Asta masih ingat saat mata mereka saling tatap cukup lama, yang satu membeku tanpa bisa berkata apa-apa, sedangkan satunya menatap bingung kearah Asta.
Semuanya memang terlihat sederhana, dimana Asta membuka pintu ruang kepala sekolah untuk memenuhi panggilan akibat dirinya terlambat seperti biasa, dan gadis itu yang juga bersamaan membuka pintu untuk keluar dari ruangan tersebut.
Namun nyatanya saat menatap kehadiran gadis itu membuat jantung Asta berdegup kencang.
Kenapa? Asta belum pernah merasakan sesuatu yang bisa membuat perasaan nya meledak-ledak sebelumnya.
Sebelum gadis itu melewati Asta, lelaki itu melirik name tag yang tertera diseragamnya, Wella Cassandra. Asta menghela nafas saat dirinya menghirup aroma strawberry yang membuat Asta lagi-lagi terpaku.
Asta berpikir, bagaimana bisa semilir wangi gadis itu sangat memabukkan baginya, sial! Asta merasa terhipnotis. Mungkin Wella tidak menyadari. Semenjak hari itu, Asta selalu berusaha untuk mendekati Wella, ah sial! Untuk mengobrol saja sulit, apalagi untuk mempunyai hubungan istimewa seperti yang Asta inginkan.
Namun waktu saat ini berpihak kepada Asta, membuat Asta sedikit gugup. Lagi pula Asta tidak pernah bertindak sepecundang ini saat menghadapi cewek-cewek disekolahnya. Asta melihat Wella sedang terduduk sendiri di belakang sekolah, membuat lelaki itu memantapkan tekadnya untuk memulai perkenalan resmi kepada Wella.
Saat Asta duduk tepat disebelahnya tatapan mereka kembali bertemu, dan saat itu juga adalah momen dimana Asta memiliki keberanian untuk menyapanya.
"Hai,"
Tertahan kata lain yang ingin lelaki itu ucapkan.
Hai Wella
Kenalin gue Asta
Lo kenal gue kan?
Itu loh yg dikenal satu sekolah sama kegantengan nya
Oh iya gue juga temennya Gio.
Satu lagi, gue suka sama lo.
Kemudian Wella menjawab dengan senyuman hangat diwajah cantiknya, "Hai," namun hal sekecil itu sangat berarti di kehidupan seseorang. Itulah awal mereka saling sapa, dimana kisah mereka berujung pada luka.
Tak apa, bagi Asta mengenal Wella sebelum pergi selamanya itu adalah kebahagiaan bagi Asta.
YOU ARE READING
Oneshot Wattpadesurd
Short StoryAda seribu kata yang tidak pernah terdengar sebelumnya. Dengan jutaan huruf yang menjadi saksinya. Inilah cerita kami, Club OS Wattpadesurd.
