[s2] 5.9 sorry - mark side

1.6K 219 42
                                    

[ optional : play the multimedia ]

——

"I wish I could turn back the time and let you know that I never meant to hurt you"

——

Kaki jangkungnya itu dilangkahkan menuju salah satu ruangan di Rumah Sakit Hermina. Iya, Mark memutuskan untuk menemui kedua orang tuanya terlebih dahulu untuk menyelesaikan semua tentang Yeri. Setelah itu ia berjanji akan fokus pada Jira saja.

Cklek

Ayah, Bunda, dan kedua (calon mantan) mertuanya yang sedang berdiri mengelilingi Yeri yang terbaring lemah di brangkar itu langsung menoleh.

"Assalamualaikum. Ayah, Bunda, Mark boleh bicara?"

Ayah dan Bunda sempat bertukar pandang sebelum akhirnya pamit pada besannya untuk mengikuti Mark keluar dari ruangan itu.

"Mark bener-bener mau pisah sama Yeri" Ucap Mark sebagai pembuka obrolan mereka.

"Gak bisa" Jawab Ayah, singkat.

Tentu saja Mark tidak terima. "Married by accident itu nggak sah di agama kita, lagian itu bukan anak Mark!" Nada bicaranya mulai naik.

"Bunda tau—"

Kemudian Mark beralih menatap bundanya.

"Kalo Bunda tau, kenapa Mark gak boleh pisah sama Yeri?!"

Bunda mengusap-ngusap bahu Mark agar putra sematawayangnya itu tenang.

"Bunda tau dari awal kalo kalian nggak sah, tapi.."

"Tapi kamu gak bisa pisah sama Yeri karena mertua kamu itu megang saham kita" Potong Ayah cepat.

"Mereka cuma megang sepuluh persen, Ayah. Company kita gak akan kenapa-napa kalo mereka cabut sahamnya"

Ayah menatap Mark marah. "Tapi image company kita bakal rusak, kamu ngerti gak sih!?"

"Nggak mungkin. Kalo itu sampe kejadian, Mark sama bawahan-bawahan Mark akan berusaha sekuat mungkin buat ngembaliin image company kita" Balasnya untuk meyakinkan Ayah.

"Ayah... Mark sayang Jira, bukan Yeri"

Bunda meraih tangan Ayah dan Mark, kemudian menatap Ayah ikut memohon.

Ayah menghembuskan nafas panjang. "Oke, besok Ayah ke pengadilan agama"

——

Kamis pagi ini, dengan senyum yang terus mengembang, Mark melangkah menuju kamar dimana Jira dirawat dari kemarin. Ditangannya sudah ada bouquet bunga tulip warna-warni, kesukaan gadisnya itu.

Tok tok tok

Karena tak kunjung ada yang membuka, akhirnya Mark membukanya sendiri.

Karena tak kunjung ada yang membuka, akhirnya Mark membukanya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
you, you, youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang