23. The return of the old members

383 41 216
                                    

Assalamualaikum warahmatullahii wabarakatuh

Thanks ya atas vomentnya😘

🐵

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu terdengar sangat nyaring di telinga. Tapi, sayangnya sang pemilik rumah tak ada satu pun yang membukakan pintu.

"Siapa sih yang ketuk pintu sore-sore gini? Ga ada waktu lain apa ya!" Sebal Tomy. Ia bergerutu tidak jelas. Saat ini ia dan ketiga temannya sedang berada di markas. Lebih tepatnya mereka tengah terfokus pada TV Led 50 inch. Sembari masing-masing dari mereka memegang stik PS.

"Halah udah biarin, paling tukang listrik," imbuh Kenzie pelan. Matanya masih serius menatap ke permainan sepak bola di layar besar itu.

"Sembarangan! Lo pikir si Darren ngga pernah bayar listrik?!" balas Tomy kepada Kenzie.

"Dari pada banyak bacot mending lo buka!" Kali ini suara Ryo. Ia juga ikut bermain PS bersama ketiga temannya.
"Ogah! Mending Kenzie aja!" tolak Tomy cepat. Masalahnya ia sudah terlalu fokus kepada PS.

Tokk!!!

Tokk!!!

Tokk!!!!

Lagi dan lagi. Ketukan pintu semakin terdengar sangat keras. Hingga mampu membuat Tomy dkk menghembuskan nafas kasar. Tentu mereka semua tergantung dengan suara bising dari si pengetok pintu.

"Hm. Biar gue yang buka," ucap Bara terpaksa. Lalu ia berjalan ke luar untuk membukakan pintu.

Ceklek

"Hay, bro," sapa seorang laki-laki tampan yang berada dibalik pintu itu.

"Lo kapa---"

"Shutt!!" Belum sempat bertanya ucapan Bara lebih dulu dipotong laki-laki itu. Ia mengisyaratkan Bara untuk diam lewat jari telunjuknya. Lalu laki-laki itu mengeser tangan Bara yang menghadang pintu, kemudian ia masuk ke dalam markas dengan santainya. Melihat tingkah laki-laki yang sangat tidak sopan itu membuat Bara melotot takjub. Ia hanya bisa menghela nafas pelan, lalu menutup pintu, dan pergi menyusul laki-laki itu.

"Siapa Bar?" tanya Tomy setelah mendengar bunyi langkah kaki mendekat ke arahnya. Ia masih tak mau berpaling dari permainan itu. Ya namanya juga laki-laki. Kalau sudah bermain game ya begitulah. Pasti kalian paham.

"Hooh, siapa Bar? Berani banget tuh orang ke markas singa. Kek punya nyali gede aja," gerutu Kenzie ikut-ikutan. Ia juga masih terfokus dengan game di depannya. Sedangkan Ryo? Sama saja.

"Si Duta," balas Bara santai.

"Oh si Duta," cletuk Tomy santai. Kenzie pun yang mendengar itu juga hanya mangut-mangut. Sedangkan Ryo yang tersadar akan nama itu langsung berdiri menatap ke laki-laki itu.

"WHATTT!!!!" teriak Kenzie dan Tomy bersama. Sangking terkejutnya membuat mereka refleks saling padang. Lalu keduanya melempar stik PS ke sembarang arah. Dan langsung menoleh ke belakang untuk memastikan pendengarannya.

CRIME LEADER [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang