Lisa menatap langit-langit. Putih. Sama seperti sebelumnya saat ia membuka mata. Bahkan ia tak tahu sekarang malam ke berapa, atau mungkin masih hari yang sama? Lisa tak tahu. Hanya ia tahu tubuhnya lelah.
Kaki kirinya dirantai, tubuhnya hanya dibalut kemeja putih tanpa pakaian dalam. Bibirnya perih karena banyak alasan. Pintu terbuka, menampilkan wajah yang tak asing. Kali ini membawa nampan dengan makanan dan segelas air.
Nampan ditaruh kemudian tangannya mengusap kepala Lisa lembut. Matanya penuh kasih sayang, seakan Lisa adalah anak anjing yang terlantar. "Bajingan." Maki Lisa.
Makian yang dibalas dengan senyum manis. "Lisaku, sekarang waktunya makan. Setelah makan, istirahat. Setelah itu aku akan kembali."
"Hei, lepasan rantai ini." Pinta Lisa, melirik kakinya yang terantai.
"Anjing kecil kalau tanpa rantai nanti lari." Gumamnya sambil menggeleng. Ia kemudian berjongkok di depan Lisa sambil tersenyum. "Lisa tidak boleh pergi. Lisa milik Jungwoo, jadi tidak boleh pergi."
Geraman terdengar jelas dari mulut Lisa. "JUNGWOO BAJINGAN!" Teriakan Lisa hanya menggema di ruangan tersebut, tak terdengar orang lain.
Jungwoo tersenyum. "Kalau terus teriak, nanti suara Lisa habis." Katanya santai, kemudian tersenyum dengan tatapan lurus. "Kalau habis, nanti tak bisa bicara. Lisa mau?"
Jungwoo menepuk puncak kepala Lisa. "Anak pintar. Sekarang makan." Jungwoo berdiri, menatap Lisa kemudian berbalik keluar kamar tersebut.
Lisa kembali sendiri. Di ruangan asing. Entah sampai kapan. "BRENGSEK!" Teriaknya tanpa ada yang mendengar.
Jungwoo jadi penculik 👀
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
potion
Fanfictionits not a love potion. •• book iv of lisa's blackpink oneshot.