Plakk!!!
Panas menjalar pada pipi Raisya dengan wajah yang setengah menoleh karena tamparannya begitu keras. Ada apa dengan pria ini? Raisya tak mengerti sama sekali.
Ia hanya bertanya pada Jungkook tentang kedua orang tuanya yang sudah pulang atau belum, tapi Jungkook malah menamparnya. Pria ini benar-benar Jungkook atau orang lain? Kenapa dia sangat kasar sekarang? Apa ia memiliki alter ego?
Matanya sudah tidak bisa menahan liquid bening yang siap meluncur dari kelopak mata. Raisya memegang pipinya dengan telapak tangan sebelum memandang Jungkook nanar.
Kenapa Jungkook bersikap seperti seorang monster sekarang? Ada apa sebenarnya?Mereka menjadi tontonan di kelasnya. Semuanya memandang Jungkook terkejut dan memandang Raisya puas.
"Ko... Kokie?" suara Raisya sekarang tercekat. Jungkook tengah menatap telapak tangannya sendiri dengan pandangan nanar. Barusan ia menampar Raisya, ya?
"Ra... Raisya.... Maafkan aku!" serunya sambil mendekat kearah gadis itu. Sementara Raisya semakin mundur kebelakang. "Tolong jangan mendekat!" ujarnya seraya mengacungkan lima jarinya pertanda Jungkook tidak boleh mendekat.
Raisya menatap Jungkook tak percaya. Ada apa dengan pria di depannya ini? Kenapa dia jadi kasar dan temperamen?
Suasana kelas yang ramai dengan orang-orang yang menonton tanpa hendak memberikan bantuan membuat Yoongi berjalan kearah kerumunan. Pria Min itu membelah kerumunan dan menemukan Jungkook dan Raisya dengan pipi merah seraya menitikkan air mata.
Yoongi yang tidak paham dengan apa yang terjadi memilih menarik lembut Raisya menjauh dari Jungkook. Pria itu menggenggam pergelangan Raisya sebelum akhirnya membawa gadis itu melangkah pergi dari kerumunan dan membawa gadis itu pergi keruangannya, pun Raisya tidak menolak ketika lengannya ditarik oleh Yoongi.
Ketika sampai diruangan Yoongi, pria itu keluar kembali dari ruangan entah ke mana, meninggalkan Raisya yang terdiam tak mengerti. Sikap Jungkook kenapa bisa jadi seperti ini?
Tidak lama Yoongi kembali dengan kantung es yang dia bawa kemudian langsung menempelkannya pipi sang gadis membuat Raisya terhenyak.
Tersadar jika itu Yoongi, Raisya lantas memegangi kantung es tersebut yang menempel di pipinya. "Terimakasih Min ssaem." Yoongi mengangguk lantas mendudukkan bokongnya di atas kursi yang berada di depan Raisya dan dihalangi sebuah meja yang berisi tumpukkan beberapa berkas sekolah dan juga laptop.
"Bisa ceritakan padaku apa yang terjadi?"
Yoongi langsung mulai bertanya. Tak ingin banyak berspekulasi. Raisya juga langsung menceritakannya. Tidak dilebihkan atau dikurangkan. Ia rasa juga ada yang tidak beres pada Jungkook.
Setelah Raisya menceritakan semuanya, Yoongi lantas tersenyum miring. Raisya yang melihatnya bergidik ngeri. "Aku paham apa yang sedang terjadi. Jimin sedang ada di rumah. Dia bilang tidak bekerja karena Namjoon sudah menghandel semuanya. Aku harus menceritakan semuanya pada Jimin. Mengerti?"
Tatapan Yoongi begitu tajam hingga Raisya benar-benar dibuat tidak bisa menggelengkan kepalanya. Ia mengangguk patuh sebelum akhirnya Yoongi mengusak puncuk kepalanya.
"Kau ini menurut sekali, kuharap Seorin juga seperti bisa seperti dirimu," ucap Yoongi. Raisya hanya diam sesaat sebelum ponsel Yoongi berdering.
Sesaat pria Min itu menatap Raisya sebelum akhirnya mengangkat panggilannya.
"Hyung ada Raisya tidak disana?"
"Ada."
"Astaga, apa dia sedang berada diruanganmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS ✴PJM✔
Fanfiction[C O M P L E T E] Judul lama : MY UNDERSTANDING WIFE Second story By: Jim_Noona [Beberapa chapter di private. Follow akun terlebih dahulu untuk kenyamanan membaca] Menikah bukan perihal mudah untuk gadis 16 tahun. Tapi jika dalam diri sudah tertanam...