Eyoooo siap buat ending?
Nyangka ngga si ini beneran ending woy? Aku si ngga tapi kurasa JiRa udh cukup sampai disini
Aku harap kalian fokus bacanya biar bisa rasain kondisinya.
Ini endingnya biasa aja si menurutku haha.
Oh iya, aku ngga bakal adain revisi atau rombak story ini kek MHIMI dulu, dan aku keknua males bgt buat revisi typo gitu.
Sooo, kalian bisa putar lagu Promise/4'clock.
Tapi kalo punya playlist lain gapapa puter aja.
Semoga menghibur
Setelah Jimin membicarakan pesta kecil yang akan dihadiri oleh orang tua juga teman-teman Raisya, termasuk Jungkook yang kabarnya sudah memiliki kekasih.
Hoseok yang akan mulai menyiapkan semuanya malam ini juga dan beberapa teman Jimin yang lain akan datang membantu besok. Hanya pesta kecil dan tidak bermaksud merayakan apapun. Ini hanya untuk Raisya supaya istrinya senang.
Jimin harap semuanya lancar dan tanpa hambatan. "Sudah mau tidur?" tanya Jimin. Raisya masih menggeleng. Ia belum ingin menutup matanya sampai detik ini.
Ia tahu sesuatu yang pastinya membuat dirinya takut. Ia tahu jika sesuatu itu tengah mengejarnya dan mungkin saja mengejar Jimin. Sesuatu tak kasat mata itu terus menunggu mereka yang nampak masih setia terus memeluk. Membiarkan keduanya beromansa sebelum ia datang.
.
.
.
Pagi ini, kedua orang tua Jimin dan Raisya diberi kabar jika Jimin dan Raisya akan mengadakan pesta minum teh di salah satu gedung kecil di dekat kantor.
Mereka setuju dan kini para wanita itu tengah pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian. Tadinya Raisya menolak, tapi melihat kedua ibunya yang sangat antusias membuat mau tak mau ia ikut dengan mereka.
Ketiganya pergi ke pusat perbelanjaan dan berbelanja semua kebutuhan yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan oleh Raisya. Tapi, ia tetap menurut dan mengiyakan saja ucapan kedua ibunya.
Raisya dibelikan sebuah dress hamil berwarna skin pink dan juga sepatu putih dengan sedikit hak di bagian belakang. Raisya juga memilihkan baju untuk Jimin dengan warna yang sama.
Jas skin pink, kaus putih polos dan juga celana panjang putih serta sepatu putih senada. Ia kira ini akan cocok untuk Jimin dan mungkin akan membuat Seokjin mendelik karena warna yang ia suka dipakai oleh Jimin dan dirinya.
"Sudah sayang?" tanya Yuna sang ibu. Raisya mengangguk dan mereka menghampiri kasir untuk membayar semuanya.
Ketiganya mampir sebentar ke restoran yang ada untuk makan siang dan berniat akan membungkus makanan juga untuk tiga pria di rumah yang mungkin sedang menggoda Jimin sedari tadi. Ayah Jimin itu sangat suka menggoda putranya karena sedari kecil, Jimin itu paling malu-malu jika ditanya hal-hal yang menurutnya privasi.
"Kau ingin makan apa, sayang?" tanya Minji. Raisya membuka menunya dan melihat beberapa makanan yang ada.
"Aku ingin Beef noodle soup dan singapure sling," ucap Raisya yang lantas di tulis oleh seorang pramusaji di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS ✴PJM✔
Fanfiction[C O M P L E T E] Judul lama : MY UNDERSTANDING WIFE Second story By: Jim_Noona [Beberapa chapter di private. Follow akun terlebih dahulu untuk kenyamanan membaca] Menikah bukan perihal mudah untuk gadis 16 tahun. Tapi jika dalam diri sudah tertanam...