50. kembali

3K 331 28
                                    

Chapter ini tidak panjang seperti biasanya.

Tandai typo jika ada

Baca note aku di akhir Chapter.




Hari ini, tepat tanggal 15 july, Juhyun akan berulang tahun. Orang tua Raisya juga sudah berada di kediaman keluarga Park. Akan ada pesta kecil yang dihadiri Jimin dan teman-temannya seperti biasa.

Raisya tengah mengemas beberapa pakaian Jimin dan dirinya dalam satu koper. Mereka hanya akan menginap selama dua malam lagipula.

Setelah semuanya dikemas, Jimin mengangkat kopernya dan diletakkan dibagasi. Ini masih jam delapam pagi dan Raisya sudah mengajak Jimin cepat-cepat karena ingin membantu di rumah nantinya.

"Apa sudah dimasukkan semua, sayang?" tanya Jimin. Raisya mengangguk. Ia sudah memastikan jika semuanya sudah masuk ke dalam mobil.

Jimin dan Raisya akhirnya masuk ke dalam mobil dan segera pergi dari rumah mereka guna pergi ke rumah orang tua Jimin. Raisya juga ingin bertemu ayah dan ibunya yang semalam bilang jika mereka ada di rumah orang tua Jimin.

Jimin juga sudah memberi kabar pada teman-temannya agar datang ke rumah malam nanti seperti biasa.

Hanya butuh waktu 40 menit sampai keduanya sampai di pekarangan rumah orang tua Jimin. Ada beberapa sikmo yang tengah membersihkan halaman juga bagian dalam rumah. Tidak ada dekorasi memang, yang datang hanya beberapa orang saja.

Jimin menarik koper dengan sebelah tangannya lagi menggenggam jemari Raisya. Keduanya masuk dan menemukan presensi ayah Raisya dengan secangkir kopinya tengah berjalan ke arah dapur.

"Papaaa!!" pekik Raisya yang lantas melepaskan tangannya dari Jimin dan berlari ke arah Raka—sang ayah. Raisya memeluk ayahnya erat. Untung saja kopinya tidak tumpah-tumpah.

"Yaampun, untung kopi papa ngga jatuh," ucap Raka seraya mengelus punggung putrinya sayang.

"Maafkan aku pa, mama mana?" tanya Raisya seraya melonggarkan pelukannya.

"Mama di kolam renang sama mama Jimin. Sana samperin!"

Raisya mengangguk lantas berjalan cepat ke arah kolam renang, meninggalkan Jimin dengan ayahnya.

Jimin menghampiri mertuanya dan memeluknya. Bagi Jimin, ayah Raisya adalah ayahnya juga. Raka itu baik sekali pada Jimin.

"Owww, bagaimana kabarmu?" tanya Raka dengan bahasa Korea.

"Baik-baik saja pa, papa bagaimana? Apa bisnisnya berjalan dengan lancar? Aku dengar kemarin papa ke Turki?" tanya Jimin beruntun.

"Ya, lancar-lancar saja. Oh? Bagaimana Raisya? Dia tidak merepotkan dirimu, kan?"

"Tidak pa, Raisya baik-baik saja dan bisa membiasakan dirinya kembali."

"Baguslah. Aku titip anakku padamu! Jangan disakiti!" canda Juhyun. Jimin ikut terkikik sebelum akhirnya pamit untuk meletakkan koper mereka ke dalam kamar.

Sementara Raisya, ia sedang duduk di antara Yuna juga Minji dan tidak lupa Juhyun yang tengah duduk di kursi dekat kolam renang.

"Raisya? Bagaimana Jimin? Apa dia masih sering merepotkanmu?" tanya Minji.

"Aa terkadang seperti itu, dia manja. Aku penasaran, eomma mengidam apa saat hamil Jimin oppa?" canda Raisya yang ditanggapi kekehan oleh semuanya.

"Dia memang begitu. Padahal pada eomma tidak sampai sebegitunya. Dia memang sangat mencintamu," ucap Minji seraya mengelus surai Raisya.

"Eomma bisa saja."

DREAMS ✴PJM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang