#18 - Terima Kasih Musik

12.9K 2.2K 1.2K
                                    

Promosi dikit, jan lupa baca Kepada Tuan Detritus hehe

Promosi dikit, jan lupa baca Kepada Tuan Detritus hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Bel istirahat berbunyi.

Jisung berjalan ke arah meja gadis kecil yang sedari tadi terus menuliskan sesuatu. Niat awal Jisung hanya ingin menyapa gadis itu lalu mengajaknya makan roti yang Mama Jisung buat untuk bekalnya. Namun, melihat gadis itu begitu khidmat menulis, Jisung malah terpaku di samping gadis itu.

 Gadis tadi menoleh. "Kenapa, Cung?"

"Eh, Ojin." Jisung tersenyum lebar. "Icung bawa roti. Mau?"

"Mau," angguk gadis bernama Ojin itu. "Tapi Ojin lagi bikin biodata dulu ya."

"Biodata teh apa?"

"Itu, yang isinya mikes makes."

"Mikes makes?"

"Minuman kesukaan, makanan kesukaan. Ah, Icung mah nggak gaul!"

"Ih, Icung teh gaul tau!" Jisung menyimpan kotak bekalnya di atas meja Ojin. "Icung juga mau atuh biodatanya Ojin."

Mata Ojin langsung berbinar. "Boleh! Mana kertasnya?"

Kali ini Jisung mangap. "Hah? Kertas apa?"

"Kertas binder!" Ojin membuka tasnya lalu mengeluarkan bindernya. "Icung punyanya yang apa? Harves atau Kiky? Kalo Icung punyanya Harves nanti Ojin juga kasih kertas Harves ke Icung."

Jisung mengerutkan keningnya bingung. Bibirnya mencebik tanpa ia sadar. Kali ini dia benar-benar dibuat bingung dengan "kegaulan" yang dimaksud Ojin.

Melihat Jisung yang kentara sekali kebingungan, Ojin langsung terlihat kecewa. "Tuh kan, Icung mah nggak gaul! Nggak tau Harves!"

"Icung tau kok!" sergah Jisung seketika. "Tapi besok."

"Apanya?"

"Taunya."

"Yaudah, besok kalo udah tau, kasih Harves ke Ojin ya, nanti kita tukeran biodata."

Jisung mengangguk antusias. "Nah, sekarang mah Ojin makan roti aja sama Icung."

Ojin menggeser duduknya, menyilakan Jisung untuk duduk di sampingnya. Baru saja Jisung hendak membuka kotak bekalnya, teman-teman sekelasnya langsung bersorak riuh.

"Cieee, Icung pacaran sama Ojin duduk berdua!"

"Ih, Icung duduk berdua sama Ojin nanti dimarahin Allah lho!"

PEKA SENITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang