Setelah sholat shubuh, semua orang bergegas mempersiapkan diri sambil membereskan barang-barang yang masih belum sempat dirapikan semalam. Kak Rima sudah menunggu Tante Minah yang akan mendandaninya karena Tante Minah gak mau menyerahkan kepada asistennya. Pukul 07.00 Ibu dan Bapak sudah siap dengan pakaian seragam kebaya brokat keemasan dan Jas berwarna coklat gelap yang serasi dengan bawahan batik kebayanya ibu. Vania sendiri ijin untuk tidak mengenakan kebaya, namun menggunakan gamis dengan Jilbab coklat lebarnya. Gamis berbahan brokat yang sewarna dengan seragam kebaya untuk keluarga dan didesain oleh Vania sendiri.
Ibu dan Vania menunggu di kamar kak Rima, karena saat akad nikah hanya Bapak yang akan berada di sana bersama penghulu, saksi-saksi serta kerabat dan tetangga terdekat. Ruang tamu sudah disulap menjadi tempat akad nikah dengan berhiaskan janur kuning dan bunga-bunga berwarna putih dan kuning. Warna yang dipilih kak Rima disesuaikan dengan warna kebaya untuk akad nikah. Kak Rima akan keluar setelah akad nikah selesai didampingi oleh ibu, Vania, Tante Widya dan Bude Laksmi.
"Saya terima nikahnya Rimayani Susanti Arsyad binti Sumadi Arsyad dengan mahar seperangkat alat shalat, perhiasan emas 30 gram dibayar tunai" Terdengar ucapan ijab kabul yang lantang dan mantap dari mas Bagas diikuti kalimat sah dari seluruh para saksi. "Alhamdulillaahirabbil aalamiin" ucap mas Bagas dengan penuh syukur karena resmilah Rima menjadi istrinya, pendamping hidupnya di dunia dan di akhirat kelak,, insya Allah. Untaian do'a dipanjatkan oleh penghulu disambut suka cita dan ucapan aamiin dari seluruh tamu yang hadir.
"Alhamdulillahirabbil aalamiin, terima kasih yaa Allah, saya akan berusaha menjadi istri yang baik dan sholeha bagi mas Bagas, Ridhoi dan berkahi kami yaa Allah,, aamiin yaa Rabbal aalamiin" do'a kak Rima sesaat setelah ucapan ijab kabul mas Bagas selesai.
"Selamat ya kak Rima sayang,, alhamdulillah semua lancar.. semoga langgeng dan berbahagia selalu.. jangan lupa kado untuk Vania.. Vania gak pengen barang mahal.. Vania hanya pengen ponakan yang cantik seperti kak Rima dan ganteng seperti mas Bagas" peluk Vania bahagia karena kak Rima telah resmi menjadi istri mas Bagas dan telah menyempurnakan agama mereka.
"Kalau itu mah, kado untuk Bapak dan ibu Vania.. yaa kan sayang?" ucap ibu sambil mengelus sayang pipi kak Rima dan Vania.
"Hehehe,, insya Allah bu.. doakan Rima dan mas Bagas.." balas kak Rima penuh haru.. sampai saat ini masih belum kuat untuk berpisah dengan Bapak dan ibu serta Adik cantiknya.
"Yaa sudah, ayo kita keluar.. Tante Widya udah ngasih kode. Terdengar ketukan halus di pintu menandakan bahwa Rima harus segera keluar menemui suami terkasihnya.
Diiringi ibu dan Vania serta Tante Widya dan Bude Laksmi, kak Rima melangkah anggun dengan balutan kebaya cantik warna putih gading yang senada dengan jas putih gading yang dipakai mas Bagas. Sungguh pasangan ideal perempuannya cantik dan anggun, laki-lakinya tampan dan gagah. Vania ikut bahagia melihatnya. Selanjutnya kak Rima mencium tangan mas Bagas dengan lembut yang diikuti oleh kecupan mesra mas Bagas di kening kak Rima.
Setelah saling memasangkan cincin di jari manis masing-masing, mas Bagas dan kak Rima melakukan sungkeman kepada Bapak dan Ibu serta Tante Lely. Pemandangan yang sangat mengharukan, Vania berharap kelak dia dan suaminya nanti juga bisa melakukan sungkeman kepada Bapak dan ibu serta mertuanya. Bapak dan ibu diberi kesehatan dan umur panjang agar Vania masih dapat membahagiakan mereka meskipun Vania sadar tidak dapat membalas seluruh jasa dan kasih sayang Bapak dan ibu.
Acara demi acara dilalui dengan penuh hikmah, sampai tibalah pada acara resepsi yang dimulai dengan berdatangannya tamu undangan resepsi. Beberapa diantaranya teman dan kolega mas Bagas serta sahabat-sahabatnya kak Rima. Juga tetangga lainnya yang memang diundang untuk acara resepsi saja, demikian juga beberapa keluarga jauh dari Bapak dan ibu serta Tante Lely.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara Dua Asa
RomanceTerjebak dalam asa dari dua pria yang mencintainya tidak membuat Vania melupakan prinsip hidupnya. Prinsip seorang gadis remaja yang ingin menjaga cinta dalam hatinya hanya untuk seseorang yang diridhoi Allah sebagai imamnya kelak. Lika-liku hidup y...