"Lisa mau ikut siapa?" Pertanyaan itu keluar dari bibir Mama.
Papa hanya menatapnya dengan senyum kecil. "Kami gak akan memaksa atas hak asuh. Toh Lisa udah besar dan punya hak untuk memilih."
Lisa menatap Mama dan Papa bergantian. "Lisa mau tinggal sendiri."
Jawaban itu membawa Lisa ke apartemen sederhana di dekat sekolahnya. Lisa baru berusia lima belas, baru diterima di sekolah menengah atas, dan memilih hidup sendiri. Toh perceraian orangtuanya sudah terjadi dan daripada ikut salah satunya, Lisa memilih tinggal sendiri. Bukan rahasia lagi kalau masing-masing sudah memiliki kekasih baru dan Lisa belum siap masuk ke dalam keluarga baru.
Gadis itu memeluk kotak terakhir yang ia bawa. Baru saja ingin membuka pintu, tetangga sebelah keluar. Orangnya tinggu dengan rambut yang menutupi wajah. "Selamat siang." Sapaan Lisa hanya dijawab dengan anggukan.
Saat melewati Lisa, tinggi gadis itu hanya sampai siku tetangga barunya membuat matanya membulat. "Tinggi banget!"
Beberapa minggu setelahnya, Lisa baru bertemu dengan tetangganya lagi. Anehnya, tetangganya memakai baju olahraga yang sama sejak terakhir Lisa melihatnya. Janggutnya makin panjang dan Lisa bersumpah melihat beberapa lalat mengikuti. "Ahjussi, sudah berapa lama tidak mandi?" Tanyanya saat keduanya berdiri di depan pintu masing-masing.
Pertanyaan itu membuat tetangganya menoleh dengan tatapan tajam. "Hei, murid SMA, aku ini masih muda. Bukan ahjussi tapi oppa."
Lisa mengangguk. "Ahjussi, sudah berapa lama tidak mandi? Bahkan sampai diikuti lalat. Menjijikkan." Perkataannya menusuk dan ditutup dengan suara pintu tertutup. Meninggalkan tetangganya dengan mulut terbuka.
Beberapa hari setelahnya, Lisa menarik tasnya yang terseret di lantai dengan sisa tenaga. Hari ini dia terlalu lelah untuk membawa tasnya di pundak. "Hoh, lihat, si murid SMA baru pulang."
"Siapa ya?" Tanyanya sambil menyipit. Di depannya ada pria asing yang belum pernah ia lihat. Lisa menatap dari atas ke bawah beberapa kali. "Wah, ahjussi sudah lebih manusiawi. Aku kira selama ini kau itu manusia purba."
"Geh!" Decaknya sebal. Tapi tak lama ia memperlihatkan plastik restoran ayam. "Mau makan bersama tidak?"
Mata Lisa kini menyipit lebih dalam penuh kecurigaan. "Ahjussi, kalau macam-macam nanti aku laporan ke polisi!"
"Hei, kalau tidak mau ya sudah." Katanya sebal dan Lisa mendengus.
Gadis itu mendekat. "Siapa bilang tidak mau? Buka pintunya aku lapar."
Pria itu tertawa, membuat Lisa mendengus. "Omong-omong nama ahjussi apa?"
"Sekarang baru bertanya?" Ujarnya sambil membuka pintu. "Park Hyung-sik. Ingat itu."
"Ya-ya." Kata Lisa sambil membuka sepatu.
Ini yang main drama strong woman do boo song yaa eheh
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
potion
Fanfictionits not a love potion. •• book iv of lisa's blackpink oneshot.