SHAUN - BAD HABITS.
-
Setelah les kilat dari June dan Chanwoo tentang bagaimana cara memakai Nerf, keenam gadis itu sudah paham bagaimana cara menggunakan senjata mainan itu.
"Kenapa tidak pakai senjata sungguhan saja uncle?" Tanya SinB.
"Itu berbahaya, SinB-yaa.." Bukan Jimin yang menjawab, tapi Donghyuk. Mereka sudah akrab dalam waktu singkat.
"Tapi kan kita bulletproof."
"Kalian, kita kan tidak." Bobby memutar bola matanya, seketika semua orang tertawa.
"Baiklah, sekarang akan kujelaskan skenarionya." Jimin kembali dari dalam rumah, ia membawa sebuah kantong plastik yang cukup besar berwarna hitam.
"Ada yang tidak suka hamburger?" Tangan kanan Jimin mengambil sebuah burger yang terbungkus kertas dari dalam plastik.
"OMG BURGER!!" Yuju dan Yerin hendak berlari merebut burger dari tangan Jimin, mengingat mereka masih sangat lapar. Namun sebelum mereka bisa mengambil burger itu, Jimin menyembunyikanya lagi ke dalam kantong plastik.
"Eits! No no no! Not right now girls. Dengarkan, hamburger disini ada enam buah. Kalian akan mendapatkan jatah kalian masing-masing karena di bungkusnya sudah tertulis nama kalian. Burger-burger ini akan dibawa oleh tim iKON, dan tim Sowon, karena kalian belum punya nama resmi jadi biarkan aku memanggil kalian seperti itu, kalian harus melenyapkan tim iKON dan merebut burgernya. Kalian tidak boleh memakan burger yang bukan tertulis nama kalian, karena itu bukan hak kalian, apapun yang terjadi, selapar apapun kalian, jangan memakan milik orang lain apalagi milik saudara sendiri, arra?"
Tim Sowon mengangguk bersamaan.
"Salah satu dari tim iKON akan menjadi leader, yang tidak membawa burger lebih tepatnya, tapi dia akan membawa ini." Jimin menunjukkan sekaleng pepsi berwarna biru.
"Dan Sowon akan menjadi leader tim kalian. Jika leader iKON mati, kalian menang dan boleh memakan burgernya. Namun jika leader Sowon mati, game over. Dan kalian tidak dapat burgernya."
Semua orang paham akan skenario Jimin.
"Dan game akan dilaksanakan di sini, di rumah. Boleh di dalam, boleh diluar."
Jimin mulai memberikan burger itu pada tim iKON dan memasukkannya kedalam tas kecil yang mereka pakai. Jimin juga membagikan earphone bluetooth pada masing-masing tim.
Di sela-sela pembagian burger secara acak oleh Jimin, Lisa dan Rose keluar dari dalam rumah. Mereka terlihat rapi dengan Lisa yang memakai hoodie hitam dan Rose berjaket kulit berwarna senada dengan hoodie Lisa.
"Boys, boleh pinjam satu jeep nya?" Tanya Lisa sedikit kencang.
"Mau kemana unnie?"
"Mau beli stok makanan, Eunha. Kalian makan banyak sekali hari ini."
"Ini. Pakai yang di belakang saja." June melemparkan sebuah kunci ke arah Lisa.
Dengan lancar, Lisa menangkap kunci mobil itu. "Thanks oppa."
"Mereka akan berpencar. Tim Sowon, kalian masuk ke mobil dan buat strategi." Perintah Jimin dan langsung dilaksanakan oleh Sowon dan adik-adiknya.
Tim iKON mulai berpencar ke dalam rumah sambil membawa Nerf mereka masing-masing. Dan juga amunisi cadangan tentunya. Sementara tim Sowon di dalam mobil sedang sibuk menyusun rencana.
"Okay, jadi bagaimana rencananya?" Semua orang menatap ke arah Sowon. Sowon yang ditatap seperti itu pun bingung, "Kenapa kalian menatapku?"
SinB mendengus, "Kau kan leadernya unnie."
Sowon menghela nafasnya, benar juga, sekarang dia leader di tim ini. Mau tidak mau dia harus menyusun rencana sekeren mungkin dan memenangkan war fiktif ini dan mendapatkan burger. Karena dia juga lapar.
"Kita berpencar?" Tanya Yerin.
Sowon menggeleng, "Anniya, itu akan melemahkan kita. Kalian tahu tim iKON sudah seperti tim elit, dan kita newbie disini. Berpencar hanya akan membuat kita kalah dengan cepat." Semua setuju akan pendapat Sowon.
SinB mengangguk. "Benar juga."
"Karena jika Sowon unnie terbunuh kita akan kalah, makan unnie sebaiknya di belakang." Ucap Yuju.
"Benar. Itu ide bagus, tapi aku tidak bisa mengorbankan kalian begitu saja."
"Kalau begitu bagaimana jika kita bagi menjadi dua tim? Yerin unnie, Eunha unnie dan aku di tim satu. Sementara Sowon unnie, SinB dan Umji di tim dua. Tim dua akan menjadi back up. Dengan earphone ini kita akan mudah berkomunikasi." Ucap Yuju berpendapat.
Sowon mengangguk cepat. "Great! Lagipula, kita belum hapal seluk beluk rumah ini. Dan lagi, kalian harus berhati-hati. Meskipun ini hanya skenario, tapi ini akan menjadi langkah awal kita untuk menjadi apa yang appa Tae inginkan."
Gadis-gadis itu akhirnya keluar dari mobil dan bersiap masuk kedalam rumah untuk memulai perang setelah membuat beberapa strategi.
Tim satu berjalan terlebih dahulu ke dalam rumah, sementara tim back up berjalan mengendap di belakang mereka sambil berjaga-jaga.
"Disini aman." Semua orang mendengar suara Yerin dari earphone mereka masing-masing.
"Yerin, kita masih berada di ambang pintu." Ucap Sowon kesal. Mereka bahkan masih bisa mendengar suara masing-masing tanpa bantuan mic dan earphone.
"Hehe mianhae unnie. Ini sangat keren."
Mereka mulai berjarak seiring masuk semakin dalam ke rumah. Belum ada tanda-tanda keberadaan tim iKON dimanapun.
"Coba cari ke halaman belakang." Ucap Sowon. Mereka mengangguk dan berjalan ke arah pintu belakang. Yerin yang berada di barisan paling depan bersembunyi dibalik pintu dan sedikit mengintip perlahan ke luar untuk memastikan keadaan aman.
"Hati-hati babe." Yerin mendengar suara SinB di earphone nya dan seketika mengangguk.
"Clear."
Yerin, Eunha dan Yuju keluar ke halaman belakang melewati pintu tadi, mereka menodongkan Nerf mereka untuk berjaga-jaga. Tidak ada orang disana.
Mereka menelusuri halaman belakang sampai ke sebuah taman kecil, ada sebuah pohon besar disana.
Sementara tim back up sudah terlihat keluar dari pintu belakang.
"Theres nobody here." Ucap Eunha.
Yerin dan Yuju setuju, mereka memutuskan berbalik dan kembali ke dalam rumah. Namun sebelum mereka melangkah, terdengar suara SinB dari earphone.
"Guys di atas pohon!"
Yerin seketika berbalik, dan benar saja, muncul serangan peluru Nerf dari dedaunannya. Yerin dan Eunha berhasil menghindar. Yuju berlari cepat mendekati pohon dan menembaki sniper itu dari bawah sampai amunisinya habis.
Hujan peluru itu berhenti dan seorang pria terjatuh dari atas.
"Yha! Oppa! Apa dia mati sungguhan?!" Ucap Yuju panik.
Yerin hendak mendekat, namun pria itu kembali bangun.
"Tidak bodoh! Ini hanya totalitas. Ambil burgernya dan kau bisa mengambil amunisiku yang tersisa. Atau menukar senjatamu dengan milikku, itu peraturannya."
Yuju terkekeh kecil, "Hehe, nde Song oppa."
Yuju mengambil amunisi dari kantong rompi yang Song kenakan dan mengambil burger dari dalam tasnya.
"Burger siapa Yuju-yaa?" Itu suara Sowon.
"It SinB's, unnie."
[]
YOU ARE READING
Fingertip.
FanfictionYeojachingu in action. WONHA - SINRIN - YUMJI [COMPLETED] [ACTION] [GxG] [MATURE] @HeroesLegacy2020