Ini alternatif universe dari the only daughter of lancaster
"Apa kalian sudah membaca cerita tentang Pangeran Ian dan Putra Duke?" Bisik seorang perempuan dengan gaun berwarna merah muda.
Di sampingnya seorang perempuan dengan gaun hijau menjawab dengan senyum lebar. "Astaga! Apa kau sudah membaca cerita tentang Tuan Vincent dan Elliot? Aku menyukainya. Mereka berdua lebih terlihat menggemaskan."
"Ey, tapi cerita tentang Pangeran Ian dan Putra Duke lebih menyenangkan! Apalagi saat mengetahui mereka berbagi luka yang sama."
Amabel Lancaster yang mendengar itu semua tersenyum senang. Dua nona itu membicarakan soal ceritanya. Ia debut sebagai penulis fiksi penggemar Tujuh Pangeran dengan nama pena Caslan.
"Nona, kita harus pulang sekarang. Kalau lebih lama di sini jalanan akan ditutup." Jelas Pita pada Amabel.
Kedua alisnya mengerut, bingung. "Memangnya ada apa? Ini masih siang, Pita."
"Rombongan Pangeran ke Tujuh akan melewati jalanan. Itu sebabnya jalanan akan ditutup." Pita menjelaskan sembari merapikan jubah Amabel. Rambut nonanya harus tertutup agar tak ada yang menyadari keberadaan Putri Duke.
Mata Amabel berbinar. Ia belum pernah bertemu Pangeran ke Tujuh. Ketika pesta perayaan nanti pun Amabel tak akan bisa bertemu karena ia belum debut di pergaulan kelas atas. Gadis itu menyentuh tangan Pita, matanya masih berbinar. "Kalau begitu, mari kita lihat Pangeran ke Tujuh!"
Pita menggeleng, namun nonanya sudah berlari menuju keramaian. Mau tak mau ia mengejar dari belakang. Keduanya berdiri di belakang kerumunan. Tak lama suara terompet terdengar, pertanda gerbang utama dibuka untuk para ksatria. Para ksatria lewat menaiki kuda.
Seorang ksatria berambut hitam begitu menarik perhatian. Tetiba ia menoleh dan manik mata semerah darah itu bertemu dengan miliknya. Dorongan dari belakang membuatnya terjatuh ke depan. Pita memekik, kaget. Ia buru-buru menghampiri, namun tertahan dengan barisan orang di depannya. Ketika mendongak, di hadapannya sudah ada si ksatria bermata merah.
"Hati-hati." Ujarnya dan Amabel mengangguk. Ia berbalik, menarik tudungnya dan menjauh dari kerumunan.
"Nona, apa Nona baik-baik saja? Apa Anda terluka?" Amabel menggeleng. Ia harus pulang dan menulis cerita!
Mata merah itu pasti cocok jika bersanding dengan Putra Duke Hamilton. Amabel tak sabar!
Kemarin baca Webtoon kalo gak salah judulbya im stanning the crown prince dan kepikiran soal gimana kalo putri duke ternyata fujoshi plus tukang nulis fanfik? Wkkw
Tapi aku males bikin nama baru jadi pake TODoL deh hehe
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
potion
Fanfictionits not a love potion. •• book iv of lisa's blackpink oneshot.