Aneera menghapus airmatanya yang terus menerus turun. Pikiran dan hatinya masih kacau, masih sakit.
Aneera benar-benar tidak menyangka Papa bisa melakukan itu padanya. Apakah memang benar? rasa sayang Papa sudah luntur seperti pikirannya sampai-sampai Papa tega menamparnya?
Aneera terisak, dia bahkan sampai tidak perduli dengan beberapa mata yang meliriknya.
Tak lama dari itu, ponselnya berdering, Aneera menghapus air matanya.
+62 896-3745-****
Aneera
lagi apa kamu?
udah kangen belum?
kalo udah sebut nama Abrega tujuh kali ya
hahaha
Aneera menutup layar ponselnya. Dia kembali menangis.
Tak lama ponselnya berdering, ada panggilan masuk dari Abrega.
Aneera tidak mengangkatnya.
+62 896-3745-****
Aneera angkat kek
sombong amat
sinyal lo ilang ya? masa dibaca doang sih?
kamu pikir aku tabloid?
haduh bener-bener dibaca doang
Abrega menghembuskan nafasnya. Dia kemudian keluar dari aplikasi whatsapp dan membuka kontak.
Abrega menelfon nomor rumah Aneera.
"Halo dengan siapa saya bicara?"
Abrega tahu ini suara Mbok Loli.
"Mbok? Aneera ada?"
"Ini siapa ya?"
"Abrega Mbok,"
"Alhamdulillah, Mas, Mas Abrega, tolongin, si Neng tadi berantem sama Papanya, terus si Neng keluar dari rumah, si Mbok ndak bisa ngejar, si Mbok bingung, tadi si Mbok udah cari sama Mang Pian di sekitar rumah, tapi ndak ada, tolongin si Mbok cariin si Neng, Mbok sangat khawatir,"
Abrega menelan saliva setelah mendengar apa saja yang baru diucapkan Mbok Loli dengan suara gemetar karena menahan tangis.
"Mbok, Mbok nggak lagi bercanda kan?"
"Mbok serius toh Mas, tolongin, cariin si Neng, Mbok ndak mau si Neng kenapa-napa,"
Rasa khawatir Abrega sudah bulat menjadi seratus persen.
"Yaudah Mbok, Mbok tenang ya, Abrega bantu cari Aneera. Nanti Abrega kabarin ya Mbok,"
"Iyoo Mas, makasih, makasih banyak."
Abrega memutuskan sambungan telfon. Dia mengeluarkan motornya dari rumah Janu.
"Mau kemana woy? lo kan baru sampe! belum juga turun lo dari motor!" seru Gilang.
![](https://img.wattpad.com/cover/209106369-288-k824114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Abrega
Genç Kurgu"Aneera," panggil Abrega. "Hmm?" sahut Aneera seraya menatap Abrega. "Tujuan hidup lo apa?" Aneera memicingkan matanya. "Kenapa emang tanya tanya tujuan hidup gue?" "Karena sayang." "Apasih?" "Ya lagian, ya karena mau tau dong, pake nanya" Aneer...