[s2] 6.7 ribut (1)

863 144 33
                                    

"Ini obat aku yang sehari sekali itu, Mark"

"Kamu nggak nyembunyiin sesuatu dari aku kan?"

Jira tersenyum. "I'm not."

Lalu Mark ikut tersenyum sambil mengangguk. "Maaf aku overthinking" Ucapnya.

"Gak papaaa" Balas Jira sebelum akhirnya kedua manusia itu kembali ke tempat duduk masing-masing.

"Aku masih kesel ya" Ucap Mark ketika keduanya sudah duduk.

Lantas Jira langsung menoleh. "Kok gitu?!"

"Lagian kamu segala peluk-peluk, aku gak pernah tuh peluk cewek lain" Jawabnya dengan wajah merengut.

"Aku gak percaya kalo kamu sama Yeri gak pernah pelukan"

Mark langsung menatapnya kesal. "Kok kamu bawa-bawa yang dulu?!"

"Kamu juga bawa-bawa yang dulu!" Balas Jira dengan nada bicara yang mulai meninggi namun tetap berusaha supaya tidak didengar orang.

"Aku ngomongin yang tadi, Ra. Kamu peluk Bang Doy"

Jira menatapnya tidak mau kalah. "Itu termasuk kejadian di masa lampau juga"

"Oke terserah. Tapi kenapa kamu harus meluk dia? Harusnya kamu sadar dong aku gak suka sama dia dari awal"

"I don't even know that. I mean, dia baik, dan aku gak pernah berpikir kamu gak suka sama dia"

"Jadi kamu gak sadar? Berarti kamu gak perhatiin aku gitu?!"

"Nggak gitu maksudnya— aduuh udah deh, orang Kak Doyoung baik banget sama kita"

"He likes you. Dari cara dia tatap kamu aja udah ketara banget"

"Ya itu hak dia dong?"

Mark menatapnya tidak percaya. "Ra, denger, dia mau ngambil kamu dari aku! That's why I don't like him"

"Not gonna happen. Kita udah gak akan ketemu dia lagi kan?"

"Bisa aja dia nyusulin kita ke Bandung kan?"

"Ya— iya sih, tapi tetep aja Kak Doyoung gak akan pernah bisa rebut aku dari kamu"

"Kamu gak akan pernah tau apa yang bakal—"

"Kita sama Kak Doyoung beda" Potong Jira cepat.

Barulah Mark terdiam, seakan mengakui kalau dia kalah. Ya kan, mau gimana juga pasti Jira akan selalu menang.

Jira menoleh ke arah kanan, kemudian mendapati Jaehyun yang tertidur. "Kakk" Panggilnya sambil menoel-noel.

"Hm? Kenapa sayang?"

"Tukeran"

"Apanya?"

"Aku di situ, Kakak di sini"

Jaehyun melirik Mark yang terlihat membuang muka. "Ya ampun, gue lagi yang harus ngalah.." Gumamnya.

you, you, youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang