Derap langkah kaki yang terburu membuat pemilik kamar hanya melirik sekilas dan melanjutkan membaca komik. Hanya butuh tiga detik untuk pintu kamarnya terbuka dengan kencang. "Bam!" Teriakannya membuat Bambam malah berbalik badan, memunggungi tamunya.
Lisa, tamu yang sudah terlalu nyaman dengan rumahnya. Gadis itu menutup pintu kemudian menderap ke atas kasur. Tangannya menggoyangkan tubuh sahabatnya, mencari perhatian. "Bam, plis! Dengerin!"
Bambam menyerah dan menoleh. "Paan?"
Lisa langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan tangkapan layar ruang obrolan dengan Hyunjae. "Ini gue harus bales apa?"
Bambam langsung memejamkan mata, menahan kesal. Bisa-bisanya Lisa dateng dengan segala kehebohan untuk bertanya hal tak penting begini!
"Ya udah sih tinggal bilang lo mau aja ribet." Bales Bambam dengan nada kesal.
Ekspresi wajah Lisa langsung berubah. "Takut. Kalo gue berduaan sama dia terus gak bisa ngobrol gimana?"
"Lo takut karena belom nyoba. Dah jawab dulu, tar keburu dia ada urusan lain." Lisa menurut, Bambam melanjutkan baca komik.
Setelah membalas, Lisa merebahkan diri di samping Bambam dengan ponsel di atas perut. "Bam, gue mau cerita. Tapi rahasia ya."
Bambam langsung nutup mulut Lisa dengan bantal. "Gak usah lah. Ribet. Urusan gue banyak, gak perlu ditambah beban rahasia lu."
Lisa mendengus dan menepis bantal di mulutnya. "Sebenarnya gue gak yakin suka sama Hyunjae atau enggak."
Bambam cuma bisa menghela napas. "Bukan rahasia itu mah." Kemudian ia melanjutkan sambil baca komik. "Lo cuma mau ngeliatin ke mantan lo doang kalo udah move on."
Lisa langsung meringkuk di samping Bambam. "Jahat gak sih?"
"Ya enggak juga. Lo 'kan mau berusaha mulai sama yang baru. Wajar kalo bakal keinget sama yang sebelumnya, tapi ya udah. Emang gitu kalo mau mulai yang baru."
Memang ya, bilangnya gak mau denger tapi tetep kasih saran. Lisa langsung memeluk Bambam. "Hueenggg! Truly my best best besttt frieennnddddd!"
Bambam langsung mendorong tubuh Lisa jauh-jauh. "Gerah buset dah!"
Lisa malah sengaja memeluk Bambam semakin erat. Bambam akhirnya menyerah, tapi tangannya masih mendorong kepala Lisa. Gerah banget ini pendingin ruangan di kamarnya cuma boleh dinyalain pas malem. Soalnya kalo siang nanti bayar listriknya mahal. Padahal 'kan lebih dibutuhkan saat siang.
Kesabaran Bambam putus, akhirnya Lisa ditendang ke bawah. "DIBILANGIN GERAH JUGA!"
Lisanya malah ketawa tanpa rasa bersalah.
Bamlisa in daily
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
potion
Fanfictionits not a love potion. •• book iv of lisa's blackpink oneshot.