[s2] 4.3 overdose

1.8K 185 17
                                    

Dari beberapa menit yang lalu, Jira sudah sampai di rumahnya. Tentu saja diantar Mark sampai depan rumah, meskipun Jira sudah bersitegas tidak ingin diantar sampai depan rumah karena takut Yeri melihatnya dan menjadi kesalahpahaman.

Saat ini Jira sedang berendam di bathtub dengan lagu ILYSB dari Lany yang sengaja diputar di kamar mandi. Kegiatan seperti ini selalu dilakukan Jira ketika ia pulang setelah menjalani hari yang padat. Setelahnya, Jira pasti merasa tenang dan mendapat tidur yang lebih berkualitas.

Namun kali ini berbeda, sudah sekitar 40 menit Jira berendam dan ia tidak merasa tenang. Jantungnya terasa dua kali berdetak lebih cepat, dan ia merasa gelisah.

Akhirnya wanita itu memutuskan untuk menyudahi kegiatan berendamnya itu dan memilih untuk tiduran. Menarik nafasnya panjang-panjang lalu membuangnya perlahan, mencari ketenangan. Tetapi malah mual dan pusing yang ia rasakan setelahnya.

Jira panik, ia berlari ke arah wastafel kamar mandi. Rasanya mual sekali, namun tidak ada yang keluar dari mulutnya.

Dengan langkah pelan, Jira berjalan ke dapur, mengambil minum agar sedikit tenang.

"Tenang, Ra... tenang.." Ucapnya pada diri sendiri.

Keadaannya makin parah, nafasnya mulai pendek-pendek seperti orang yang asma. Ada yang tidak beres dengannya.

Lalu Jira mencari kotak obatnya di sling bag yang tadi ia pakai ketika bertemu Mark. Yang ia temukan adalah kotak obat yang seharusnya ia minum satu kapsul setiap hari. Jira ingat, ia malah meminumnya tiga kapsul tadi.

"Shit.."

Jira meraih hp-nya dengan susah payah, ia memencet asal kontak yang ada di recently call-nya.

"Halo Ra?"

Thank God it's Mark.

"Tolong..."

Nada panik mulai terdengar dari suara Mark. "Kenapa Ra? Kamu kenapa?!"

Tut tut tut

——

Pukul setengah dua belas malam, Mark bersama Yeri sudah duduk di depan salah satu ruangan di rumah sakit terdekat.

Mark sangat sangat panik ketika menemukan Jira yang pingsan di lantai kamarnya setelah menelfon tadi. Jadi tanpa berpikir panjang lagi, pria itu langsung menyuruh Yeri untuk mengeluarkan mobil dan membawa Jira ke rumah sakit.

Mark juga sudah menelfon teman-temannya, meskipun yang mengangkat hanya Jaemin dan Jeno, mengingat ini sudah tengah malam.

"Woy, woy, anjir! Jira kenapaa!?" Teriak Jaemin dari ujung lorong.

"Santai anjir gak usah teriak-teriak, rumah sakit ini" Ucap Somi di sebelahnya.

Jaemin tidak menjawab Somi lagi, ia mendudukkan dirinya di sebelah Mark. "Si Jira kenapa sih anjing ah elah bikin orang khawatir mulu" Ucapnya dengan nada yang terdengar jelas sangat khawatir.

Lalu Somi berkacak pinggang di hadapan mereka. "Bener! Gue takut banget sumpah pas dikasih tau Jaemin" Ucapnya sambil mencopot roll-an di rambutnya.

Jadi sebenarnya Somi memang sudah tertidur, namun Jaemin tiba-tiba menggedor pintu rumahnya dan berkata bahwa Jira masuk rumah sakit. Langsung saja wanita itu mengambil dompet dan hp-nya lalu pergi bersama Jaemin setelah mengunci pintu rumahnya.

you, you, youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang