P. s : bacanya pelan-pelan biar paham!
Bibir Jungkook sudah benar-benar gatal minta ditampar. Ia hanya ingin mengatakan sesuatu yang memang sudah seharusnya ia katakan, tapi tenggorokannya seakan tercekat. Jungkook harus benar-benar mengatakannya jika ia ingin pergi dengan tenang. Setidaknya ia harus bisa menyampaikan isi hatinya sebelum ia pergi dan entah bisa kembali atau tidak.
Ia tau ini harusnya salah dan akan lebih baik jika Jungkook tidak mengatakannya saja. Tapi hatinya berkata jika ia harus mengatakannya.
Di sampingnya, Raisya tengah memeluk coat miliknya erat yang hanya di sampirkan dibahu tanpa dipakai. Raisya itu cantik, dengan rambut hitam legam panjang sepunggung. Pipinya chubby seperti bakpao. Bibirnya kecil bahkan jika menguap hanya seperti sebuah lingkaran saja. Matanya cantik dan hangat jika sedang menatap. Bagaimana bisa Jungkook tidak mencintai sosok di sampingnya yang sekarang tengah menatap lurus kearah jalanan.
"Kenapa kau terus menatapku? Jangan buat aku takut, Koo!" ujar Raisya tanpa menatapnya. Koo, sejujurnya Jungkook suka sekali dengan panggilan itu. Terlebih lagi yang mengatakannya Raisya sendiri. Jika tidak ingat jika gadis ini sudah menikah, ia tidak akan segan untuk mengajaknya berkencan. Namun sayang, ia sudah menikah dan juga Jongguk sudah kembali setelah beberapa tahun menghilang.
Sisi alter ego yang dinamai Jongguk itu kembali membuat Jungkook menjadi sedikit temperamen akhir-akhir ini. Belum lagi Seorin yang juga memilikinya.
"Aku hanya ingin mengatakan sesuatu sebelum aku pergi, Raisya, " ucap Jungkook. Raisya hanya terdiam sambil terus berjalan berdampingan dengan Jungkook yang berjalan di.sampingnya.
"Jangan berkata seolah-olah kau akan pergi dan tak akan kembali!" celetuk Raisya. Jungkook tersenyum hampa. Ia bahkan tidak tau akan kembali atau tidak. Harapannya bisa sembuh sempurna sangat tipis sekarang.
"Aku menyukaimu sejak awal aku bertemu. Jangan salah paham. Aku tau kau sudah menikah dengan Jimin Hyung. Jadi aku hanya ingin mengutarakannya saja. Tolong dengarkan aku Raisya. Kau itu seperti penyembuh juga luka untukku. Kau membuat sisi alter egoku kembali. Karna pada dasarnya aku tidak bisa mencintai seseorang. Jika aku mencintai seseorang Jongguk akan kembali. " jelas Jungkook.
Raisya mengerutkan keningnya bingung dengan kata Jongguk, "Siapa Jongguk?" tanya Raisya. Jungkook menghentikan langkahnya dan membuat Raisya melakukan hal yang sama pada akhirnya.
"Alter egoku, seseorang yang bersemayam dalam tubuhku. Meski kau menjadi luka, kau juga penyembuhnya. Jongguk juga menyukaimu, namun ini bahaya. Dirinya akan mengambil alih tubuhku hingga nanti akan berdampak buruk untukmu. Maka dari itu aku mengucapkannya sekarang.
Kesempatanku untuk pulih itu hanya 35% dan jika aku tidak bisa menghilangkan Jongguk, mungkin aku akan mati." Perkataan Jungkook yang terakhir sukses membuat Raisya menggeleng. Tidak boleh. Jungkook tidak boleh pergi.
"Hei Koo? Kau mau meninggalkan aku yang tidak punya teman ini huh?" rajuknya. Jungkook terkekeh gemas, gadis ini tetap jadi Raisya yang Jungkook rindukan. Namun Jungkook tidak boleh bertindak berlebihan mengingat gadis didepannya ini adalah istri dari Hyungnya sendiri.
"Tidak tahu. Makanya cari teman yang lain. Aku bosan berteman denganmu tahu!" ledek Jungkook lagi. Raisya mencebik sesaat kemudian melemparkan tawanya bersamaan dengan Jungkook.
Rasanya Jungkook ingin memilih untuk tidak menjalani terapi saja jika bisa. Ia takut dirinya melupakan Raisya dan malah melupakan gadis ini. Tawa mereka terhenti saat menemukan presensi Jimin yang berteriak dan berlari kearah Raisya dan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS ✴PJM✔
Fanfiction[C O M P L E T E] Judul lama : MY UNDERSTANDING WIFE Second story By: Jim_Noona [Beberapa chapter di private. Follow akun terlebih dahulu untuk kenyamanan membaca] Menikah bukan perihal mudah untuk gadis 16 tahun. Tapi jika dalam diri sudah tertanam...