Katanya, seni itu gila. Masa?
"Meong," ucap Kokom antusias. "Meong meong meong meeeeong."
"Udah gila."
-------------
Doyoung itu cuma anak 18 tahun yang baru lulus SMA, punya pacar, dan baru ngerasakan hidup ngekos. Tapi, setelah ngampus di kampus s...
Dear yang beli kaos kemarin, suka nggak sama totebagnya? Hihi^^
Btw, ini dresscode panitia screening.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bayangin aja Doyoung, Adis, Jahe, dan yang lain make beginian yes.
Dan, halo, aku kangen kalian setelah sekian lama nggak update :)
lebih kangen liat kalian baca Kepada Tuan Detritus :(
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aduh, cantiknya anak Jahe~"
Adis hanya bisa menghela napas saat melihat Jahe yang mengenakan topi Rilakkuma pada Kokom. Kucing itu hanya diam di atas meja resepsionis sebelum akhirnya kabur ketika Jahe mengeluarkan ponselnya.
Hari ini semua panitia mengenakan pakaian ala zookeeper lengkap dengan teropong yang menggantung di leher mereka. Beberapa bahkan sengaja menempelkan boneka monyet di pundak mereka sebagai properti. Seperti yang dilakukan Yangyang si penerima tamu.
Lukas mengerutkan keningnya heran melihat kelakuan Jahe. Ia lalu melirik Erin yang berdiri di sampingnya. "Teh, serius mau sama yang otaknya keganggu kayak gitu?"
Erin terkekeh. "Lucu tau. Gemes!"
Lukas mengangguk paham.
"Ketangkep!"
Jahe langsung memeluk Kokom posesif seraya bangkit dan mengerjap pelan saat pundaknya ditepuk seseorang. Ia lalu berbalik dan mendapati Sakha yang berdiri di depannya.
"Eh, Sakha!" sapanya ramah. "Udah mulai nih, masuk aja!"
Setelah menyapa Sakha, tatapan Jahe jatuh pada Renjun yang berdiri di samping cewek itu. Cowok itu mengenakan hoodie kuning terang yang tampak cocok dengan kulit putihnya sambil menutupi kepalanya dengan tudung hoodie.
Jahe mengangkat Kokom dan menunjuk Renjun. "Liat, Kom, ada Lala~ Ayo, Kokom, jadi Tingkiwingki!"