Saat ini Lisa sedang rebahan di atas kasur sedangkan Younghoon menggosok. "Younghoon, what do you think about together forever?"
"Doesn't exist." Jawab Younghoon cepat sambil menyemprotkan pewangi pakaian.
Lisa pindah posisi, duduk di samping Younghoon. "Kenapa gitu? Lo 'kan udah hidup lama. Harusnya forever buat lo exist dong?"
Younghoon menoleh dengan ekspresi yang berkata. Hah? Goblok ya?
Lisa mencebik, sebal. "Ngomong!"
Cowok di sampingnya menghela napas, melipat celana milik Lisa. "Gue cuma hidup lebih lama dari manusia biasa, bukan selamanya. Dan kata-kata itu cuma kiasan yang diromantisasi. Siapa yang bisa jamin setelah mati bakal terus bersama? No one."
Lisa menyandarkan kepalanya di bahu Younghoon. "Bener juga. Tapi, Younghoon selama gue hidup lo ada di samping gue. Seenggaknya gue punya jaminan kalau sampai menutup mata, gue gak sendirian."
Younghoon menoleh, sekilas. Ia meraih satu kaus dan menggosoknya. "Ah, geser. Gue gak bisa gosok!" Kesalnya.
Lisa merengut, pindah posisi jadi bersandar di paha Younghoon. "Kalau gitu, lo pernah jatuh cinta?"
Younghoon terdiam selama beberapa detik kemudian mengangguk. "Pernah."
"Sekarang masih cinta?" Tanya Lisa lagi.
"Enggak. Bahkan gue udah lupa sama mukanya." Balas Younghoon, melanjutkan kegiatan menggosoknya.
Lisa mengangguk, "that must be nice being loved by you." Katanya pelan kemudian menutup mata.
Younghoon menunduk, menatap Lisa yang sudah kembali tertidur. Ia tak paham pemikiran Lisa dan seberapa banyak luka yang dimiliki? Tangannya terulur, merapikan anak rambut Lisa yang menutupi wajah.
Nyah nyah nyah
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
potion
Fanfictionits not a love potion. •• book iv of lisa's blackpink oneshot.