21

2.4K 195 18
                                    


.

.

.

.

Mikoto dan Kushina berada di dalam mobil menuju ke kediaman Hyuga.

" bagai mana kalau kita membeli kue dulu Kushina " tanya Mikoto.

" baik lah, itu ide yang bagus, " jawabnya sambil tersenyum.

" Pak tolong berhenti di toko roti di depan sana ya " pesan Mikoto pada supir.

Mobil limosin putih itu berhenti di sebuah toko roti yang tidak  terlalu besar, Mikoto dan Kushina keluar dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil limosin putih itu berhenti di sebuah toko roti yang tidak  terlalu besar, Mikoto dan Kushina keluar dari mobil.

Kushina menatap bangunan toko kue itu dengan sebelah alis nya yang menukik.

" Mikoto, tumben sekali kau mau membeli makanan di tempat biasa seperti ini " ucap Kushina heran.

" apa-apaan kau ini Kushina, aku tidak se-gaya itu,  kau tau walau pun toko ini kecil dan terlihat biasa saja   tapi kue di sini enak-enak.  Kau harus mencobanya nanti " ujar Mikoto sambil Membuka pintu toko.

" selamat datang nyonya mau pesan apa " Sambut Lee dengan begitu ramah, ya toko roti itu adalah toko roti milik Tenten.

Mikoto dan Kushina tersenyum membalas sambutan dari Lee.  Lee sendiri melongo melihat kedatangan Mikoto dan Kushina,  siapa yang tidak mengenal kedua wanita paru baya yang masih cantik di usianya sekarang ini.

Istri dari pembisnis ternama, dan ibu dari anak-anak yang luar biasa, dari segi fisik juga kepintaran.

" sore nyonya, mau pesan apa " tanya Hinata sopan dengan senyum manis yang tidak luntur dari bibirnya.

Mikoto dan Kushina sedang memilih-milih kue yang ada di etalase.

" aku mau yang itu ya "  Mikoto menunjukan kue yang berukuran sedang ber toping strauberry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" aku mau yang itu ya "  Mikoto menunjukan kue yang berukuran sedang ber toping strauberry. Hinata dengan sigap mengambil dan membungkus nya.

" kau..... Sangat mirip dengan sahabat kami " celetuk Kushina sambil memandang Hinata. Hinata sendiri merasa bingung dengan perkataan Kushina barusan, namun Hinata hanya diam dengan senyum di bibirnya.

she is my lost daughter ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang