35. Sekretaris pribadi

3.5K 338 9
                                    

Maaf ya aku update sekarang. Karena malem aku harus nuntasin satu masalah besar haha. Aku juga ngga janji bisa balik dalam waktu dekat atau ngga, kalian doain aku ya biar bisa selesain masalah ini dan bisa update malam rabu nanti.

Buat yang nonton BangBangCon semangat streaming. Aku ngga bisa nonton meski besok masih ada. Semoga aja nanti masih bisa nonton dan ngga di hapus sama pihak BigHit.

Jangan lupa kasih review , komen dan


















Pagi ini, Raisya sudah bangun tepat pukul lima pagi. Banyak yang harus ia siapkan pagi ini. Raisya memutuskan untuk menyiapkan sarapan terlebih dahulu. Hanya nasi goreng kimchi dan segelas susu putih sudah siap dimeja.

Sebelum membangunkan Jimin, Raisya menyiapkan pakaian untuk mereka terlebih dahulu lantas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak mungkin ia pergi bekerja dengan air liur yang mengering di sudut bibir. Sangat tidak elegan.


Setelah membersihkan wajah juga tubuhnya, tidak lupa keramas agar rambutnya tidak bau parit, Raisya memakai pakaiannya cepat. Ia belum mekakai blazernya, hanya kemeja dengan beberapa aksen di bagian dada, juga rok sepan yang sudah melekat di tubuhnya.
   
Ia lantas langsung melangkah ke kamar untuk segera membangunkan Jimin karena sekarang sudah pukul setengah tujuh pagi dan mereka akan masuk pukul delapan. Bisa saja jika Jimin terlambat, toh ia yang punya kantor. Hanya saja tidak begitu dengan pemikiran Raisya. Tidak ada kata terlambat jika masih bisa diusahakan.

Raisya membangunkan Jimin dengan memberikan ciuman bertubi-tubi pada pipi Jimin seraya menepuk perlahan pipi pria yang terlihat masih ingin bergulat dengan kasur juga alam mimpi.

Raisya tidak kehabisan akal, ia menarik pergelangan tangan Jimin dan mengangkat kepala pria itu agar tubuhnya terduduk. Dan terbukti, cara ini ampun membangunkan Jimin.

"Cepat mandi dan bersiaplah, aku akan menunggu disini," ucap Raisya. Jimin yang masih mengantuk seketika matanya membulat melihat Raisya yang begitu menawan pagi ini.

Kakinya yang indah namun sedikit pendek, rambutnya yang ia kuncir kuda hingga mengekspos leher putihnya dan jangan lupakan rok sepan yang melekat sempurna di pinggangnya hingga membuat bokong sintalnya menyembul indah.

Jika saja Raisya berpakaian seperti ini hanya didalam rumah, ia akan senang dan bahkan akan sangat senang. Tapi mengingat gadis itu akan memakainya juga saat di kantor membuat Jimin merasa tidak rela.

Pria itu berjalan ke arah kamar mandi dengan perasaan gelisah. Semoga saja tidak ada mata jelalatan di kantornya nanti.

Raisya yang sekarang tengah memoleskan cushion pada wajahnya dan juga bedak padat. Ia tidak bisa jika pergi ke kantor dengan wajah pucat. Setidaknya ia tidak boleh membuat Jimin malu dengan penampilannya.

Gadis itu memakai mascara setelah tadi menjepit bulu matanya agar terlihat lebih lentik juga memakai liptint warna bibir. Ia percaya pada liptint satu ini, ia bisa tahan hingga 12 jam meski dipakai minum dan makan.

"Raisya-yaa? Tolong kancingkan kemejaku, sayang!" teriak Jimin. Raisya yang sudah selesai dengan makeupnya lantas berjalan cepat untuk menghampiri Jimin. Pria itu tengah berdiri di depan kaca dengan kemeja yang salah ia kancingkan.

 Jimin ini sudah lama menjadi CEO tapi memakai kancing kemeja saja berantakan. Terkadang Raisya berpikir, Jimin benar-benar tidak bisa memakainya atau hanya pura-pura tidak bisa memakainya sih?

Raisya berdiri di depan Jimin dan membelakangi cermin. Gadis itu merapikan kerah kemeja lantas mengancingi satu-persatu kancing kemeja. Ia membuka kancing celana Jimin lantas memasukkan bawahan kemeja pada celananya. Merapikannya sebentar dan kembali mengancingi celana Jimin.

DREAMS ✴PJM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang