Harry Styles - Lights Up.
-
Jisoo mendekati gadis yang baru saja berusia 19 tahun itu. Ia menarik kedua tangan Umji dan menelisik di setiap pergelangan tangannya.
"Dia benar, tidak ada bekas di kedua tangannya."
Jisoo menatap intens mata Umji. Sementara Umji yang ditatap seperti itu hanya diam dan menunduk. Yuju yang duduk di samping Umji dengan segera menggenggam tangan kiri Umji saat Jisoo sudah melepaskan tangan sang maknae.
Umji merasa bahwa Yuju sedang berkata padanya, "hei, everythings will be allright."
Jisoo berjalan menuju ke arah pintu satu-satunya di ruangan itu. Sebelum ia keluar, ia mengisyaratkan pada semua orang yang berada di sana untuk mengikutinya.
Sowon dan adik-adiknya menurut dan mengikuti jalannya Rose yang berada di belakang Jisoo. Sementara Lisa dan Jennie berada di belakang. Dengan Jennie yang memapah Lisa.
Keenam gadis itu melihat ke sekeliling, Sowon baru tahu jika mereka sedang berada di bangunan besar bertingkat yang seperti sebuah rumah.
"Ini rumah kami by the way." Ucap Rose seakan mengerti kebingungan yang Sowon alami saat ini.
Mereka sampai di salah satu sisi rumah ini. Sebuah pintu besi berwarna biru muda dengan simbol bulan dan bintang yang berjajar di sisi atas menjadi pemandangan mereka saat ini. Sebuah interkom canggih dengan touchscreen dan scan berada di sisi kanannya."Taehyung bilang ruangan ini hanya bisa dibuka oleh Sowon." Ucap Jisoo. Ia mempersilahkan Sowon untuk melakukan scan sidik jari dan mata.
Sowon mengangkat tangan kanannya dan menempelkan telapak tangannya pada layar scan. Tiga detik interkom itu melakukan scanning dan sebuah suara wanita mempersilahkan untuk scan mata. Gadis blonde itu mendekatakan wajahnya ke interkom dan sebuah cahaya mulai menscan mata kanan dan kirinya, cahaya itu naik dari atas ke bawah dan naik lagi ke atas. Hingga sebuah suara 'ting' terdengar dari interkom itu.
"Hallo Sowon, ini aku Taehyung. Jika kau mendengar ini, berarti kau dan adik-adikmu akan mengalami masa-masa berat."
Tiba-tiba, interkom tadi menampilkan rekaman dimana ada Taehyung disana. Lengkap dengan jas putih khas ilmuwan dan kacamata bulat di wajahnya.
"Sowon, jagalah adik-adikmu dan jangan sering-sering bertengkar dengan SinB. Yerin-ah, kau harus bisa mengontrol dirimu nanti. Juga, tolong lihat-lihat tempat jika mau mantap-mantap dengan SinB."
"Hikss.. appa.."
"Eunha? Hei anak daddy yang paling manja, hehe.. tolong jaga Sowon, dia hanya mau menurut padamu soalnya. Yuju! Hai weirdo! Kau ini, aku belum sempat bilang padamu ya? Kalau aku suka high note mu? Apalagi jika sedang menyanyikan Speechlees. Hehe, kau tau, aku senang jika kau bisa membuat Umji bahagia lagi. Ah SinB yaaaa!! Anak daddy yang paling badung! Paling nakal! Kau ini jangan suka menggoda unniemu! Haha dasar Tom and Jerry nya appa!-"
"Yhaaa tapi Sowon unnie yang memulai appa!" Dengus SinB di sela-sela tangisnya.
"Dan Yewon-ah.. jika Jimin atau Jisoo sudah memberitahu kalian tentang serum DNA itu, maafkan appa karena tidak memberimu serum itu. Appa ada alasan tersendiri untuk itu. Dan appa yakin kau bisa menemukan warna mu sendiri suatu hari. Maafkan aku yang sudah membuat kalian seperti ini, tapi percayalah, Taehyung sayang kalian. Dan untuk selanjutnya, aku percayakan pada kakak tertua kalian yang bawel ini. Sowon, jaga mereka. Sarangheo!"
Layar interkom itu mati, namun sebagai gantinya, pintu besi itu terbuka dengan sendirinya setelah bunyi 'click clack' -
"Badabim badaboom!! All eyes on m-"
"Jen..." Lisa, Jisoo dan Rose bersamaan menegur Jennie yang dengan tiba-tiba memotong narasi salmon.
Sementara itu, Sowon dan adik-adiknya hanya melihat Jennie aneh dan sesekali mengusap air mata mereka yang masih menetes sedikit.
Jisoo yang berada tepat di ambang pintu pun takjub melihat ruangan di depannya.
Ruangan yang cukup luas itu berisi banyak sekali alat-alat laboratorium canggih dengan 5 tabung raksasa yang berada di ujung ruangan.
"Oh my,," Gumam Jisoo.
Ia masuk kedalam dan diikuti oleh gadis-gadis lain.
"Wah gila sih ini unnie, keren banget." Ucap Lisa yang berputar melihat ke sekeliling ruangan bercat putih itu.
Jisoo menuju ke sebuah monitor raksasa di samping kanan ruangan. Ia mengira ini pasti monitor utama. Sebuah layar besar dengan beberapa tombol dan layar touchscreen di meja bawahnya. Kebanyakan berwarna biru, membuat mata Jisoo betah memandangnya.
"Aku harus mempelajari ini dulu."
Batin Jisoo lagi-lagi dibuat takjub atas teknologi ciptaan Taehyung ini. Mengapa ia tidak pernah memberitahu hal ini sebelumnya padanya. Alat-alat secanggih ini menjadi rahasia pribadi Taehyung? Huh, dasar.
"Apa kita akan melakukan aktivasi DNA itu sekarang unnie?" Tanya Yuju pada Jisoo.
Jisoo menggeleng pelan, "Alat-alat ini masih awam di tanganku, aku harus mempelajarinya terlebih dahulu." Ucap Jisoo.
Eunha menatap nanar pada seluruh ruangan, memang benar semua alat-alat disini memang terkesan canggih sekali.
"Hei ayolah jangan sedih. Jisoo unnie itu memiliki IQ setara Albert Einstein. Paling lama ativasi itu dilakukan besok." Ucap Rose mencoba menyemangati ke enam gadis yang sudah dianggap adiknya itu.
"Kalau begitu, aku tunjukkan kamar kalian saja. Bagaimana?" Ajak Rose, "Lagipula, kalian nanti akan tinggal disini. Sekalian kita home tour."
"Eoh? Lalu rumah kita yang dulu bagaimana?" Tanya Umji.
Rose mengangkat bahunya, "Di hancurkan mungkin?"
</tbc>
Keep it up!
Oposih anj :v
Btw :
Happy 5th Anniversary Yeochin♡
YOU ARE READING
Fingertip.
FanfictionYeojachingu in action. WONHA - SINRIN - YUMJI [COMPLETED] [ACTION] [GxG] [MATURE] @HeroesLegacy2020