"Kalian ini kenapa? " parau Raisya. Kepalanya berdenyut hingga rasanya ia sudah tak sanggup membuka matanya. Gadis itu menggeleng mencoba menggapai kembali kesadarannya. "Aku tidak boleh lemah dan harus kuat!," Setidaknya ia harus ingat kalimat itu.
"Cih! Kau jangan sok cantik seperti itu! Gadis asing! " cerca wanita di depannya. Wanita itu mencengkram rahang Raisya kuat agar Raisya menatap dirinya. "Kau lemah! Kau tidak akan kuat bertahan di sekolah ini! " sambungnya lagi.
Kedua teman dibelakangnya sambil memandang Raisya remeh. Ini pembulian dan ini sudah menyangkut fisik. "Kalian ini sekolah kesehatan, tapi menyakiti orang lain, bagaimana cara kalian menangani pasien kalian nantinya? " tanya Raisya.
Wanita di depannya tersenyum miring dan melepaskan rahang Raisya begitu saja, "Cih! Tau apa dirimu?! " ucapnya. Raisya menggeleng, "Kalian sudah besar! Tidakkah kalian mengerti apa yang kumaksud? " remeh Raisya. Dia tidak boleh lemah. Dia harus melawan dan menyembunyikan ketakutannya.
Plakkk!!!
Gadis itu menampar Raisya kencang hingga Raisya harus menoleh karena tamparan itu begitu kencang. Belum sempat Raisya mengembalikan wajahnya agar kembali menghadap kedepan, gadis di depannya menendang betis Raisya hingga jatuh.
Pelipisnya lebam karena terbentur aspal. Ini lingkungan sekolah tapi kenapa para gadis di depannya ini berani membuly dirinya?
"Gadis lemah sepertimu lebih baik diam saja! Jauhi Jungkook dan akan lebih bagus kau mundur sebagai wakil ketua organisasi! " tekannya.
Raisya menggeleng lantas bangkit, "Aku tidak akan pernah mundur, Mireu-ssi! " tekan Raisya lantas pergi meninggalkan tiga orang gadis gila dan berlari kearah toilet sambil mencoba menutupi lebam di bagian pelipis dan luka memar di beberapa sisi kaki dan tangannya.
Raisya mencuci wajahnya dan sedikit meringis tak kala memarnya tersentuh. Gadis itu menatap pantulan dirinya di cermin dengan beberapa tetes air berjatuhan dari wajahnya.
Raisya tersenyum miring pada dirinya sendiri. Bodoh sekali dirinya hingga di buly seperti ini. "Kenapa dirimu bodoh sekali sih?! " monolognya memarahi dirinya sendiri.
Satu tetes air mata berhasil lolos dari manik Raisya. Pilu ketika melihat wajahnya yang memiliki lebam di beberapa sisi. Dirinya tidak menyangka akan mendapatkan perlakuan buruk seperti ini.
Raisya menghapus air matanya. Tidak berguna juga dirinya jika harus menangis, toh tidak akan mengubah kenyataan juga. Gadis itu berlari kearah UKS untuk meminta plester penutup luka. Beruntung ada Min-ssaem di dalam.
Yoongi terkejut ketika seorang muridnya berlari kearahnya terengah. Ada luka di pipi, pelipis dan di kakinya. "Gadis ini kenapa?" Pikirnya sebelum pria itu menghampiri Raisya.
"Ada apa? Kenapa banyak lebam di wajah dan kakimu? " tanya Yoongi sambil mengajak Raisya agar duduk di kursi sementara dirinya mengambil kotak P3K dan duduk di depan muridnya.
"Aku tadi berlari saat naik tangga, tapi kakiku terpeleset dan terkena anak tangga Ssaem," bohong Raisya. Ingatkan dirinya untuk meminta maaf pada tuhan.
"Kau kira aku bodoh? " ujar Yoongi membuat Raisya mengernyitkan dahinya "Maksud ssaem? " Yoongi menempelkan plester pada luka di pelipis Raisya dan menutup kotak P3K itu lalu memfokuskan atensinya pada gadis didepannya.
"Aku tau kau di buly," ujarnya membuat Raisya terkejut. "Aku juga tau jika kau sudah menikah. " Pernyataan Yoongi membuat Raisya termangu. Bingung dengan apa yang harus ia lakukan.
"Ssaem aku tidak-" ucapannya terhenti ketika Yoongi kembali bersuara, "Aku sahabat suamimu kau tau! " Raisya kembali dibuat bingung. Gurunya ini teman Jimin?
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS ✴PJM✔
Fanfiction[C O M P L E T E] Judul lama : MY UNDERSTANDING WIFE Second story By: Jim_Noona [Beberapa chapter di private. Follow akun terlebih dahulu untuk kenyamanan membaca] Menikah bukan perihal mudah untuk gadis 16 tahun. Tapi jika dalam diri sudah tertanam...