7. Quarrel

750 100 47
                                    

Happy reading 😘

Harus vote!

Dengan penuh emosi Darren langsung memacu motornya meninggalkan area Mall. Melihat itu, Ryo, Kenzie dan Tomy langsung mengikuti kemana perginya Darren.

Setelah mereka ikuti ternyata Darren pergi ke arena balapan. Kebiasaan Darren ketika sedang emosi memang suka melampiaskannya lewat suatu hal. Ya bisa di bilang balapan menjadi salah satu kebiasaan buruk seorang Darren Andreas.

17.00 WIB

Setelah selesai balapan Darren dkk memutuskan untuk pergi ke markas. Sesampainya di markas Darren langsung merebahkan badannya di sofa.

"Ada masalah? " tanya Barra yang ternyata sudah ada di dalam markas tersebut.

"Lagi ga mood" balas Darren sembari menyenderkan badannya di sofa.

"Biasa si bos lagi kasmaran" ledek Tomy yang baru tiba di markas dan disusul Kenzie dan Ryo di belakangnya.

"Sotoy" balas Darren sedikit sebal lalu menjitak Tomy yang baru saja duduk didekatnya.

"Aduuuhhh sakit ban*ke" keluh Tomy sembari mengelus jidatnya.

"Emang dia bisa kasmaran? "ledek Barra ikut-ikutan.

"Bacot" umpat Darren memutar bola matanya malas.

"Bisa lah bar. Tadi aja ada yang cemburu sampai marah-marah gajelas gitu"sindir Tomy sembari melirik ke arah Darren.

"Emang lo kenal sama cewek tadi ren?" tanya Ryo.

"Anak baru di kelas gue"balas Darren santai.

"Oh pantes liatnya aja sampe nggak kedip gitu" ledek Kenzie.

"Bang*ke lo pada" umpat Darren sedikit emosi.

"Biasa ae dong bos. Ngga usah nge-gas gitu" balas Tomy lalu terkekeh pelan.

"Udah biasa" timpal Darren tak terima.

"Yaudah sih, kalau nggak mau buat gue aja" ledek Kenzie ikut menyahut.

"Mau mati? "tawar Darren

"Wih wih wih santai. Ya tergantung dia sih bos, kalau dia mau sama gue ya gue sih oke-oke aja" canda Kenzie lagi.

"Dasar kang playboy kumat" timpal Tomy pada Kenzie.

"Lah playboy teriak playboy. Biasa ae kali ngga usah sirik" balas Kenzie sedikit sinis.

"Jangam gangguin dia" tandas Darren

"Iya iya bos. Hmm, posesif banget sih sama calon pacar" goda Tomy lagi.

Bara yang melihat pertengkaran kecil itu pun hanya bisa menggelengkan kepala. Sedangkan Ryo, ia memilih diam. Pasalnya jika dirinya ikut-ikutan percuma. Sebab, adat bicara teman-temannya itu copy-an seorang sales. Tak ada ujungnya.

"Udah lama? "tanya Darren pada Barra

"Lumayan" balas Barra singkat dan dibalas anggukan oleh Darren.

Hening

"Lo beneran suka sama tuh cewek?"tanya Ryo memecah keheningan. Tanpa intruksi Darren, Kenzie, Tomy dan Barra refleks memandang bersamaan ke arah Ryo. Sedangkan Ryo yang dipandang ke empat temannya hanya mengerutkan dahi tanda tak mengerti.

"Kenapa lo semua liatin gue kayak gitu? Emang pertanyaan gue salah? " tanya Ryo lagi.

"Dih ngga, biasa aja"sahut Kenzie cepat.

CRIME LEADER [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang