Mama dan Papa kecelakaan saat keduanya dalam perjalanan menuju Bandung setelah bertugas di Sumedang. Papa gak selamat, sedangkan Mama masih selamat meskipun keadaannya saat itu parah banget.
Kepergian Papa ini tentu membuat Jira terpukul karena ia lebih dekat dengan Papa. Banyak ketakutan yang mulai muncul setelah ia menghadiri pemakaman Papa tadi. Apakah ia kuat menjalani hidup tanpa Papa, apakah Mama bisa menerima kepergian Papa, dan lainnya.
Cklek
Jira menoleh, kemudian mendapati Somi, Pinky, dan Eunha masih dengan pakaian serba putihnya di ambang pintu.
"Jira..."
Mereka mendekati Jira yang sedaritadi tak henti mengeluarkan tangisannya. Bahkan hidungnya sudah terasa perih karena terlalu sering mengusapnya dengan tisu.
"Papa lo orang baik Ra, makanya Tuhan ambil beliau lebih dulu" Ucap Pinky.
Eunha mengangguk. "Semua orang pasti pergi. Sekarang lo harus ikhlasin Papa lo, beliau gak akan tenang kalo lo kayak gini terus"
"Kita ngerti lo sedih banget, gue sebagai temen lo juga ngerasa kehilangan. Tapi lo harus kuat, okay? Lo masih punya banyak orang yang sayang sama lo, termasuk kita" Ucap Somi sambil memeluk Jira.
Kemudian Jira menatap mereka dengan mata sembabnya. "Gue bener-bener gak tau harus ngapain kalo gue gak punya kalian..." Ucapnya sambil menarik mereka untuk ia peluk.
"Gak papa, emang udah tugas kita sebagai temen lo"
"Sekarang mah turun yuk? Kita makan siang dulu, lo dari kemarin belum makan ntar makin kurus"
Jira mengangguk sembari mengusap wajahnya yang basah menggunakan tisu.
"Senyum dulu atuh!" Suruh Pinky.
"Pinky lo jangan ngadi-ngadi ah" Balas Jira.
Mereka ketawa, lalu menuntun Jira untuk turun ke bawah. Ternyata di bawah masih banyak orang, termasuk Mark dan Bunda.
"Jira.. lo yang kuat ya.." Haechan menyambutnya dengan pelukan.
"Ikhlasin ya Ra, supaya Papa lo tenang.." Saut Jaemin kemudian ikut memeluk Jira.
Jeno juga ikut memeluk. "Kita tau Jira anaknya kuat banget, don't worry, banyak banget yang sayang sama Jira termasuk kita" Ucapnya.
Jadilah ketiga cowok itu memeluk Jira yang notabenenya mempunyai tubuh lebih kecil daripada mereka.
"Thanks a lot ya, gue sayang banget sama kalian.." Jawab Jira sambil berusaha memeluk balik ketiganya.
Saat mereka melepaskan pelukannya, ada Bunda yang ingin memeluknya juga. Namun ia tak sengaja bertemu tatap dengan Mark yang duduk tak jauh darinya. Seperti biasa, hanya tatapan datar yang ia berikan pada Jira.
——
Hari ini Jira kembali sekolah meskipun kondisinya masih sama, tidak bersemangat dan sering melamun.
Sekarang jam istirahat, jadi teman-teman Jira sedang menikmati makanan masing-masing. Berbeda dengan Jira yang melamun dan hanya mengaduk-aduk makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
you, you, you
Fanficc o m p l e t e d "Itu mah emang kamu born to be Mark's bucin!" Udah dijauhin, diselingkuhin bertaun-taun, terus akhirnya ditinggal nikah. Tapi Jira tetep aja sayang sama Mark. Lika-liku kehidupan Jira bersama teman oroknya, Mark. ⚠️ please do not c...