55. kucing jantan

3.2K 312 20
                                    

Warning!!!

Bukan part NC ko bukan.

Tp ini garing. Serius.

Sudah ada tambahan part diakhir





Tepat pukul sepuluh pagi, Raisya dan Jimin pergi ke salon langganan keduanya yang dekat dengan kantor. Minggu pagi ini, Jimin dan Raisya memutuskan untuk berkencan selama seharian. Sebenarnya, Jimin ingin mengajak Raisya jalan-jalan mengunjungi Busan, hanya saja tidak jadi.

Semalam Raisya bilang pada Jimin ingin mewarnai rambutnya dengan warna hijau di bagian bawah persis seperti warna rambut Jungkook kala itu.

Omong-omong tentang Jungkook, Raisya sudah mau bicara dengan pria itu, meski sangat canggung dan terkesan sangat tidak akrab. Setidaknya Raisya mau bicara.

Jimin dan Raisya sampai di salon dan disambut dengan baik oleh sang pemilik dan langsung ditanya apa yang diinginkan. Jimin bilang jika mereka ingin mewarnai rambut.

Beberapa pegawai salon lantas mengajak keduanya untuk duduk di depan cermin dan mulai melakukan pekerjaannya. Raisya kini tengah memainkan ponselnya. Memfoto dirinya di depan cermin dengan gulungan aluminium foil yang ada di rambutnya.

"Raisya? Habis ini kita kemana?" tanya Jimin yang juga tengah duduk di sebelahnya dengan kepala yang digantungi aluminium foil.

"Bagaimana jika kita ke Myeongdong? Ada cafe kucing di sana, aku ingin kesana," ucap Raisya semangat membuat pria yang kini tengah mengecat rambutnya terkekeh pelan.

"Oh? Godabang cat cafe?"

Godabang cat cafe adalah sebuah cafe di daerah Myeongdong di mana cafe tersebut bernuansa kucing. Ada beberapa jenis kucing yang dibiarkan berkeliaran didalam cafe dan bisa diajak bermain oleh para pengunjung. Cafe ini biasanya buka dari pukul 13.00 sampai pukul 22.00.

"Iya yang itu, oppa pernah kesana?" tanya Raisya. Rambutnya kini harus didiamkan selama beberapa menit begitu pula dengan Jimin.

"Sekali bersama Taehyung," ucap Jimin. Dulu, Jimin pernah ke sana saat masih SMA bersama Taehyung. Dulu cafe itu cukup terkenal dan tidak disangka jika sekarang masih ada.

"Yasudah, nanti kita kesana. Aku mau bermain kucing!"

.

.

.

Jimin dan Raisya sampai di cafe yang dituju. Mereka harus melepas alas kaki dan menggantinya dengan sandal yang sudah tersedia. Raisya tak henti-hentinya mengagumi seisi kafe di mana buntalan bulu itu ada di mana-mana. Ia serasa seperti ada di Syurganya kucing.

Raisya berlari menghampiri kucing persia berwarna putih yang tengah duduk di atas meja.

Sementara Jimin, pria itu kini tengah memesan makanan yang ada. Raisya sudah mendudukkan dirinya di salah satu meja dengan kucing-kucing yang bergerumul di sekitarnya. Apakah aura ibu hamil berbeda hingga kucing-kucing itu mendekat?
Raisya mengelus kucing-kucing itu dengan lembut. Sepertinya para kucing dirawat dengan baik karena tidak ada bulu rontok yang menempel di tangan atau bajunya. Raisya suka. Bulunya juga harum.

Jimin datang dan langsung duduk di seberang Raisya. Ia senang melihat istrinya kini tengah asyik bermain dengan para kucing manja yang di mana kadar kemanjaannya melebihi Jimin.

Namun, lama kelamaan Jimin juga kesal karena Raisya jadi terus menghiraukan dirinya. "Raisya?" panggil Jimin.

"Heum?" sahut Raisya. Fokusnya masih pada kucing-kucing yang sesekali menggesekkan wajahnya pada lengan Raisya.

DREAMS ✴PJM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang