Surfaces - Sunday Best.
-
Akhirnya, Rose pun memandu keenam gadis itu keluar laboratorium. Niat awal gadis Park itu akan mengadakan home tour pada mereka. Karena mulai sekarang, keadaan akan selalu menjadi berbahaya kapan saja, dan akan repot jika gadis-gadis itu berada di rumah mereka sendiri.
Sowon sebagai kakak tertua hanya bisa menurut pada keputusan ini. Lagipula, dia sudah siap akan segala resiko yang akan terjadi nanti atas keputusannya saat ini. Dan yang pasti itu bukan tanggung jawab yang mudah, mengingat dia tidak membawa bebannya sendiri, melainkan kelima adik yang dipercayakan Kim Taehyung, sang appa, padanya.
Rose berjalan ke arah kiri saat mereka keluar ruangan. Menampakkan lorong yang cukup panjang dengan beberapa pintu disana. Satu di sisi kanan, satu di sisi kiri, dan satu lagi tepat berada di ujung lorong. Jaraknya tidak terlalu jauh.
"Rumah ini, dulunya adalah markas utama kami." Ucap Rose.
"Dan karena saat itu Taehyung yang paling kaya, emm sebenarnya ada lagi selain Taehyung namun, ah sudahlah, kembali ke topik. Jadi Taehyung membangun rumah ini yang sebenarnya di dalam bangunan ini terdapat berbagai laboratorium, tempat training untuk para agen dan masih banyak lagi." Rose menjelaskan sambil menggiring Sowon dan adik-adiknya berkeliling. Ia menuruni tangga menuju lantai 1. Dimana hamparan yang super luas itu terlihat biasa saja, seperti rumah pada umumnya.
"Ini ruang tamu, disana dapur, dan itu meja makan. Kami jarang makan bersama, jika lapar kami hanya akan makan sesuka kami dan duduk di counter dapur, haha." Ucap Rose sambil tertawa kecil.
Sowon dan SinB mendekati counter dapur yang baru saja ditunjuk Rose. Mereka kagum akan model rumah ini, klasik dan modern, namun siapa sangka di dalamnya terdapat banyak rahasia.
"Apa kalian juga suka kopi?" Tanya SinB, matanya melihat sebuah dripper di atas keramik belakang dapur.
Rose pun mengangguk menjawab pertanyaan SinB, "Tentu, tapi Lisa dan Jisoo unnie yang sering minum kopi. Aku dan Jennie unnie tidak terlalu sering."
SinB hanya mengangguk sambil berkata 'oh'.
"Sowon unnie juga suka kopi, makanya mukanya menghitam. Haha!" Okay, SinB mulai lagi, tidak berselang lama, hantaman keras mendarat di tangan SinB.
"Yash, Tom & Jerry is back.." Dengus Yuju pelan. Ia dan yang lain hanya terkekeh kecil sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Di belakang juga ada kolam renang, lapangan basket dan arena panahan."
Rose berjalan ke arah jendela besar di salah satu sisi ruangan. Yang lain mengikutinya dan nampaklah hamparan luas sesuai dengan apa yang Rose katakan tadi.
"Siapa yang suka panahan?" Tanya Umji menginterupsi.
"Of course its me, haha."
"Hanya Rose unnie? Kalau latihan sendiri dong?" Tanya Yerin. Namun Rose malah menggeleng, "Tidak, Lisa terkadang menemaniku. Namun dia payah jika memegang busur panah. Berbeda jika ia dikasih pistol atau riffle. Dia akan membabi buta."
"Wahh.. jinjja unnie? Pistol? Bisakah kita belajar menggunakannya juga?" Girang SinB saat Rose menjelaskan tentang senjata api tersebut.
"Nanti akan ada waktunya."
Rose membawa anak-anak itu ke lantai 3. Dimana salah satu ruangannya adalah yang tadi digunakan untuk menyekap mereka.
"Ini ruangan yang tadi, sebenarnya ruangan ini digunakan untuk meditasi, itulah kenapa warnanya dibuat polos." Jelasnya.
"Di lantai ini kebanyakan laboratorium ya unnie?" Tanya Eunha dan diangguki langsung oleh Rose. "Namun ada beberapa ruangan untuk training."
"Laboratorium nya banyak sekali." Gumam Yuju.
Hingga setelah lama berkeliling, Rose kembali membawa ke ruangan pertama tadi. Dan ternyata dibalik pintu-pintu itu adalah kamar mereka.
"Nah, pintu disebelah kiri, ini kamar Yuju dan Umji. Desainnya semua Taehyung yang memilihkan dan membuat." Yuju membuka pintu di sebelah kiri dan matanya berbinar melihat ruangan yang cukup luas dengan satu ranjang king size di tengahnya. Bercat colorful dan juga dipenuhi oleh ornamen-ornamen keren yang terlihat aesthetic.
"Wah, Umji-yaa.. lihat ini.." Yuju menarik Umji masuk ke dalam kamar mereka dan seperti yang diharapkan, Umji sangat senang akan ruangan pribadinya ini, begitu juga dengan Yuju.
Rose pun hanya tersenyum kecil melihat dua orang yang kini tengah berguling-guling di kasur mereka itu.
"Di depan kamar Yuju dan Umji adalah kamar kalian, Sowon dan Eunha. Yang diujung milik SinB dan Yerin."
Sowon pun membuka kamar mereka, ia langsung masuk dan menarik tangan Eunha kedalam. Yerin yang sedikit penasaran pun melongokkan kepalanya melihat ke dalam kamar Sowon dan Eunha.
"Kenapa harus seperti itu unnie? Ayo kita lihat kamar kita sendiri!" Tanpa menunggu persetujuan Yerin, SinB pun menarik Yerin mengajaknya berlari kecil ke arah kamar mereka.
Saat masuk, hal yang pertama kali mereka ucapkan adalah "Wah.." dan "Wow.."
Kamar SinB dan Yerin memang terlihat sedikit lebih kecil daripada milik Yuju dan Umji tadi. Namun desain kamar ini sangat keren dimata mereka berdua.
Kamar mereka bercat putih seluruhnya. Ada TV LED yang menggantung di seberang kasur. Dan yang paling membuat nyaman adalah diatas kasur ada sebuah kaca yang dibuat miring 45 derajat, sehingga cahaya matahari bisa langsung menyinari mereka, dan kilau bulan dapat langsung menyapa.
"Ini.. tidak terlalu mewah, tapi aku suka. Sungguh appa benar-benar mengerti selera kita. Iya kan unnie?"
"Ne, SinB-yaa.. ini pasti akan menyenangkan jika kita make out di malam bulan purnama."
"U-ugh?"
SinB + Yerin = Pervert Couple
[]
YOU ARE READING
Fingertip.
أدب الهواةYeojachingu in action. WONHA - SINRIN - YUMJI [COMPLETED] [ACTION] [GxG] [MATURE] @HeroesLegacy2020