bagian enam belas

5.6K 611 76
                                    

Abrega keluar dari kelas setelah bel pulang sekolah berbunyi, disampingnya berjalan Janu, dibelakangnya berjalan Ivar dan Gilang.

Setelah sampai di depan kelas Aneera, Abrega menghentikan langkah, Gilang, Ivar dan Janu spontan menghentikan langkah juga.

Abrega menatap ketiganya. "Gue mau ngajak cewek gue balik bareng." Ucapnya.

Gilang, Ivar, dan Janu yang sudah paham hanya menganggukkan kepala lalu melanjutkan langkah mereka.

Abrega mengintip dari jendela kelas X IPS satu tempat Aneera belajar.

Matanya langsung menangkap figur Aneera yang masih membereskan barang-barangnya di dalam sana, dia tersenyum, kemudian memilih untuk duduk dan menunggu Aneera.

"Iyaa besok besok gue bay—" ucapan Daira terhenti ketika melihat Abrega yang tengah duduk.

Abrega spontan menoleh ketika merasa ada seseorang yang memperhatikan. Matanya langsung menemukan Aneera.

"Hai An!" sapa Abrega lalu berdiri dengan senyuman.

Aneera menatapnya. "Ngapain lo?"

"Mau ngajak lo pulang bareng,"

"Nggak bisa, mau kerja kelompok dulu di perpus," sahut Aneera lalu menarik lengan Daira dari sana.

Abrega ikut melangkah, menyamai langkah Aneera. "Gue tungguin deh."

"Ck nggak usah, lagian juga nanti kan bisa minta jemput sama Mang Pian," sahut Aneera.

"Bodo gue tetep nungguin," sahut Abrega.

Aneera menghentikan langkahnya lalu menatap Abrega. "Terserahhhhhh!" ucapnya lalu kembali melanjutkan langkah dengan Daira yang melambaikan tangannya untuk Abrega yang melemparkan senyum untuknya.

Mereka sampai di perpustakaan, sudah ada tiga teman Aneera menunggu dibangku pojok perpustakaan.

Aneera duduk disalah satu bangku, disebelahnya duduk Daira.

Tak lama dari mereka duduk, pintu perpustakaan terbuka, lalu mata Aneera menemukan Abrega disana.

Abrega melempar senyum untuk Aneera, Aneera membuang muka.

Setelah itu mereka mulai mengerjakan tugas kelompok sejarah, Aneera mendapat bagian mencari pokok-pokok bahasan di dalam buku paket bersama Daira.

Abrega memilih untuk duduk dibangku yang lumayan jauh dari sana, dia melihat ke sekitar, lalu matanya menatap Aneera, memerhatikan Aneera yang sangat fokus pada buku paket itu.

Sedangkan Aneera yang merasakan seseorang sedang menatapnya spontan melirik Abrega.

Abrega tersenyum seraya melambaikan tangannya, Aneera mengangkat buku paket lalu menutupi wajahnya.

Abrega akhirnya memutuskan untuk mengambil salah satu buku untuk dia baca, kemudian duduk lagi di tempat tadi. Dia mengernyit, yang dia ambil buku Fisika.

Aneera melirik Abrega lalu menahan tawa saat melihat Abrega yang terlihat kebingungan membaca buku Fisika yang covernya bisa Aneera lihat dari sini.

AbregaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang