Setelah menutup panggilan telepon dari sang mamah, Rinjanipun bergegas masuk kembali kedalam kelas untuk mengerjakan tugas."Ngapain?" tanya Darren cuek.
"Ya gitu, biasa di tagih bayaran buku," dibalas anggukan oleh Darren.
***
Tengggg!!!
Tenggggg!!!
Tengggggg!!!
Bel pulangpun berbunyi, Rinjani berniat ingin mencari pekerjaan. Mungkin sebuah kafe di dekat sekolah akan menjadi tujuannya kali ini. Kebetulan kafe itu juga tidak terlalu jauh dari kostnya.
"Mau bareng?" tawar Darren disela memasukkan buku-bukunya ke dalam tas
"Sebelumnya makasih, tapi mending kamu duluan aja"
"Ok" balas Darren santai, kemudian melangkah meninggalkan kelas.
Cafe Pelangi
"Mbk, apa ada lowongan pekerjaan di kafe ini?, " tanya Rinjani pada salah satu waiters di cafe itu.
"Oh ada kok, sebentar saya panggilkan boss dulu"
Beberapa saat kemudian bos kafe itu datang. Oh ya, jangan berfikiran bos Rinjani itu ganteng, cool, atau pun keren. Sayangnya, bos Rinjani ini gendut.
"Apa kamu yang ingin bekerja di kafe ini? "tanya laki-laki yang diduga bos kafe itu.
"Iya, pak"
"Lah kok kamu masih pakek seragam sekolah, udah sana ganti baju dan layani semua pengunjung di sini" ucap bos itu dibalas anggukan riang dari Rinjani.
"Makasih banyak pak, tapi saya nggak bisa kerja full di kafe ini pak, karena saya masih harus sekolah. Jadi mungkin saya hanya bisa bekerja dari jam 4 sore sampai kafe ini tutup," ucap Rinjani
"Tidak apa-apa, kamu bisa bekerja sampai jam 9 malam"
"Sekali lagi makasih banyak pak" ucapnya sembari menjabat tangan pak bossnya.
"Yasudah, Mia kamu antar dia ke loker."ucap pak bos lalu melangkah pergi.
"Yuk aku anterin ke loker" ucap waiters perempuan yang tak lain bernama Mia itu.
Setelah berganti pakaian Rinjani langsung bergegas mengantarkan pesanan, karena kebetulan kafe ini sedang ramai di padati pengunjung. Kebetulan malam ini adalah malam minggu, di mana malam yang sangat indah bagi setiap pasangan. Bagi para pembaca yang masih jomblo harap maklum, tenang kok yang nulis alkhmdulillah juga single.
Saat hendak mengangkat nampan Rinjani di cegah oleh waiters wanita tadi.
"Eh sebentar, kita belum kenalan. Namaku Mia" ucapnya sembari mengulurkan tangan.
"Oh iya,, namaku Rinjani kak" balasnya juga menjabat tangan.
"Ehh, jangan panggil kak dong, aku kan belum terlalu tua. Panggil Mia aja" balas Mia tersenyum.
"Eh iya ka--, eh Mia"
"Bukannya kamu masih sekolah ya? Kok kamu mau sih jadi pelayan di cafe ini. Kalau aku sih mending sekolah aja, dari pada di sini kan capek," ucap Mia panjang lebar.
"Aku pengen mandiri mi, makannya aku kerja disini. Lagian aku juga belum bayar buku semester,makannya aku cari kerja, dan untungnya kafe ini nerima aku jadi pelayan. Ya lumayan kan uangnya bisa buat nambah-nambah uang jajan sama buat bayar buku juga."
"Hmm,, hebat banget ya kamu. Aku jadi bangga, hehehe. Yaudah semangat kerjanya, kalau ada yang kesusahan panggil aku aja"
"Makasih Mia" ucap Rinjani dibalas anggukan oleh Mia.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIME LEADER [HIATUS]
Romance📌FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA. 📌INSYAALLAH UPDATE SETIAP SABTU. ❤❤❤ Ini tentang Darren. Darren Andreas. Laki-laki dingin yang terkenal sangat introvert. Kepribadiannya yang selalu menyendiri memb...