Huaaa maafkan aku yang udah satu abad ngga update
Hehe ngga deng
Maaf ya jarang update, serius aku lagi banyak banget tugas. Banyak banget tugas drama dan aku yang bikin naskah dari beberapa drama. Jadi mikir buat update itu pusing karena naskah drama aku belum jadi, terpaksa cerita ini terbengkalai dehh huwaa maaf yaa
Semoga masih stay di cerita Jirai ini. Iya Jirai, aku Jimin Raisya haha.
Oke jirayers, happy reading :*
"Sekretarisku laki-laki," ucap Jimin, "aku tidak mungkin macam-macam dengan sesama jenisku, aku lebih baik macam-macam pada dirimu saja," sambungnya yang sekarang tengah menatap Raisya.
Hampir saja gadis itu tersedak dengan salivanya karena ucapan Jimin yang membuat gadis itu ambigu. Kenapa Raisya menjadi sering ambigu sih sekarang? Pasti karena Jimin.
"Untuk apa kau menjelaskannya? " tanya Raisya acuh. Gadis itu tidak mau terlihat jika dia sedang cemburu.
"Kau meminta penjelasan dengan sikapmu," jawab Jimin enteng. Baiklah Raisya harus meruntuhkan egonya sekarang. "Baiklah kau menang, aku hanya sedikit kesal," jujurRaisya.
"Tapi soal fotoku? Kenapa bisa ada disana? " tanya Raisya yang membuat Jimin terdiam. Bukan karena sedang memikirkan jawaban hanya saja sekarang bukan waktu yang tepat.
"Sudah kubilang aku memang mengoleksinya," ucap Jimin meyakinkan.
"Mengoleksi? Aku bukan idol yang fotonya tersebar di media sosial. Aku memang punya akun media sosial, tapi aku bahkan tidak ingat pernah menangkap foto itu sebelumnya," ucap Raisya mengutarakan rasa ingin tahunya.
"Aku memang mengambil fotomu, diam-diam, kenapa? Ingin meminta ganti rugi atau pertanggungjawaban?"
Mereka berdua sibuk dengan tatapan masing-masing. Jimin yang tengah menatap Raisya begitu pula Raisya yang tengah menatap Jimin. Entahlah ada sesuatu yang membuat gadis itu tidak mau mengalihkan pandangannya jika saja pintu tidak tiba-tiba terbuka. Menampilkan Minji yang sekarang terdiam menatap kedua manusia didalam kamar.
"Aigo, Apa eomma mengganggu kalian? " tanyanya tidak enak mengganggu. Berniat untuk menutup pintunya namun Raisya memanggilnya membuatnya tidak jadi menutup pintu.
"Aniyo. Eomma? Bagaimana jika kita berbelanja bahan makanan? " tanya Raisya yang sekarang berjalan kearahnya tanpa memperdulikan Jimin.
"Tapi Jimin? Bukankah kalian se-" penuturannya terpotong oleh Raisya. Bukan karena tidak sopan hanya saja gadis itu malu "Tidak ada apa-apa eomma. Kajjaaa," rengek gadis itu yang sekarang tengah memeluk lengannya manja. Tanpa bisa menolak Minji mengangguk lalu keluar bersama menantunya untuk berbelanja di supermarket yang tidak begitu jauh dari rumahnya.
.
.
.
Sudah pukul 7 malam dan sekarang adalah waktunya makan malam. Semua keluarga sudah berkumpul lebih tepatnya mereka berempat sudah berkumpul.
Raisya menyendokkan nasi pada mangkuk Jimin dan menaruhnya di depan pria itu. Hal yang gadis itu tau, Jimin akan senang jika mangkuknya diisi oleh dirinya. Dan Raisya melakukan apa yang disuruh Minji.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS ✴PJM✔
Fanfiction[C O M P L E T E] Judul lama : MY UNDERSTANDING WIFE Second story By: Jim_Noona [Beberapa chapter di private. Follow akun terlebih dahulu untuk kenyamanan membaca] Menikah bukan perihal mudah untuk gadis 16 tahun. Tapi jika dalam diri sudah tertanam...