JAKARTA..
Setelah tiba di Jakarta Aldi langsung ke kantor karena persoalan tentang data perusahaan yang dibobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan harus segera diselesaikannya. Hal itu pulalah yang membuat Aldi buru-buru harus kembali ke Jakarta, juga karena percakapan antara Vania dan dirinya siang tadi. Jika masih di Bogor Aldi tidak akan bisa lepas dari Vania.
Ingatan akan percakapannya dengan Vania tadi siang membuat Aldi sampai saat ini tidak bisa tidur. Di tambah lagi dengan permintaan ayah padanya yang Aldi sendiri tidak tahu harus bagaimana menjawabnya. Vania, harapan satu-satunya Aldi.. namun keputusan Vania yang disampaikannya tadi siang membuat Aldi tidak punya alasan lagi untuk menolak permintaan ayahnya.
Sehari sebelum Aldi ke Bogor, ayah mengungkapkan keinginannya yang meminta Aldi untuk segera menikah. Ayah sudah mempersiapkan calon istrinya. Putri dari sahabatnya, pemilik perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Sahabat ayahnya tersebut ingin putrinya menikah dengan Aldi agar beliau segera memiliki pewaris yang akan melanjutkan bisnisnya.
"Ayah sangat berharap padamu nak, karena Om Amir sudah seperti saudara bagi Bapak, dan Firsya juga tidak kalah sholeha dengan Vania" ucap ayah saat meminta Aldi untuk mempertimbangkan keinginannya.
Sebelumnya Aldi sudah menceritakan bahwa saat ini dirinya belum ingin menikah dan juga karena Aldi sangat mencintai Vania. Aldi tidak ingin perjuangannya bersama Vania berakhir dengan sia-sia. Selama ini Aldi sangat berharap dan selalu berdo'a agar dirinya kelak menikah dengan Vania atas ijin dan ridho Allah.
"Tapi Aldi tidak mencintai Firsya ayah" tolak Aldi karena perasaan dan cintanya hanya untuk Vania.
"Sampai kapan kamu akan menunggu nak, itu kalau kamu berjodoh pada akhirnya. Bagaimana jika kalian ternyata tidak berjodoh?" Ayah bertanya untuk menyadarkan Aldi bahwa tidak selamanya yang terjadi sesuai dengan apa yang kita harapkan. "Cinta akan tumbuh seiring waktu anakku, percayalah.." lanjut ayah sambil menepuk bahu Aldi.
"Aldi takut tidak bisa mencintai Firsya, karena hati Aldi hanya untuk Vania ayah, rasanya sulit bagi Aldi untuk mencintai wanita lain" ucap Aldi dengan tertunduk, kali ini Aldi merasa begitu sedih karena tidak sanggup memenuhi keinginan ayahnya.
Ayahnya menarik nafas dalam-dalam karena merasa berat untuk memberi jawaban tidak pada sahabatnya.
Aldi merasa kasihan pada ayahnya, Aldi selalu menolak apa yang diminta ayahnya. Bahkan saat Aldi memutuskan untuk pindah ke Bogor juga sempat berdebat dulu dengan ayahnya. Selama ini ayah selalu mengalah dengan sifat keras kepalanya Aldi.
"Aldi tidak ingin pernikahan ini justru akan menyakiti hati Firsya" lanjut Aldi lagi namun dengan suara pelan khawatir kata-katanya akan semakin membuat ayahnya bersedih.
"Begini saja, ayah tidak akan memberi jawaban apa-apa pada Om Amir. Kalau kamu bisa membuat Vania menerima lamaran kamu barulah ayah akan mengabari mereka" Ayah menawarkan solusi pada Aldi, solusi yang tidak akan menyakiti kedua belah pihak.
Rencana ini juga muncul karena selama ini baik ayah Aldi maupun pak Amir tidak mengetahui jika Aldi telah mencintai seorang gadis, meski mereka tidak terikat dengan apapun namun perasaan cinta di hati mereka sudah ada sejak lama.
"Baik ayah, Aldi akan mencoba membujuk Vania agar mau menerima lamaran Aldi, semoga ini jalan dari Allah yang akan menyatukan kami.. mohon do'anya Yah" Aldi menerima tawaran ayahnya, dengan penuh takzim Aldi memohon do'a dan restu ayahnya.
Itulah sebabnya Aldi tiba-tiba datang ke Bogor setelah mendapatkan info dari mas Bagas bahwa Vania ke Bogor hari ini. Namun apa yang diharapkan Aldi pupus seketika saat menemui Vania di rumahnya di sana ada juga laki-laki lain yang mempunyai harapan sama seperti dirinya.
Di tambah lagi setelah Vania memutuskan untuk tidak lagi mengikat Aldi dengan perasaan dan cinta mereka. Entah alasan apa membuat Vania mengambil keputusan seperti itu apakah karena Vania ragu setelah mengetahui kisahnya dengan Kiara? Atau karena hadirnya dokter Azzam?. Keputusan yang harus didengar Aldi bahkan sebelum dirinya sempat mengutarakan maksud dari kunjungannya.
Meski pada akhirnya Vania tetap menyerahkan urusannya pada Allah namun keputusan Vania untuk membebaskan Aldi dari janji dan harapan mereka tetap membuat Aldi merasa bahwa Vania sudah berubah dan mungkin juga sudah tidak mencintainya lagi.
BOGOR
Sama seperti Aldi, Vania pun malam ini belum dapat memejamkan matanya padahal Nurul sudah sejak tadi terlelap. Vania masih teringat pertemuannya dengan Aldi, dan dari cerita Bude tadi sore sepertinya kedatangan Aldi ke Bogor bukanlah sesuatu yang tidak disengaja. Kemungkinan ada sesuatu hal yang penting dan ingin diceritakan Aldi. semoga saja kepulangan Aldi buru-buru ke Jakarta benar karena ada persoalan yang harus diselesaikan di sana.
Berbagai dugaan dan kemungkinan semakin membuat mata Vania sulit untuk terpejam. Keputusan yang disampaikan Vania tadi siang seharusnya sejak awal disampaikannya pada Aldi. karena memang seharusnya tidak ada ikatan di antara mereka, sekalipun hanya dalam hati. Harapan dan keinginan mereka yang mengatasnamakan cinta membuat mereka terjebak dalam kondisi yang tidak disadari telah mengikat hati dan perasaan mereka. Itulah sebabnya saat Vania mengetahui cerita tentang Kiara Vania merasa sakit hati.
Begitu juga dengan sikap Aldi yang menyembunyikan hal penting tentang Kiara dan pekerjaannya. Juga membuat Vania merasa diabaikan, Vania merasa tidak menjadi orang penting dalam hidup Aldi. Hal inilah yang membuat Vania sadar bahwa mereka terlalu jauh dipengaruhi oleh perasaan mereka, perasaan yang semestinya hanya mereka sendiri yang tahu agar tidak ada rasa saling memiliki dan menuntut untuk dijaga dan dihargai perasaannya.
Maafkan Aldi.. ini yang terbaik untuk kita, rasa sakit dan kepercayaan yang sempat terganggu karena tidak terbukanya kamu padaku akan kusimpan sendiri. Mungkin ada pertimbangan lain sehingga kamu menutupi hal tersebut dan itu adalah hak kamu. Namun percayalah bukan itu satu-satunya alasan aku mengambil keputusan ini, ini hanya karena aku benar-benar ingin menjalani semuanya tanpa ada campur tangan atau pengaruh dari rasa yang kita miliki. Biarlah semua Allah yang menentukan. Dengan cara begitu insya Allah jika kita berjodoh itu sebenar-benarnya karena ridho dan ijin Allah.
Vania berucap dan berdo'a dalam hati berharap agar Aldi bisa memahami keputusannya sebagaimana yang sudah Vania jelaskan saat mereka berbincang tadi siang. Vania ingin menghapus semua keinginan-keinginannya yang mengatas-namakan cinta dan sayang, biarlah semua berjalan atas ketetapan dan takdir dariNya.
Perjalanan sehari yang cukup melelahkan sekaligus membahagiakan bagi Vania. Bahagia karena bisa bertemu dengan ayah, ibu, Bude dan sahabat serta ponakan-ponakannya yang lucu dan menggemaskan. Lelah karena perjuangan untuk menata hatinya kembali bukan hal yang gampang, berusaha mengembalikan perasaan sayang dan cintanya semata-mata hanya untuk Allah Ta'ala. Menyimpannya rapat-rapat tanpa terikat dengan harapan dan keinginan saling memiliki atas nama sayang dan cinta.
Vania akhirnya tertidur setelah berhasil menguatkan hatinya, menyusul Nurul yang sudah terbuai dalam mimpi indahnya.. agar besok mereka sudah vit kembali sehingga dapat melakukan perjalanan pulang ke Bandung dengan kondisi bugar dan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara Dua Asa
RomanceTerjebak dalam asa dari dua pria yang mencintainya tidak membuat Vania melupakan prinsip hidupnya. Prinsip seorang gadis remaja yang ingin menjaga cinta dalam hatinya hanya untuk seseorang yang diridhoi Allah sebagai imamnya kelak. Lika-liku hidup y...