Abrega memakan kentang goreng yang dibuatkan oleh Janu, hari ini setelah pulang sekolah, Abrega, Gilang dan Ivar kembali memilih untuk berkumpul di sini.
"Weh tau nggak sih si kutu beras ini tadi modusin anak baru, di depan seluruh anak baru, eh ngerti nggak lo pada maksud gue gimana," oceh Gilang yang baru saja masuk ke kamar setelah dari kamar mandi.
"Anjay siapa lagi si astatang anakku Rega, genit bat lu!" sahut Janu seraya menyentil telinga Abrega.
"Apasi buat rame-ramean aja itu," sahut Abrega.
"Duh kan oon, makanya Ga berbuat itu harus dari hati, pake hati!" sahut Ivar.
"Kalo gue baper lo mau tanggung jawab?" sahut Abrega.
"Ya kalo dia yang baper, lo mau tanggung jawab?" sahut Ivar.
"Idih skakmat!" sahut Janu.
Abrega menelan kunyahan ketang goreng di dalam mulutnya. "Apaan lo dia mah nggak bakal baper, orang dia aja galak banget sama gue!"
"Ya bisa jadi galak-galak sayang, gimana lo hayo?" sahut Gilang.
"Kaya Numia ke lo gitu ya Lang? hahah!" sahut Janu.
"Iyaa hahah!" sahut Abrega.
"Diem lo nggak usah ikut ketawa, kita lagi bahas lo," sahut Gilang, membuat tawa Abrega lenyap begitu saja.
"Ck tenang aja, gue masih tau batas kali, nggak bakal sampe baper anak orang." Ucap Abrega, lalu merubah posisi tidur menghadap langit-langit kamar Janu.
"Yaqin Mas?" sahut Ivar.
"Iyee!" sahut Abrega.
"Emang siapa nama ceweknya Lang?" tanya Janu.
"Aneera," sahut Gilang.
"Cakep?"
"Jangan dikata!" Gilang berteriak ditelinga Janu.
Janu mendorong wajah Gilang, "Nggak usah teriak di kuping gue setan!"
"Berarti cakep dong ya?" sahut Ivar.
Abrega langsung menoleh. "Ape lo Var kalo cakep kenapa emang, nggak nggak dia buat gue."
"Tuh kan serakah nih manusia ini yaampun lu matinya gimana ya Ga Ga," sahut Ivar.
"Bawa-bawa mati lagi lo diem aja diem mending," sahut Abrega.
Abrega kemudian berdiri, dia memakai jaketnya.
"Mau kemana lo?" tanya Gilang.
"Mau ke mini market, Janu gembel masakin kentang doang, laper kan gue," sahut Abrega lalu keluar dari kamar Janu, menuruni tangga lalu mengambil kunci motornya, kemudian berjalan menuju minimarket terdekat.
Abrega memarkirkan motornya, dia mencabut kunci lalu melangkah memasuki mini market ini.
Berjalan menuju salah satu makanan cepat saji, lalu mengambil salah satunya, kemudian berjalan menuju tempat minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abrega
Ficção Adolescente"Aneera," panggil Abrega. "Hmm?" sahut Aneera seraya menatap Abrega. "Tujuan hidup lo apa?" Aneera memicingkan matanya. "Kenapa emang tanya tanya tujuan hidup gue?" "Karena sayang." "Apasih?" "Ya lagian, ya karena mau tau dong, pake nanya" Aneer...