Bagian 45. Hadir Kembali

99 7 0
                                    

Pukul 07.00 WIB, dering HP yang begitu nyaring membangunkan Aldi dari tidur nyenyaknya. Rasa capek yang belum juga hilang membuat Aldi enggan untuk bangun, Aldi hanya mengambil HP dan mematikan deringnya. Tak berapa lama HP itu berdering kembali,, barulah Aldi menyadari kalau bunyi dering itu adalah panggilan telepon. Masih dengan malas-malasan Aldi mengambil HP, tampak di layar nama Mas Bagas. Aldi kaget karena heran tidak biasanya Mas Bagas telepon sepagi ini.

"Assalamu'alaikum Mas" sapa Aldi terlebih dahulu.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, dimana kamu sekarang Aldi?" tanya Mas Bagas setelah mendengar suara Aldi.

"Di rumah Bude.. Ada apa yaa mas, tumben telepon pagi-pagi?" jawab Aldi sekaligus menanyakan keperluan Mas Bagas.

"Pagi apaan, udah siang kali.. coba kamu liat jam dulu.." Mas Bagas balik mengomeli Aldi.

"Yaa Allah udah jam 7" Seru Aldi yang kaget.

"Kamu gak sholat shubuh?" tanya Mas Bagas yang curiga dengan respon Aldi.

"Sholat Mas,, tapi setelahnya Aldi ketiduran.. hehehe.." Aldi menjawab sambil ketawa.

"Awas,, jangan keseringan kayak gitu.. jauh jodoh ntar.." Mas Bagas tegas mengingatkan Aldi namun sedikit menggoda.

"Gak kok mas, baru juga sekali.. oh iya mas, kenapa telepon? Kangen Aldi yaa?" Aldi penasaran dengan Mas Bagas.

"Mas cuma pengen tahu, gimana kabarnya lelaki yang suka ingkar janji itu?" Mas Bagas menyindir Aldi.

Aldi tiba-tiba teringat dengan janjinya pada Mas Bagas. "Maaf mas, Aldi gak sempat telepon.. kemarin buru-buru dari Rumah Sakit langsung berangkat ke Bogor, takut terlalu malam tiba di Bogor" Aldi meminta maaf, karena lupa dengan janjinya.. sebenarnya Aldi masih bisa mampir ke rumah Mas Bagas, namun waktu yang ada tersita untuk mengikuti Vania.

"Rumah Sakit? Nyari siapa kamu di sana?" Selidik Mas Bagas. Selama 3 hari di Bandung Aldi tidak pernah meneleponnya apalagi berkunjung ke rumahnya. Pasti ada hal penting yang diurus Aldi.

"Ehh, gak kok mas.. kemarin masih ada urusan administrasi Om Dani yang harus diselesaikan. Aldi udah janji ke Mba Nazmi untuk bantu menyelesaikannya" Aldi gugup mendengar pertanyaan Mas Bagas. Dengan terpaksa Aldi berbohong, sesungguhnya Aldi ke Rumah Sakit karena ingin bertemu Vania. Maafin Aldi mas..

"Ooo, kirain karena pengen ketemu Vania.." Ucap Mas Bagas to the point dan semakin membuat Aldi tersudut.

"Gak sih mas, tapi kebetulan juga Aldi ketemu Vania di sana" Aldi berdalih agar Mas Bagas tidak curiga. Mungkin Vania sudah cerita ke Kak Rima kalau mereka kemarin bertemu, tebak Aldi

"Yaa pasti ketemu-lah,, Vania kan salah satu dokter yang merawat Om Dani" Lanjut Mas Bagas.

"Iya Mas, Vania cerita yaa kalau kami ketemu di sana?" tanya Aldi penasaran karena topik perbincangan mereka sudah beralih ke Vania.

"Vania cerita sama kak Rima, dan katanya kamu akan telepon Mas.. tapi sampai hari ini gak telepon.." tuntut Mas Bagas.

"Hehehe, iya mas.. maafin Aldi yaa.. Insya Allah sebelum balik Aldi main ke Bandung lagi" Ucap Aldi sedikit membujuk.

"Mas gak percaya lagi dengan janjimu Aldi, pantas saja kamu ditinggal Vania nikah.. gak punya komitmen.." Mas Bagas masih juga kesal dengan sikap Aldi yang gampang berjanji namun sulit menepati.

"Kok malah dihubung-hubungkan dengan Vania Mas.. Aldi sudah melupakan semuanya.. Gak enak kalau didengar Vania.. Mereka sudah bahagia dengan pernikahannya" Aldi mengingatkan Mas Bagas agar jangan lagi mengaitkannya dengan Vania.

Di Antara Dua AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang