22. Kesal Banyak-banyak

3.4K 302 4
                                    

Yoongi sedang memijat pelipisnya, kepalanya pening bukan main saat Seorin memberikan alasan yang berliku-liku. Gadis itu pandai memberikan alibi yang membuat Yoongi berdecak.

Seorin pandai sekali mengelak padahal buktinya sudah jelas. Jika saja Jimin tau tentang hal ini, pasti pria bantet itu akan langsung menggunakan jalur hukum.

Baru saja Jimin mampir didalam pikirannya, ponsel Yoongi berdering menandakan panggilan masuk. Dan ya, pria bantet itu menelfonnya.

Jimin calling
Answer or ignore

Tentu saja Yoongi memilih untuk menjawab. Pria Min itu menempelkan benda pipih tersebut pada telinganya.

"Yeobuseyo Jimin-ah.. Wae? "

"Bagaimana Hyung? Apa pelakunya sudah ditemukan? "

"Sudah, aku sedang mengumpulkan bukti lagi agar bisa melaporkannya pada kepala sekolah"

"Ck. Kenapa tidak langsung dijebloskan ke penjara saja" benar dugaan Yoongi. Jimin pasti akan bertindak gegabah.

"Diam saja! Aku akan menjaga istrimu selama disekolah"

"Arraseo, aku titip wanitaku Hyung. Jaga dia"

"Nee arraseo, aku tutup"

Pip!

Yoongi menghembuskan nafasnya lalu menaruh ponselnya. Sekarang Yoongi harus mengawasi Seorin. Gadis itu benar-benar ingin membuat kepala Yoongi meledak karena ulahnya.

.

.

.

"Raisya? Kau tau lagu ini kan? " tanya Jungkook sambil menunjukkan layar ponselnya, dimana lirik lagu Friends dari BTS. Raisya lantas mengangguk "Aku tau, kenapa? " tanya Raisya.

"Kita akan menyanyikan lagu ini saja, Min-ssaem juga nampak setuju." air muka Jungkokk terlihat senang. Raisya mengangguk saja, toh tidak buruk juga.

"Kau bernyanyi dibagian Jimin dan aku dibagian Taehyung, bagaimana? " Raisya tersenyum, nama Jimin itu mengingatkan dirinya pada suaminya. Kenapa nama dan marga mereka sama namun Jimin BTS kalah tampan dengan Jiminnya.

"Algesseo, aku akan menghapalnya" Jungkook kembali tersenyum karena mendapatkan Raisya yang tidak ada penolakan, dia jadi tidak usah memaksa gadis itu lagi.

"Bagaimana jika sekarang kita ke studio musik? Berlatih, Jung-ssaem juga tidak masuk" ajak Jungkook. Raisya menutup bukunya dan memasukkannya kedalam tas lantas bangkit dan mengikuti Jungkook.

Tidak lama hanya sekitar lima menit mereka sampai di studio musik. Disana sudah ada drum, piano, saxophone dan masih banyak lagi. Hyunso dan Jungkook duduk disebuah sofa yang dilapisi karpet beludru dibawahnya.

"Kau sudah tau kan nadanya? " Raisya mengangguk. Dia tahu karena diam-diam dirinya juga menyukai boyband yang satu itu. Karena wajah suaminya yang mirip dengan salah satu member disana.

"Baiklah, ayo kita mulai" Jungkook menyalakan musiknya dan mengeluarkan suara yang sangat seimbang dan lembut. Raisya juga tidak kesulitan saat harus berduet dengan Jungkook.

Sampai akhirnya musik selesai dan Raisya yang langsung kembali mendudukkan bokongnya pada sofa.

Netranya meniti beberapa alat musik sebelum akhirnya tubuhnya tergerak untuk mendekati sebuah piano putih. Raisya mendudukkan tubuhnya di kursi panjang yang tersedia kemudian membuka Fallboard - bagian penutup batang piano.
Jungkook ikut mendudukkan tubuhnya disebelah Raisya "Kau bisa memainkannya? " Jungkook bertanya tentu saja.

DREAMS ✴PJM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang