Aku comeback huhu miane for late again.
Semoga kalian tidak bosan dengan ceritaku yang amburadul dan tidak jelas ini.
Happy reading
"Kapan kita akan berangkat? " tanya Taehyung pada Jimin.
Jimin menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya dan melihat jarum yang berada didalamnya. "Tinggal duapuluh lima menit lagi, bersabarlah" ucap Jimin.
Mereka akan kembali ke Korea. Begitu pula Raisya yang ikut bersama Jimin. Kini gadis itu tengah memeluk ibunya haru. Meninggalkan kedua orang tuanya memang sangat sulit.
Apalagi meninggalkan tanah kelahirannya. Gadis itu sedih memang, hanya saja tidak ada pilihan lain. Ia tidak mungkin meminta Jimin untuk tinggal di Indonésia sementara pekerjaan pria itu berpusat disana. Tidak mungkin juga mereka tinggal berpisah setelah menikah.
"Ibu? Ayah? Gimana kalo aku kangen?" tanya Raisya dengan bahasa Indonesia karena sedang berbicara dengan orang tuanya.
Raka yang tak lain adalah ayah Raisya sendiri mengelus surai putrinya sayang, "Kau bisa menelepon kami atau kau bisa pulang bahkan kami bisa kesana," ucapnya menenangkan.
Tetap saja berbeda. Raisya tidak akan dibuatkan sarapan nasi goreng kesukannya lagi atau telur ceplok ditambah kecap diatasnya.
Kegiatan perpisahannya terhenti kala Jimin menghampirinya dan memberitahunya jika mereka harus segera pergi. Dengan derai air mata yang menghiasi pipi Raisya, gadis itu melangkah pergi sambil sesekali menolehkan kepalanya kebelakang. Melihat ibu dan ayahnya yang tengah melambaikan tangan pada dirinya.
Dan sekarang disinilah Raisya. Sebuah negara yang memang menjadi negara impiannya. Negara tanah kelahiran suaminya.
Jimin sudah mengambil koper mereka lalu memasukkannya kedalam mobil yang sudah berada didepan. Mereka masih akan menunggu Jimin dan keluarganya.
"Kalian pulang kerumah eomma dulu ya," ucap Minji yang diangguki oleh Raisya dan Jimin. Rumah Jimin memang belum memiliki perabotan sama sekali. Pria itu ingin Raisya ikut dalam menata isi rumah mereka nanti.
Banyak pasang mata menatap kearah mereka, karena keluarga Park memang selalu mengundang banyak perhatian. Banyaknya kendaraan roda empat yang berjejer di depan bandara Incheon juga membuat mereka tertarik.
Sebenarnya kendaraan berjajar di bandara Incheon adalah hal yang biasa, namun sosok di balik mengapa kendaraan itu berjajar yang menjadi perhatian.
Semuanya sudah masuk kedalam mobil termasuk seluruh keluarganya Jimin yang sekarang berada di mobil belakang. Raisya dan Jimin berada disatu mobil dengan satu supir yang siap mengantar kemanapun.
Dan tidak lama rombongan mobil itu melaju seperti rantai dijalanan. Mereka berbaris rapi di belakang mobil yang dinaiki Raisya. "Oppa? Apa kau sebegitu terkenalnya disini? " tanya Raisya sambil menyandarkan punggungnya pada jok mobil.
"Kenapa memangnya? ""Aniyo, hanya saja kau terlihat populer seperti idol disini," ucap Raisya jujur. Yah, lihat saja pakaian Jimin sekarang? Begitu formal dan mahal. Raisya-pun sampai harus memakai pakaian yang tidak kalah mahal juga.
"Perusahaan keluarga kita selalu mendapatkan penghargaan atas pelayanan pada konsumen yang memuaskan. Tidak pernah terlewat selama 10 tahun belakangan ini. Makanya, cukup banyak yang mengenal perusahaan dan juga pemiliknya. Meski perusahaan belum mendapatkan penghargaan tertinggi, namun penghargaan yang kami dapatkan selama 10 tahun berturut-turut menjadi sebuah sejarah. Sebab sebelumnya, tidak ada yang mendapat penghargaan itu selama 10 tahun berturut-turut tanpa jeda," jelas Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS ✴PJM✔
Fanfiction[C O M P L E T E] Judul lama : MY UNDERSTANDING WIFE Second story By: Jim_Noona [Beberapa chapter di private. Follow akun terlebih dahulu untuk kenyamanan membaca] Menikah bukan perihal mudah untuk gadis 16 tahun. Tapi jika dalam diri sudah tertanam...