Bandung, 1 Maret
18:02"Undangan lo udah nyampe, makasih buat kado di ulang tahun ke 20-nya, makasih udah bikin adek gue sakit hati lagi untuk kesekian kalinya"
Tut tut tut
Di waktu yang sama, tempat yang berbeda, Mark juga sedang menatap langit yang bertransformasi menuju gelap dari balkon kamarnya.
"Selamat ulang tahun, baby.." Ucapnya pelan.
Kemudian ia tak sengaja memandang kamar yang ada di seberangnya. Tiga tahun yang lalu, kamar itu masih berpenghuni gadis cantik yang waktu itu menjadi kekasihnya.
"Aku kangen kamu.." Ucapnya lagi.
"MAAARK!"
Teriakan seseorang itu membuat kegiatan memandang kamar Jira itu buyar seketika. Mark menoleh saat mendengar pintu kamarnya terbuka. Foto dirinya dengan Jira saat prom night yang sedang ia pegang itu buru-buru dimasukkan ke dalam saku celananya.
"Hayo, tadi lari-lari ya kesininya?" Tanya Mark yang membuat Yeri nyengir. "Maaf Mark hehehe"
"Nanti lagi jangan kayak gitu ya.."
Yeri mengangguk-angguk. "Kamu lagi ngapain? Aku ganggu kamu?"
"Enggak kok, aku ngelamun doang"
"Udah ngasih undangan ke temen-temen kamu?"
"Udah semua, sayang.."
"Jira juga?"
Pria itu mengalihkan tatapannya dari Yeri, lalu mengangguk.
"Hari ini ulang tahun dia.."
"Aku selalu inget" Jawab Mark.
"Maaf.." Ucap Yeri tiba-tiba, yang membuat Mark langsung menatapnya bingung.
"Gara-gara aku, kamu sama Jira jadi— hueek!"
"Astaga! Kenapa?!" Tanya Mark, pria itu mulai panik.
Yeri tak menjawabnya, ia malah menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Lalu wanita itu berlari ke arah toilet dan memuntahkan sesuatu.
Mark memijat tengkuknya pelan. "Udah?"
Yeri mengangguk lemah.
"Masih kuat jalan gak?"
"Masih—"
Bruk
"Astagfirullah Yer!"
——
"Gimana Teh?" Tanya Mark pada Minda, kakak tingkatnya yang sekarang menjadi dokter kandungan.
"Gak papa kok, ini wajar di trisemester pertama kehamilan. Yerinya jangan terlalu banyak pikiran dulu ya, sama jangan kecapean" Jawab Minda.
"Morning sickness gak sih Teh namanya?"
Minda mengangguk. "Iya kalo pagi-pagi mah. Nanti juga kalo makan pasti dimuntahin lagi, tapi harus tetep makan supaya ada nutrisi buat bayinya"
Setelah memberi beberapa vitamin untuk Yeri, Minda membereskan barang-barangnya.
"Saya duluan ya. Jagain itu Yerinya, Mark" Ucapnya.
"Siap, makasih ya Teh.."
Lalu Minda pergi.
Mark mendekat ke arah Yeri yang tertidur. Kemudian mengelus perutnya yang mulai membuncit.
"Semangat ya, aku selalu di samping kamu sama baby-nya kok"
——
to be continued~
jangan lupa tekan bintang!^^
KAMU SEDANG MEMBACA
you, you, you
Fanficc o m p l e t e d "Itu mah emang kamu born to be Mark's bucin!" Udah dijauhin, diselingkuhin bertaun-taun, terus akhirnya ditinggal nikah. Tapi Jira tetep aja sayang sama Mark. Lika-liku kehidupan Jira bersama teman oroknya, Mark. ⚠️ please do not c...