Take Me To Church

1.3K 139 7
                                        

BLACKPINK - HOPE NOT.

Pukul 5, semua orang sudah bangun. Namun mereka memilih untuk berdiam diri di kamar dan tidak keluar untuk sarapan. Mengingat betapa sedihnya pagi ini ketika mendengar teriakan Sowon yang seakan menentang Taeyeon yang mengatakan bahwa adik bungsunya sudah meninggal.

Sowon turun dari lantai dua hanya dengan memakai pakaian yang tadi ia pakai serta sebuah hoodie yang ia sampirkan di bahunya.

Ia melihat ada beberapa orang di meja makan. Sowon menyampirkan hoodienya di sebuah kursi meja makan dan duduk diatasnya. Ia menuangkan kopi dari server ke dalam cangkir dan mencoba untuk merasakan aroma kopi itu lewat indra pembau nya.

"Eunha tidak ikut turun?"

"Tidak unnie. Masih tidur di kamar."

Dia tak sendiri, tapi ada Jisoo, Lisa, Taeyeon dan Yerin di meja makan. Sowon menyesap kopinya dan reflek memejamkan matanya erat saat lidahnya merasakan rasa getir namun nikmat di sesapan kopinya.

"Lelah ya dia? Haha?"

Hanya ada keheningan di antara mereka. Candaan Lisa barusan tidak ada yang memperdulikan. Semua nampak kosong, tak ada kehidupan dan semangat di antara kelima gadis ini.

Mungkin kejadian ini berlangsung sekitar 15 menit. Hingga sebuah dering telefon berbunyi dan menginterupsi keheningan di meja makan. Ponsel di depan Jisoo bergetar, ia melihat siapa yang menelfonnya.

"Jimin."

Taeyeon dan Lisa menatap Jisoo. "Give me your phone." Ucap Taeyeon. Ia menginsyaratkan pada Jisoo agar dia saja yang mengangkat telfonnya.

"Halo." Sapa Taeyeon saat ia sudah mengangkat telfon dan meletakkannya di telinga kiri.

"Iya ini aku, tidak usah kaget begitu."

". . ."

"Tidak usah tanya kabarku, yang terpenting sekarang adalah kau tau dimana Taehyung menyimpan Equation untuk Cryonic itu?"

". . ."

"Aishh. Kau ini sama saja. Jisoo bilang Taehyung sudah menemukan Equation itu tapi dia tidak tahu dimana Tae menyimpannya."

". . ."

"Tentu saja perlu! Umji berada di dalam Cryostat sekarang. Dan kita perlu Equation itu sesegera mungkin!" Nada bicara Taeyeon mulai meninggi.

". . ."

"Aish arra arra. Kau dimana sekarang huh?"

". . ."

"Jepang? Untuk apa kau kesana?"

". . ."

"Dia? Pulanglah. Tidak usah mencari dia lagi. Dia sudah di Korea."

". . ."

"Bagaimana aku tahu? Hei aku sudah di rumah Jisoo sekarang dan bersama anak-anak. Dia pasti tahu keberadaanku bodoh. Maka dari itu cepatlah pulang dan ajak juga semua yang sedang berada di luar negeri untuk kembali ke Korea."

"Ta-tapi noona ak-"

"Dan tak usah banyak tapi."

Pip.

Taeyeon mematikan telfon itu sepihak, tidak memperdulikan Jimin yang menggerutu di Jepang sana.

Taeyeon meluncurkan ponsel Jisoo melintasi meja makan berlapis kaca ini. Ia melihat Lisa yang sedang membaca buku, "Masih suka baca-baca tentang kopi Lis?" Tanya Taeyeon.

Lisa sedikit terganggu fokusnya, ia menatap Taeyeon dan terlihat sedikit gelagapan.

"E-eh.. iya unnie. Ini lagi baca kopi-kopi di dunia. Hehe." Jawab Lisa.

Fingertip.Where stories live. Discover now