59

2.2K 250 122
                                    


.

.

.

Hinata tidur di pangkuan Hikari dengan manja, sedangkan Hikari tersenyum senang melihat Hinata yang bermanja-manja padanya, tangan nya tak henti mengelus rambut lembut bak sutra milik Hinata,

Hiashi yang duduk di sofa terpisah hanya tersenyum melihat interaksi istri dan putrinya.

Mereka kini sedang berada di ruang keluarga, menonton tv juga sambil menunggu Neji pulang dari kantor.

Hinata menonton acara tv, tapi jika di lihat secara teliti mata Hinata memang melihat acara tv tapi pikirannya entah kemana, dan hal itu tak lepas dari pandangan Hikari yang memiliki naluri seorang ibu.

" ada apa sayang, kaa-san lihat kau seperti sedang memikirkan sesuatu " tegur Hikari lembut.

Hinata sedikit berjengit karena kaget, lalu kemudian Hinata menyunggingkan senyum manis nya sambil menggelengkan kepalanya.

" ti-tidak kaa-san, aku tidak sedang memikirkan apa pun " ucap Hinata.

" apa kau merindukan sahabat mu, Tenten-chan dan Lee " tanya Hikari lagi.

Hinata menatap Hikari bingung, pasalnya ia bertanya-tanya dari mana Kaa-san nya tahu tentang Tenten dan Lee.

" emm... Aku merindukan mereka, tapi..... Bagai mana Kaa-san tahu tentang Tenten-chan dan Lee-san "

Hikari tertawa kecil mendengar pertanyaan dari Hinata.
" hahaha..... Tentu saja Kaa-san sangat mengenal mereka sayang. Lagi pula Tenten-chan itu kan kekasih Nii-san mu "

" Apa...!!! " suara pekikan Hinata mengagetkan Hiashi dan Hikari.

Hinata dengan cepat bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap Hikari, dan jangan lupakan wajah syok tak percaya Hinata, membuat Hiashi dan Hikari memandang Hinata bertanya-tanya.

" Hinata sayang, ada apa? Kenapa kau terlihat terkejut seperti itu " tegur Hiashi bingung.

Hinata merasa tak enak karena melihat wajah orang tuanya yang sedikit panik melihat nya.

" ma-maaf kan aku tou-san, kaa-san. A-aku tadi hanya terkejut, maafkan aku " gumam Hinata.

Hiashi dan Hikari tersenyum melihat wajah Hinata yang terlihat lucu.
Hinata beringsut mendekati Hikari.

" ta-tadi ka-kaa-san bilang Neji nii-san dan Tenten-chan berpacaran, apa itu benar" tanya Hinata sedikit antusias.

Hikari menatap Hinata aneh.
" yaa..... Mereka berpacaran. Tunggu! apa mereka belum memberi tahu mu tentang hubungan mereka " tanya Hikari balik.

Dengan cepat Hinata menggelangkan kepalanya dengan wajah cemberut. Melihat wajah Hinata yang cemberut bercampur sedih seperti itu membuat Hikari menoleh pada Hiashi yang terlihat bingung.

" mungkin nii-san mu belum ada waktu untuk memberi tahu kan hal ini pada mu sayang " hibur Hikari karena tak tega melihat bibir hinata yang mengerucut imut seperti itu.

Hikari kembali memandang Hiashi karena tak tahu harus mengatakan apa pada putrinya, mengerti akan tatapan Hikari, Hiashi pun bangkit dari duduk nya lalu duduk di samping Hinata.

" kenapa putri tou-san cemberut seperti ini, hemm " tanya Hiashi sambil mengusap rambut halus Hinata.

" ti-tidak apa-apa, aku hanya kesal saja pada Nii-san dan Tenten-chan, mereka menyembunyikan hubungan mereka di belakang ku, aku seperti orang bodoh selama ini " ujar Hinata pelan.

she is my lost daughter ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang