"Gila aja Taeyeon unnie, jam segini disuruh ngelaut." Gumam Seulgi saat ia datang dari bawah deck kapal. Ia menghampiri Wendy yang masih serius mengemudikan Navillera ini di tengah gelapnya laut malam.
"Aku sudah biasa sih, cuma ya.. kali ini aku setuju padamu. Seharusnya ini malam pertama kan."
Wendy menyeruput kopi dari cangkir yang tadi dibawa oleh Seulgi. "Memang Taeyeon unnie ngapain sih kesana? Padahal suasana lagi ricuh gitu di rumah."
Seulgi hanya menaikkan bahu pertanda tidak tahu menahu. 43 menit mereka habiskan untuk perjalanan, Wendy menaikkan kecepatan hingga full. Jadi mereka tidak butuh waktu lama untuk bisa sampai di sini. Di dome yang dulu mereka kunjungi untuk mencari Taeyeon.
"Mana dia?" Seulgi melihat ke sekeliling dan hanya melihat hamparan air laut dan kegelapan.
Wendy melihat ke arloji di pergelangan tangan kirinya. "8: 52...."
"Sebentar lagi mungkin. Sambil menunggu, kita ngopi dulu."
Wendy duduk di samping Seulgi yang sudah selonjoran di pinggiran kapal. Mereka menikmati kopi yang tadi di buat Seulgi sambil menunggu Taeyeon.
Mereka berdua mengobrol untuk beberapa saat, hingga sebuah benda mulai bermunculan dari dasar laut. Mereka berdiri dan mengawasi keadaan sekitar dengan was-was.
"Hh..haahh!"
"Yha unnie!" Wendy dan Seulgi cepat-cepat menuruni tangga dan membantu Taeyeon untuk naik ke atas kapal.
"Tolong naikkan peti-peti itu." Ucap Taeyeon. Seulgi memberinya handuk dan menyuruhnya duduk. Sementara ia dan Wendy akan menaikkan kotak-kotak baja yang mungkin berjumlah 9 atau 10.
"Hati-hati menaruhnya."
"Memangnya ini kotak apa sih unnie? Astaga berat sekali." Tanya Wendy saat ia menarik kotak ke lima.
"Memang berat, isinya jasad manusia."
-
Sebuah mobil box berukuran cukup besar berhenti di depan pekarangan rumah tim RV. Dari kursi kemudi turunlah Seulgi di susul oleh Taeyeon dan Wendy.
Tanpa perlu diminta ataupun disuruh, Sehun, Yunhyeong, Namjoon, Yoongi, dan beberapa lelaki lain langsung mendekati mobil box itu dan membantu menurunkan peti-peti itu dari dalam box.
Setelah peti terkahir diangkat oleh June dan Suho, Taeyeon berjalan di belakangnya. Ketika masuk ia dihadang oleh Jisoo dan Irene.
"Unnie, kenapa membawa mereka kemari?" Tanya Jisoo.
"Siapkan ruang operasi. Bawa SinB dan Eunha. Aku akan segera bersiap." Perintah Taeyeon, ia tidak menjawab pertanyaan Jisoo barusan dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
"Wendy, Seulgi, jelaskan padaku sekarang." Jisoo menghadang kedua gadis itu, ia memegang lengan Seulgi.
"Aish. Aku juga bingung dengan dia. Katanya SinB dan Eunha sedang membutuhkan mereka."
-
"Unnie, hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa hati Eunha cocok dengan hati Jessica unnie." Ucap Rose saat Taeyeon memasuki ruang operasi.
"Bagus, kita akan segera memindahkan hati Jessica untuk Eunha. Lalu bagaimana dengan SinB?"
"Itu..."
Rose terlihat sedikit ragu, ia kembali memperhatikan hasil lab yang berada di tangannya.
"Mata Tiffany unnie tidak cocok dengan SinB, unnie."
-
01 : 27 AM.
Taeyeon sedang duduk di teras rumah. Ia menikmati sebatang rokok yang dari tadi belum juga habis.
YOU ARE READING
Fingertip.
FanfictionYeojachingu in action. WONHA - SINRIN - YUMJI [COMPLETED] [ACTION] [GxG] [MATURE] @HeroesLegacy2020