Setelah melewati proses yang begitu rumit, mulai dari pendaftaran online sampai dengan jadwal ujian yang harus melewati beberapa tahap, akhirnya Vania bisa diterima juga di Universitas Negeri dan Fakultas yang sejak kecil dia idam-idamkan. Yaa, Vania diterima di Fakultas Kedokteran di sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Bandung. Begitu besar rasa syukur Vania karena selain diterima di sana Vania pun mendapat beasiswa untuk siswa berprestasi yang alhamdulillah bisa sedikit meringankan beban pendidikannya nanti.
"Terima kasih Bapak, ibu.. berkat do'a Bapak dan ibu Vania bisa diterima di sana. Insya Allah Vania akan giat belajar agar bisa selesai tepat waktu siapa tahu bisa lebih cepat dari target yang ditetapkan, aamiin yaa Rabbal aalamiin" ujar Vania dengan begitu gembira dan langsung mencium tangan Bapak dan ibunya. Begitu bahagianya Bapak dan ibu sampai mereka pun tidak bisa menahan lagi air matanya. Ibu sesenggukan sambil memeluk Vania, Bapak pun demikian. Jadilah mereka bertiga berpelukan meluapkan rasa bahagianya.
"Semua itu karena ijin Allah, banyak-banyak bersyukur pada Allah yaa nak.. Bapak dan ibu bangga, Vania bisa mendapatkan apa yang dicita-citakan sejak kecil dan Bapak harap Vania tidak terlena dan terus berjuang. Jangan sombong dan tetap rendah hati, tidak satupun yang kita miliki karena semata kemampuan kita tapi karena Allah memberikan kita kekuatan untuk meraihnya" nasehat Bapak yang selalu mengingatkan Vania akan kebesaran dan kekuasaan Allah.
"Bapak dan ibu ikhlas Vania tinggal di Bandung, Bogor-Bandung tidak begitu jauh. Vania bisa pulang kapan saja kalau Vania kangen sama Bapak dan ibu, atau bisa jadi Bapak dan ibu yang akan ke Bandung, jaga kesehatan di sana yaa nak" ucap ibu sambil mengelus kepala Vania dengan penuh kasih.
"Iya bu, insya Allah Vania akan pulang kalau ada kesempatan, mohon doanya agar kuliah Vania lancar dan sukses, aamiin.. Vania mau kabarin kak Rima dulu ya bu" ucap Vania dan meminta ijin untuk ke kamar, mau memberitahukan kabar gembira ini pada kak Rima.
Begitu senangnya kak Rima saat mendengar kabar Vania akan kuliah di Bandung, artinya kak Rima tidak akan kesepian lagi kalau mas Bagas keluar daerah ada Vania yang bisa menemaninya.
"Eh, tapi Vania tidak akan tinggal di rumahnya kak Rima.. Vania mau cari kos di dekat kampus kak, supaya Vania tidak capek apalagi kalau jadwal kuliahnya padat" jelas Vania saat mendengar kak Rima meminta dirinya untuk tinggal di rumahnya.
"Yaah,, sama juga boong Vania.. kakak tidak bisa ketemu kamu tiap hari" ucap kak Rima lirih, sedih karena ternyata Vania tidak akan tinggal dengannya.
"Jangan sedih kakakku sayang,, Vania akan sering main ke rumah kak Rima, dan kalau mas Bagas keluar kota Vania akan menemani kak Rima" jawab Vania yang berjanji akan sering berkunjung agar kak Rima terhibur. Vania juga sudah berjanji pada Bapak dan ibu akan selalu mengunjungi kak Rima apalagi mas Bagas juga sering keluar daerah.
"Janji yaa,, awas kalau lupa atau pura-pura lupa.."ancam kak Rima agar Vania tidak main-main dengan janjinya.
"Insya Allah kakakku sayang.. Vania janji deh" ucap Vania sambil mengangkat kedua jarinya, padahal kak Rima tidak bisa melihatnya.
Di tempat lain, Aldi tampak gelisah seperti sedang memikirkan sesuatu yang membuat Aldi bimbang dan ragu. Di ruang kerjanya Aldi sedang membolak-balikkan HP menunggu informasi dari Mas Bagas terkait pengumuman SNMPTN. Aldi sendiri diterima di Universitas Negeri ternama di kota Depok, namun Aldi masih penasaran dengan Vania. Sampai hari ini Vania belum juga menghubungi Aldi sejak kepulangannya ke Jakarta. Aldi berusaha untuk memberikan kebebasan pada Vania agar tidak terganggu dengan perhatian-perhatiannya. Meskipun Aldi harus berjuang menata hatinya yang terkadang kacau karena tidak bisa mengetahui kabar Vania.
Namun hari ini rasanya segala pertahanan Aldi hilang begitu saja, meski hati kecilnya berkata bahwa Vania lulus dan diterima di sana. Tetap saja Aldi ingin mengetahui kabar pastinya. Padahal bisa saja Aldi menelepon dan menghubungi Vania, tapi hatinya melarang karena takut akan membuat Vania terganggu di hari bahagianya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara Dua Asa
RomanceTerjebak dalam asa dari dua pria yang mencintainya tidak membuat Vania melupakan prinsip hidupnya. Prinsip seorang gadis remaja yang ingin menjaga cinta dalam hatinya hanya untuk seseorang yang diridhoi Allah sebagai imamnya kelak. Lika-liku hidup y...