bagian lima puluh dua

2K 408 236
                                        

Senyuman bahagia tak henti-hentinya terlukis dibibir Anfeera yang sudah dipoles lipstik berwarna merah muda itu.

Matanya sekali lagi menatap pantulan dirinya di cermin seraya memperhatikan setiap detail make up dan juga dress berwarna pink pastel yang dikenakannya.

Mama mendekat lalu tersenyum menatap Anfeera. "Ma aku seneng banget!" ucap Anfeera.

"Tentu kamu harus senang, karena malam ini, malam yang sangat spesial, untuk kamu dan juga untuk Mama tentunya, dan kamu, malam ini sangat cantik sekali pasti Abrega suka." Sahut Mama lalu mengusap lengan Anfeera.

Anfeera yang mendengar itu tersenyum semakin lebar, membayangkan bagaimana acara pertunangan malam ini akan berlangsung berhasil membuatnya merasa gugup bukan main.

Ditambah lagi dengan membayangkan bahwa Abrega yang akan bertunangan dengannya. Ah rasanya Anfeera ingin jam berjalan dengan cepat.

"Maaf permisi Bu, para tamu sudah mulai berdatangan begitupun dengan pihak laki-laki, jadi dipersilahkan untuk bergabung ke aula untuk bersapa dengan mereka sebelum ke acara inti." Ucap salah satu anggota dari the enggagement organizer yang dipercayai oleh Mama Anfeera dan juga Mama Abrega untuk menangani acara pertunangan malam ini.

Mama dan Anfeera mengangguk, lalu mereka kemudian keluar dari ruang ini.

Terlihat jelas beberapa tamu penting yang menggunakan jas dan juga gaun. Ditambah juga suasana indah dari banyaknya lampu dan bunga-bunga yang menghiasi aula ini.

Mama dan Anfeera mulai menyapa beberapa tamu rekan bisnis yang sudah datang. Beberapa dari mereka langsung memuji Anfeera.

"Malam Tana." Ucap Papa yang datang bersama Aneera.

Mama dan Anfeera sontak menoleh lalu tersenyum membalas sapaan Papa. "Hai malam! saya senang kalian berdua sudah datang." Mama.

"Halo Pa," Anfeera.

Aneera mau tak mau ikut tersenyum.

"Tanaa!" seru Mama yang datang bersama Papa dan juga Abrega.

Mereka berdua kemudian berpelukan sedangkan Abrega terdiam menatap Aneera.

Walaupun hari-hari kemarin Aneera terlihat cantik, tapi malam ini Abrega nyatakan bahwa Aneera terlihat sangat cantik.

Anfeera yang melihat Abrega tengah menatap Aneera buru-buru mendekat. Dia mengaitkan tangannya dilengan Abrega. "Hai Ga, aku seneng banget akhirnya hari yang aku tunggu-tunggu dateng juga."

Abrega tersadar, dia hanya membalas ucapan Anfeera dengan senyuman tipis lalu melepas tangan Anfeera secara perlahan kemudian melangkah untuk menyalimi Mama dan Papa agar mereka yang ada disana tidak curiga dan menganggap bahwa Abrega menghindari Anfeera.

"Malam Tante, Om." Sapa Abrega.

Tak lama dari itu. Para anggota keluarga diminta untuk berdiri di depan hiasan yang bertuliskan Abrega dan Anfeera karena acara inti akan segera berlangsung.

Mereka semua berjalan sesuai arahan, sedangkan Aneera memilih untuk menunggu disini, dengan hati yang sudah siap patah akan apa yang nantinya akan terjadi.

Gilang, Janu dan juga Ivar menatap Abrega yang sudah berdiri di depan sana. Jujur hati mereka sekarang cemas karena sudah tahu apa yang akan Abrega lakukan malam ini.

"Okay baik, untuk para tamu undangan, malam ini kita akan menjadi saksi pertunangan antara Abrega dan juga Anfeera yang akan kita laksanakan sekarang juga. Untuk itu tanpa berlama-lama, saya meminta Abrega dan Anfeera untuk sedikit maju ke depan karena kita akan melakukan prosesi tukar cincin." 

AbregaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang