Tolong tandai jika ada typo atau kesalahan nama tokoh.
Ps. BACA PENGUMUMAN YANG ADA DI AKHIR CHAPTER INI YAAAAA!!!!
Dugaan Raisya benar, ada masalah di sana. Tanpa memberitahu Jimin, ia berniat untuk meluruskannya sendiri. Gadis itu pergi ke ruangan divisi keuangan. Di sana ada Tn. Kim Minjong yang bertugas untuk mengelola keuangan perusahaan.
Pria paruh baya yang umurnya hampir menginjak 45 tahun dengan kumis yang melintang tebal dan kepala botak. Bukankah persis sama seperti om-om cabul yang biasa Raisya tonton dalam sebuah film?
Gadis itu menampik pikiran-pikiran yang tidak baik. Melangkah dengan berkas di tangannya juga ketukan heels yang terdengar bernada memenuhi ruangan kerja Minjong. Pria paruh baya yang menatap kehadiran sosok gadis muda di depannya terkejut bukan main. Pasalnya gadis ini lebih cantik daripada fotonya yang tersebar di beberapa situs portal online.
"Anyeonghaseyo, Raisya imnida. Maaf sebelumnya mengganggu pekerjaan anda. Saya hanya ingin mengatakan jika pengeluaran kita Minggu lalu dan Minggu ini tidak sinkron. Ada nominal yang sepertinya tidak sama seperti pengeluaran Minggu lalu tertulis di sini, " jelas Raisya.
Minjong tersenyum lantas berkata "Maaf, aku tidak terlalu paham dengan perkataanmu barusan. Bisa kau ulangi?" pinta Minjong. Sebenarnya Raisya malas, dia juga bisa saja memberikan berkas tersebut pada Minjong dan menguruh pria botak itu membacanya sendiri.
Raisya menghembuskan nafasnya pelan. Sedikit tidak nyaman dan curiga pada Minjong yang sedari tadi menatap dirinya intens. Huft....harusnya ia menuruti perkataan Jimin jika ia tidak boleh memakai rok sepan seperti ini lagi.
"Aku rasa anda perlu mengecek kembali pengeluaran dan pemasukan Minggu ini dan Minggu kemarin. Ada beberapa data yang tidak sinkron sehingga total pengeluaran jadi tidak sesuai."
Minjong mencekal pergelangan tangan Raisya membuat gadis itu menatapnya aneh. Raisya berusaha untuk menarik tangannya, namun cekalan om-om botak di depannya ini luar biasa kuat.
"Hei manis, bisakah kita bersenang-senang sebentar?" tanya Minjong. Bedebah tengik ini minta ditampar sekali. Jika saja pria ini tidak bekerja selama 15 tahun di kantor Jimin, Raisya akan mudah meminta Jimin untuk memecatnya. Tapi, ia tidak bisa melakukannya. Yang bisa ia lakukan semoga Jimin mendengarnya dan datang.
"Maaf, bisa anda lepaskan saya? Masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan!" tegas Raisya. Minjong tersenyum miring lantas menarik pergelangan tangan Raisya kuat hingga gadis itu mencondongkan wajahnya karena tarikan Minjong yang sangat kuat.
Kakek botak ini benar-benar minta Raisya tampar atau bagaimana. Seenaknya saja mencium lehernya. "Maaf, anda sudah keterlaluan. Saya akan adukan kelakuan anda pada Sajang-nim!" ancam Raisya namun tak dirinya gubris dan malah terkekeh.
"Suamimu itu orang sibuk. Kau tidak bosan memang bercinta dengannya? Ayo bercinta denganku, aku akan memberikanmu semua yang kau inginkan," tawarnya. Raisya berdecih lantas kembali menarik dua pergelangan tangannya yang Minjong kunci.
Hingga tanpa sadar Jimin menarik pinggang gadisnya dan akhirnya terlepas dari cengkraman Minjong dan menubruk tubuhnya. Jimin merengkuh tubuh Raisya dengan sebelah tangannya dan menatap Minjong sengit.
Minjong yang menyadari kenapa tiba-tiba atasannya ada di sini terlihat sangat panik. Apalagi melihat Jimin yang tak kunjung membuka suara membuat Minjong kebingungan juga ketakutan.
"Maafkan aku Sajang-nim, gadis itu yang merayuku terlebih dahulu dan mengajakku bercinta!" tuduh Minjong. Jimin menunjukkan smirknya. "Kau pikir aku dan istriku bodoh hah? Menggelapkan uang sebesar 500 juta won, kau kira aku tidak tahu hah?! Bedebah sekali kau malah merayu istriku dasar tua bangka tidak tahu diri. Jika ayah tidak menolongmu, kau akan jadi gelandangan waktu itu. Tapi tenang saja, aku memang berniat untuk membuatmu kembali menjadi gelandangan. Kim Minjong! Mulai sekarang kau aku pecat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS ✴PJM✔
Fanfiction[C O M P L E T E] Judul lama : MY UNDERSTANDING WIFE Second story By: Jim_Noona [Beberapa chapter di private. Follow akun terlebih dahulu untuk kenyamanan membaca] Menikah bukan perihal mudah untuk gadis 16 tahun. Tapi jika dalam diri sudah tertanam...