6. Problem

839 111 42
                                    

🐵

Jam 9 pagi, Darren sudah berada di Mall bersama teman-temannya. Ya siapa lagi kalau bukan Ryo, Kenzie, dan Tomy. Kemana Barra? Entah, katanya dia sedang tidak ingin ikut. Sebab dia merasa pergi ke Mall hanya akan buang-buang waktu saja.

Sekarang mereka sedang menongkrong di McDonald's yang berada di dalam Mall. Di meja mereka sudah tersaji berbagai menu makanan dan minuman. Seperti hamburger, kentang goreng, milkshake, dll. Apa mereka merokok? Jawabannya adalah tidak. Karena mereka masih menyayangi paru-parunya. Dalam tanda kutip 'mereka belum ingin mati'. Tapi, jika sedang ada masalah mereka juga bisa sesekali khilaf.

Beberapa menit setelah mereka berbincang-bincang Tomy melihat perempuan yang sangat tak asing. Perempuan itu terlihat sedang tertawa lepas. Sembari menikmati permainannya dengan laki-laki di seberang sana.

"Eh guys, lo semua liat ke arah sana" tunjuk Tomy ke arah perempuan yang sedang bersenda gurau bersama seorang laki-laki. Cewek dengan rok hitam selutut, baju berwarna putih yang mengekspos bahunya, dan juga sneakers putih yang ia kenakan menambah kesan cute dalam dirinya.

"Bukannya dia cewek cafe yang tadi malem numpahin minuman ke baju gue. Inget nggak?" tanya Tomy pada teman-temannya.

"Cewek itu? Oh ya, gue inget. Beda banget anjir. Itu cantik, bening, nah yang semalem apaan nerd gitu,"cletuk Kenzie membalas perkataan Tomy.

Mendengarkan perkataan teman-temannya, Darren tak ikut menyahut. Tapi jujur, pandangan Darren terfokus pada dua orang di seberang sana yang terlihat bahagia.

Sebenernya dia siapa, hanya kalimat itu yang terucap di dalam hati seorang Darren Andreas.

"Jangan mulai. Udah punya cowok, mau lo embat juga?" cletuk Ryo kepada Kenzie dan Tomy. Pasalnya kalau sudah melihat perempuan mata kedua temannya itu tak mau berkedip. Sedangkan Ryo, ia selalu acuh jika sudah mendengar kata perempuan. Buktinya, baru selesai berucap ia sudah fokus kembali dengan benda segi empat miliknya. Ya apa lagi yang dilakukan Ryo selain bermain game.

Kenzie menatap Darren bingung. Sebab sedari tadi ia melihat tatapan Darren yang hanya kosong memandang lurus ke depan. Kenzie yakin, jika tatapan Darren itu hanya terfokus pada satu orang. Yaitu gadis cantik yang sedang bersama seorang pria di seberang sana.

"Kok lo diem aja sih ren? "tanya Kenzie sedikit menyikut Darren yang kebetulan tepat berada di sampingnya.

"Ga papa" acuh Darren

"Lo ngeliatin apaan sih? Cewek itu? Jujur emang cantik sih, manis juga, tapi sayang udah ada yang punya" ucap Kenzie lebay dan sayang ucapannya tak mendapat respon dari Darren.

"Yah kalah start dong gue, padahal gue pengen banget nambah koleksi" ucap Tomy sok menampakkan raut sedih.

"Idih tai ayam. Punya cewek aja kagak. Sok sokan nambah koleksi. Lo nyamperin cewek dikit aja paling tuh cewek langsung pada kabur. Secara muka lo kan udah mirip kayak babi hutan, hahaha" tawa Kenzie pecah. Sedangkan Tomy mencebik kesal. Ryo yang mendengar penuturan Kenzie saja juga ikut terkekeh pelan.

"Eh lo bang*e banget dah. Kaya lo laku aja" tutur Tomy tak mau kalah.

"Laku lah. Gue kedipin dikit aja, mereka auto baper. Jangan bilang lo nggak tau seberapa banyak fans gue? Apalagi yang sering nge dm gue. Banyak coy, gue aja sampai eneg liatnya" ucap Kenzie penuh percaya diri.

"Halah fans dikit doang bangga. Gue aja yang punya followers 100K nggak sombong" balas Tomy santai.

"Anjay. Secara ngga sadar lo barusan ngesombong tomat. 100K aja belagu. Ya serah sih gue gak peduli. Ya gimana ya, kalau boleh jujur followers gue juga gak banyak kok. Kemarin sih cuma 150K, kalau sekarang ngga tahu berapa, mungkin nambah" ucap Kenzie santai.

CRIME LEADER [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang