16

2.3K 181 6
                                    

    Di dalam ruangan kantornya terlihat Hiashi berdiri di depan jendela yang cukup besar dengan pemandang kota yang cukup ramai, di belakangnya berdiri dua pria berjas hitam gagah, menunggu apa yang akan Hiashi katakan kepada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam ruangan kantornya terlihat Hiashi berdiri di depan jendela yang cukup besar dengan pemandang kota yang cukup ramai, di belakangnya berdiri dua pria berjas hitam gagah, menunggu apa yang akan Hiashi katakan kepada mereka.

" apa kalian sudah menemukan keberadaan putri ku " tanya Hiashi dengan nada datarnya.

" gomenasai Hyuga-sama, kami masih belum menemukan titik keberadaan putri anda, apa lagi dengan informasi yang sangat sedikit menyangkut putri anda, itu sedikit menghambat proses pencarian kami" Hiashi mengusap wajahnya frustasi, terlihat ia sedang menahan amarahnya saat ini.

" aku sudah membayar kalian dengan harga yang cukup mahal, tapi selama 21 tahun ini kalian bahkan masih belum bisa menemukannya, apa kalian bersungguh-sungguh mencarinya !!! " hilang sudah kesabarannya, matanya bahkan terlihat memerah karena amarah yang ia tahan.

Dua detektif itu hanya menundukkan kepalanya.
" gomen Hyuga-sama kami akan berusah terus mencari keberadaan putri anda semampu kami " ucap salah satu pria itu.

" baik lah, kalin boleh pergi " kedua pria itu pun meninggalkan ruangan, menyisakan Hiashi yang saat ini berjalan menuju mejanya dengan lunglai.

Hiashi duduk di kursinya, ia memijit kepalanya yang berdenyut, dan menghela nafas lelah.

****

Hikari berjalan sambil mendorong troli belanjaan nya, ia sedang berbelanja keperluan dapur, walaupun banyak maid di rumah bukan berarti Hikari hanya berpangku tangan di rumah, ia paling suka memasak dan berbelanja keperluan dapur nya sendiri.

Dengan cekatan Hikari memilih bumbu-bumbu dapur dan bahan-bahan masakan, senyum tak pernah luntur dari bibirnya.

Setelah Hikari selesai membayar seluruh belanjaan nya, Hikari akan segera pulang, semua barang-barang belanjaan nya sudah di bawa oleh asistennya dan sudah di angkut ke dalam mobil.

Naman langkah nya terhenti di ambang pintu keluar, Hikari terdiam mematung dengan wajah terkejut.

Kedua mata dengan warna yang hampir sama itu saling memandang satu sama lain, dua sorot mata yang berbeda, yang satu dengan sorot penyesalan, dan yang satunya penuh dengan kebencian.

" K-kaguya " gumam Hikari.

Kaguya masih tetap diam di tempat dengan raut wajah datar memandang Hikari sinis. Kaguya hendak berbalik dan pergi, namun Hikari mencegahnya.

" tunggu Kaguya, ku-kumohon jangan pergi dulu, aku ingin bicara padamu, a-ayo kita bicara, kita ber-dua saja " ucap Hikari memegang tangan Kaguya,

Kaguya dengan kasar menghempaskan tangan Hikari hingga pegangan tangannya terlepas dari lengan nya, Kaguya melirik Hikari dengan tajam.

" kumohon " ucap hikari lirih, dengan tatapan sarat akan permohonan.

" kumohon " ucap hikari lirih, dengan tatapan sarat akan permohonan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
she is my lost daughter ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang