Day 15 : Telur Busuk

1.1K 157 9
                                    

billie eilish, khalid - lovely.

-

Sudah hari ke 15. Waktu cepat sekali berlalu, tapi tidak untuk Umji yang merasa sedikit kesepian. Beruntung, Lisa dan Rose sering menemaninya menghabiskan waktu. Baik bermain panahan, maupun bermain game console dengan Lisa.

"Kapan mereka bisa keluar dari sana unnie?" Tanya Umji.

Mereka sedang berada di laboratorium menunggu detik-detik mereka bisa keluar dari tabung.

"Biusnya akan segera habis dan mereka akan bangun. Mungkin tidak bersamaan, jadi kita tunggu mereka sadar akan ku tekan tombol kontrol dan airnya akan menghilang." Jelas Jisoo. Semua orang ada disini, bahkan Jimin juga sudah kembali dari Amerika.

"Bius akan habis 7 menit lagi." Jisoo menatap pada layar monitor, dimana ada waktu mundur yang terus berjalan.

"I can't wait for them." Gumam Umji.

Jimin ikut tersenyum, akhirnya hari yang dinanti pun tiba. Ini adalah percobaan terbesar yang pernah mereka lakukan. Namun ada hal lain yang membuat Jimin merasa khawatir.

Yakni masalah kemanusiaan.

Jika dunia sampai tahu apa yang terjadi pada Sowon dan adik-adiknya, maka dunia akan gempar. Banyak yang akan mengincar mereka untuk dijadikan alat.

Bukan tidak mungkin bukan?

"One minute left."

Satu menit berlalu begitu cepat, monitor pada masing-masing tabung menunjukkan indikasi bius sudah habis. Berarti tinggal menunggu gadis-gadis itu membuka mata dan Jisoo akan langsung menekan tombol merah penghilang air aktivasi berwarna hijau muda di dalam tabung.

"Biusnya sudah habis." Ucap Rose, ia melihat monitor di layar samping tabung.

Mereka terus menunggu hingga 5 menit berlalu, namun tidak ada satupun dari mereka yang sadar. Hal ini membuat Jisoo khawatir, terlebih Umji. Ia sudah mulai meneteskan air mata nya.

"Babe detak jantung mereka melemah!" Ucap Rose tiba-tiba. Teriakannya seketika membuat Jisoo panik dan mulai mengotak-atik monitornya.
"C'mon.. c'monnnn girlsss!!" Gumam Jisoo saat ia melihat kondisi tubuh Sowon dan adik-adiknya semakin melemah.

"JISOO TEKANAN DARAH MEREKA MENURUN!! LAKUKAN SESUATU!!" Jennie ikut panik dan semua orang pun begitu.

Apalagi Umji sudah mulai menangis histeris sekarang. Lisa yang tidak begitu paham dengan alat-alat laboratorium memutuskan untuk menenangkan Umji yang sudah bersimpuh di lantai.

Jimin membantu Jisoo untuk mengotak-atik server utama. Sedangkan Jennie dan Rose berusaha memecahkan kaca tabung untuk mengeluarkan airnya. Namun sayang, tabung ini terbuat dari kaca tahan peluru. Hingga sebuah pisau dan palu pun tidak akan mempan menembusnya.

"SI-SIAL!! INI TIDAK BERGUNA!!" Umpat Jennie. Keringatnya sudah mengucur melalui pori-pori. Begitu pula Rose. Ia bahkan sudah mulai menangis.

Rose beranjak dari tabung Sowon yang sedari tadi hendak ia hancurkan.

"Kau mau kemana hah?!" Tanya Jennie.

"Ambil riffle."

"KAU GILA APA? INI KACA ANTI PELURU BANGSAT PERCUMA PAKAI RIFFLE!!" Teriak Jennie emosi pada Rose yang sudah sampai di ambang pintu.

Gadis blonde itu tidak memikirkan perkataan Jennie, ia hendak melanjutkan langkahnya menuju ruang senjata sebelum suara keras tiba-tiba mengisi ruangan.

"OMO!!" Umji dan Lisa berteriak, mereka terkejut dan seketila berdiri melihat air tiba-tiba memenuhi lantai ruangan.

"OH MY GOD YERIN UNNIE!!"

Semua orang seketika menghampiri Yerin yang terbatuk di lantai. Ia seperti orang yang habis tenggelam. Entah apa yang terjadi, tapi tabung milik Yerin pecah dan airnya tumpah kemana-mana. Begitu pula Yerin yang tiba-tiba terlempar dan terjatuh di lantai.

"Yerin are you okay?" Tanya Jisoo. "Lisa ambilkan handuknya!"

"Ne!"

Lisa berlari ke meja sebelah server dan mengambil satu dari tumpukan handuk putih yang sudah mereka persiapkan.

"Ini." Lisa pun menyelimutkan handuk itu melingkari tubuh basah Yerin. Jisoo dan Jennie sedang mengecek kondisi tubuh Yerin dengan alat-alat kedokteran.

"Kondisinya normal. Dia berhasil bertahan."

"OH, UNNIE! EUNHA SADAR! AIRNYA!" Lisa berteriak seketika saat ia melihat mata Eunha terbuka. Jisoo mengangguk dan dengan segera ia menghampiri server, air dalam tabung Eunha seketika mulai berkurang dan Eunha menghela nafasnya panjang.

Tidak begitu lama, Yuju ikut membuka mata dan dengan cara yang sama Jisoo menghilangkan air dalam tabung Yuju. Umji langsung memeluk gadisnya itu yang masih lemah.

Sekarang tinggal SinB dan Sowon. Padahal kondisi mereka semakin melemah dan Tom & Jerry itu belum juga sadar.

SinB PoV

Aku membuka mataku perlahan, awalnya terasa buram penglihatanku. Dan.. hijau?

Aku sedikit menunduk, menatap kebawah, dimana seluruh tubuhku terasa dingin dalam cairan ini. Nafasku berangsur-angsur bisa terkendali.

Perlahan aku melihat siluet beberapa orang di depan sana.

Itu... Yerinku? Kenapa dia?

Kenapa semua orang mengerumuninya?

Dan hei? Uncle Jimin juga sudah datang?

Aku melihat ke samping, aku tidak melihat Eunha dan Yuju unnie, berarti mereka sudah berhasil keluar. Atau mungkin?

Tapi aku melihat Sowon unnie masih tertidur di dalam tabungnya. Aku kira aku yang terkahir. Karena Sowon unnie selalu bercanda, siapapun yang terakhir adalah telur busuk, katanya.

Tapi Sowon unnie itu payah. Aku akui itu. Dia selalu terlihat dewasa karena umur dan tingginya. Juga karena tulangnya yang selalu berbunyi crack ketika dia meregangkan tubuhnya.

Namun tidak dapat ku pungkiri juga, Sowon unnie adalah kakak yang baik.

Best sister.

Duaaaarrrr!!!

Aku melebarkan mataku saat melihat tabung Sowon unnie tiba-tiba meledak. Tidak hanya itu, aku melihatnya terlempar dan menghantam tubuh Lisa unnie sebelum keduanya terhantam ke dinding.

Semua orang beralih mengerumuni Sowon dan Lisa unnie. Aku melihat nanar ke luar sana. Dimana Sowon unnie mulai terbatuk dan mengeluarkan cairan dari mulutnya ke lantai.

Yerin, gadisku, ia tidak sengaja melihatku dan langsung ku berikan senyuman terkerenku padanya. Aku yakin dia sangat merindukanku.

Ya kan?

"S-SinB-yaaa.." Aku dapat melihat mulutnya memanggil namaku pelan.

Lagi-lagi aku tersenyum padanya. Aku berkata sesuatu padanya tapi yang pasti dia tidak dapat mendengarku karena terhalang air hijau seperti air kolam lele ini, walau lebih bening sih.

Kulihat Jisoo unnie menyadari kesadaranku dan menekan sebuah tombol disana. Air disini mulai menyurut dan aku bisa melihat keadaan di luar dengan jelas.

Aku menatap tajam ke arah gadis blonde yang terlihat juga menatapku tajam dengan smirk di wajahnya, handuk putih juga menyelimutinya.

Sowon unnie.

"Kau telur busuk SinB-yaa."

[]

Fingertip.Where stories live. Discover now