ucap nya dengan suara sedikit keras karena terkejut.
"Tenten-san " begitu juga dengan Hinata, ia juga tidak kalah terkejutnya.
Setelah cukup lama mereka di sibukkan dengan acara terkejut mereka, Tenten pun dengan cepat membantu hinata berdiri.
" kau tidak terluka kan Hinata, maaf kan aku ya " ucap Tenten sambil memperhatikan keadaan Hinata.
" aku baik-baik saja Tenten-san "
" ayo lah jangan memanggil ku dengan sebutan san itu mengganggu ku kau tau " sambil menepuk bahu Hinata.
" ba baik lah Tenten-chan " ucap Hinata agak kikuk.
" itu terdengar lebih baik" ujar Tenten dengan senyum sumringah di bibirnya, Tenten melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya.
" oh tidak !!, aku akan terlambat, Hinata ngomong-ngomong, sedang apa kamu di sekitar sini "
" a aku mahasiswa baru di sini, ini hari pertama ku masuk" Tenten mendengar itu pun terkejut, lalu menarik Hinata kearah motornya.
" ayo naik, kenapa kau tidak mengatakan sejak awal pada ku, kau akan terlambat nanti, kau pasti akan menemui dosen penerima siswa baru kan, jika kau terlambat bisa-bisa kau akan di diskualifikasi nanti " cerocos Tenten sambil menghidupkan mesin motornya, sedangkan Hinata yang mendengar nya pun terkejut bukan main.
" apa lagi jika kau masuk lewat jalur beasiswa " imbuh tenten.
" be benarkah, kalau begitu ayo cepat Tenten-can" ucap Hinata dengan panik.
" ok, berpegangan yang kuat ya, aku akan mengantarmu, kau tenang saja" lalu Tenten pun menjalan kan motornya dengan kencang, membuat Hinata sedikit takut.
Kini Hinata dan Tenten pun telah sampai di kampus yang sangat luas, setelah Tenten memarkirkan motornya dengan apik, ia pun segera menarik tangan hinata, dengan sedikit berlari kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
she is my lost daughter ( Tamat )
RomanceKenapa kau tak menyayangi ku okaa-san aku juga ingin seperti anak yang lainya merasakan kasih sayang dri kaa-san nya tapi kenapa kau membenciku apa kesalahan ku...