Jennie menghela sembari membersihkan luka di punggung Lisa. "Hubungan kalian gak sehat, Lisa. You know it. Stop hurting yourself."
Lisa malah terkekeh, "We hurt each other and thats how my with him relationship work."
Jennie memakaikan obat merah dan menutupnya dengan kain kasa. "Tapi yang benar saja. Liat, bukan cuma punggung tetapi seluruh tubuh kamu terluka."
Kai yang berada di kamar tersebut hanya bisa menatap tiap memar di tubuh Lisa. Ke duanya saling menatap dengan seringai di bibir Lisa. "Gak semua hubungan semanis hubungan kalian, Jennie." Kata Lisa dengan sengaja.
Kai menaruh gelas berisi kopi miliknya. "Glad you have me, right Jen?"
"Quit with the joke, Kai." Sergah Jennie cepat. Ia kemudian berdiri dan menaruh tangan di bahu Lisa. "I need to go now. Stay until you feel better."
Setelah mendapat anggukan, Jennie berbalik, dan mengecup bibir Kai. "Jaga Lisa untukku."
Lagi, Kai menatap Lisa. "I will."
"Bye." Pamit Jennie kemudian menutup pintu utama.
Lisa menyandarkan kepalanya pada lutut, menatap Kai. "Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk menghabiskan waktu?"
Kai melangkah, mendekati Lisa, dan mulai menyentuh memar di tubuhnya. "Hyunjae will gone crazy if he found out."
"Only if he found out." Tantang Lisa sambil menyampirkan rambutnya ke bahu kanan. "So, what are you waiting for?"
Beberapa waktu berlalu, Lisa menyandarkan tubuhnya pada dinding. "You know we have to stop doing this." Kata Kai sambil menyalakan rokoknya.
"Our bodies have great chemistry don't you think?" Balas Lisa, ia melirik tubuh bagian atas Kai yang terbuka. "Just be honest, you don't want to end this."
Ketukan dari luar membuat Lisa meraih kemejanya yang berada di lantai. Kai menahan tangannya, "don't." Cegahnya karena tahu di luar adalah Hyunjae.
Lisa hanya tersenyum sambil menepuk pipi Kai. "Would be nice if you didn't have a girlfriend." Ujarnya sambil melepaskan genggaman tangan Kai.
Gadis itu melangkah sambil memakai topi dan Hyunjae berada di depan pintu. Secepat itu Hyunjae memeluknya dan menangis. "I'm so sorry, Lisa. Don't leave me. Please don't go."
Kai sudah berulang kali melihat ini. Ia menggaruk tengkuknya, geram. "If you don't want her to leave, stop hurting her."
Lisa langsung menoleh, sinis. "Stop it, Kai."
Kai hanya bisa memutar manik matanya. "Hyunjae, ayo pulang." Ajak Lisa sambil menarik tangan kekasihnya.
"If you coming 30 minutes ago, we will have a threesome." Kai baru saja mematik api dan Hyunjae langsung melepaskan pukulan ke wajahnya.
Lisa menahan teriakannya dan menghampiri Hyunjae. "Hyunjae, stop. Ayo, kita pulang."
"Hyunjae, please." Mohon Lisa dan lelaki itu menarik kakinya dari perut Kai.
Lisa langsung memeluk lengan Hyunjae, membawanya keluar apartemen Jennie. "He only hurt you."
"It's okey because I hurt him too." Balas Lisa ia kemudian melanjutkan. "It's fine because this is our way to love each other. And it's okey to be hurt by him."
Kai berteriak saat ke duanya keluar dari apartemen. Sementara Hyunjae terus merangkul Lisa dan perempuan itu mengusap punggungnya. "It's okey, I will never leave you alone. I'm sorry."
"But you know, you still need a punishment." Kata Hyunjae dingin dan Lisa mengangguk.
This is just how they relationship are.
Toxic toxic
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
potion
Fanfictionits not a love potion. •• book iv of lisa's blackpink oneshot.